BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif komparatif, yang bertujuan untuk membandingkan persamaan atau perbedaan antara satu variabel
dengan variabel lainnya, ataupun untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu
. Metode deskriptif komparatif menurut Nazir 1999 : 69 adalah metode
penelitian yang bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian telah berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan
menguji hubungan sebab akibat dari data – data yang tersedia.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2014 sampai dengan Juni 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu:
a. Sebelum privatisasi BUMN dan sesudah privatisasi BUMN.
b. Profitabilitas
c. Leverage
d. Likuiditas
e. Efisiensi
2. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari:
a. Data laporan tahunan pada BUMN non jasa keuangan yang di privatisasi
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002 - 2013. b.
Data yang terdapat di IDX Fact Book periode 2002 - 2013.
3.4 Defenisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Profitabilitas X
1
digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan
oleh manajemen. Syahyunan, 2004: 83. Rasio yang biasa digunakan adalah Return on Asset ROA yaitu rasio yang mengukur profitabilitas
dari aset, Return on Equity ROE yaitu rasio yang mengukur profitabilitas dari ekuitas dan Return on Sales ROS yaitu rasio yang mengukur
profitabilitas dari penjualan. Semakin besar profitabilitas maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
a. Return On Asset ROA =
laba bersih Total aset
x 100
Universitas Sumatera Utara
b. Return On Equity ROE =
laba bersih Total ekuitas
x 100
c. Return On Sales ROS =
laba bersih total penjualan
x 100 2.
Leverage X
2
menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang dan menunjukkan struktur modal Riyanto,2001 : 23. Leverage
berkaitan dengan penggunaan biaya tetap untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan perusahaan yang melibatkan pembiayaan aset dengan
dana pinjaman dari kreditor maupun pemegang saham preferen yang memiliki tingkat penghasilan atau imbalan yang tetap sehingga merupakan
kewajiban bagi perusahaan, semakin tinggi proporsi hutang relatif terhadap ekuitas semakin tinggi risiko yang dimiliki perusahaan dan
mempengaruhi kemampuan perusahaan membagi keuntungan dengan pemegang saham. Rasio yang digunakan adalah Debt to Total Assets
DTA dan Debt to Equity Ratio DER . Semakin rendah tingkat leverage semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Debt to Total Assets DTA =
Total Utang Total Aset
x 100
Debt to Equity Ratio DER =
����� ����� ����� ����� �������
x 100 3.
Likuiditas X
3
merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui aset lancar yang dimiliki untuk
kelangsungan operasional perusahaan seperti pembelian bahan baku, hutang yang jatuh tempo dan pembayaran tenaga kerja. Perusahaan dapat
mengalami kesulitan likuiditas meski laba yang diperoleh besar karena itu
Universitas Sumatera Utara
manajemen harus mampu mengelola modal kerja yang dimiliki dengan cara menentukan kebijakan kredit yang diberikan, mengatur persediaan
dan menjaga siklus produksi. Rasio ini menggambarkan kebutuhan kas perusahaan di masa datang. Rasio yang digunakan adalah Current Ratio
CR dan Quick Ratio QR. a.
Current Ratio CR =
Aset Lancar Kewajiban Lancar
x 100
b. Quick Ratio QR =
Aset lancar−persediaan kewajiban lancar
x 100 4.
Efisiensi X
4 a
dalah mengukur efisiensi penggunaan aset yang dimiliki perusahaan berupa aktiva tetap, persediaan dan piutang usaha dalam
menghasilkan aktivitas penjualan. Rasio yang biasa digunakan adalah Asset Turn Over
ATO yang mana jika semakin besar maka semakin baik karena efisien.
Asset Turn Over ATO =
Penjualan bersih Total aset
x 100
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Variabel Indikator
Skala Kinerja Keuangan BUMN
sebelum Privatisasi Return on Assets
ROA =
Laba Bersih Aset
x 100 Rasio
Return on Equity ROE
=
Laba Bersih Ekuitas
x 100 Rasio
Universitas Sumatera Utara
Return on Sales ROS
=
Laba Bersih Penjualan
x 100 Rasio
Debt to Total Assets DTA
=
Total Utang Total Aset
x 100 Rasio
Debt to Equity Ratio DER
=
Total Utang Total Modal Sendiri
x 100 Rasio
Current Ratio CR
=
Aset Lancar Kewajiban Lancar
x 100 Rasio
Quick Ratio QR
=
Aset Lancar−Persediaan Kewajiban
x 100 Rasio
Total Asset Turn Over ATO
=
Penjualan bersih Total aset
x 100 Rasio
Kinerja Keuangan BUMN sesudah Privatisasi
Return on Assets ROA
=
Laba Bersih Aset
x 100 Rasio
Return on Equity ROE
=
Laba Bersih Ekuitas
x 100 Rasio
Return on Sales ROS
=
Laba Bersih Penjualan
x 100 Rasio
Debt to Total Assets DTA
=
Total Utang Total Aset
x 100 Rasio
Debt to Equity Ratio DER
=
Total Utang Total Modal Sendiri
x 100 Rasio
Universitas Sumatera Utara
Current Ratio CR
=
Aset Lancar Kewajiban Lancar
x 100 Rasio
Quick Ratio QR
=
Aset Lancar−Persediaan Kewajiban
x 100 Rasio
Total Asset Turn Over ATO =
Penjualan bersih Total aset
x 100 Rasio
3.5 Populasi dan Sampel