Perseroan sukses dalam melaksanakan penawaran saham perdana Initial Public Offering
IPO sebanyak 35 kepada publik pada 29 Oktober 2007, di Bursa Efek Indonesia. Setelah IPO, pemerintah Republik Indonesia memegang
68,4, sementara sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Management Stock Ownership Program
MSOP, Employee Stock Allocation ESA, dan Employee Management Stock Option EMSOP.
Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum kepada masyarakat tersebut sebesr 10 atau sebanyak 184.615.400 lembar saham biasa
seri B dijatahkan secara khusus kepada manajemen dan karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham untuk pegawai Perusahaan Employee Stock
Allocation ESA. Porsi saham ESA untuk manajemen pengurus dan pengawas
adalah sebesar 22,5, dengan pembagian sebesar 17,5 untuk manajemen perusahaan induk dan sebesar 5 untuk manajemen anak perusahaan. Adapun
porsi saham ESA untuk pegawai sebesar 77,5 dengan pembagian sebesar 62,5 untuk pegawai perusahaan induk dan sebesar 15 untuk pegawai anak
perusahaan.
3. PT. Jasa Marga Persero Tbk
Melalui Peraturan Pemerintah No. 04 Tahun 1978, pada tanggal 01 Maret 1978 Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga Persero Tbk. Tugas utama Jasa
Marga adalah merencanakan, membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol serta sarana kelengkapannya agar jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan bebas
hambatan yang memberikan manfaat lebih tinggi daripada jalan umum bukan tol.
Universitas Sumatera Utara
Pada awal berdirinya, Perseroan berperan tidak hanya sebagai operator tetapi memikul tanggung jawab sebagai otoritas jalan tol di Indonesia. Hingga
tahun 1987 Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai Pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman
luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga dan sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Perseroan, Jalan Tol Jagorawi Jakarta-Bogor-
Ciawi merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air yang mulai dioperasikan sejak tahun 1978.
Dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980 serta terbitnya Peraturan
Pemerintah No. 15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol diantaranya adalah dibentuknya Badan
Pengatur Jalan Tol BPJT sebagai regulator industri jalan tol di Indonesia, serta penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian setiap dua
tahun. Dengan demikian peran otorisator dikembalikan dari Perseroan kepada Pemerintah. Sebagai konsekuensinya, Perseroan menjalankan fungsi sepenuhnya
sebagai sebuah perusahaan pengembang dan operator jalan tol yang akan mendapatkan ijin penyelenggaraan tol dari Pemerintah.
Pada tanggal 12 November 2007 PT Jasa Marga Persero melakukan listing sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Penjatahan dilakukan dengan
memberikan porsi asing sebesar 33 dan 67 investor domestik dengan distribusi sebesar hampir 80 kepada investor institusi dan sisanya kepada
investor retail.
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah menetapkan harga penawaran umum perdana IPO Jasa Marga Rp 1700 persaham. Dalam prospektus yang dikeluarkan, saham Jasa
Marga yang dilepas oleh pemerintah adalah sebesar 30. Proceed yang didapatkan dari IPO mencapai Rp 3,4 triliun yang semuanya masuk dalam kas
perusahaan. Pemegang saham publik terbesar adalah The Children Trust Fund
Investment melalui Deutsche Bank AG,London sebesar 6,71. Dari total saham publik sebesar 2,040 juta saham 54,3 dimiliki oleh pemegang saham domestik
dan dan 45,7 dimiliki oleh pemegang saham asing yang dimiliki oleh 99,7 pemegang saham badan usaha asing. Pemegang saham publik domestik terbesar
adalah perorangan 6,7, LembagaBadan Usaha 4,8, Yayasan 2,4 dan Reksadana 1,82.
4. PT. Pembangunan Perumahan Persero Tbk