B. Nyeri kepala yang mengikuti gangguan visual dengan interval bebas nyeri tidak lebih dari 60 menit, tetapi kadang-kadang lebih dari 60 menit. Nyeri
kepala bisa tidak muncul apabila penderita mempunyai jenis migren lain atau mempunyai 2 atau lebih keluarga terdekat yang mengalami migren.
C. Pemeriksaan oftalmologik normal di luar serangan. Adanya emboli dapat disingkirkan dengan pemeriksaan angiografi, CT scan, pemeriksaan
jantung dan darah.
2.5.4 Kriteria Diagnosis Migren Dengan Gangguan Intrakranial A. Sekurang-kurangnya terdapat satu jenis migren
B. Gangguan intrakranial dibuktikan dengan pemeriksaan klinik dan neuro imaging
C. Terdapat satu atau keduanya dari : 1. Awitan migren sesuai dengan awitan gangguan intrakranial
2. Lokasi aura dan nyeri sesuai dengan lokasi gangguan intrakranial D. Bila pengobatan gangguan intrakranial berhasil maka migren akan hilang
dengan sendirinya.
2.6 Komplikasi Migren a. Status Migrenosus
Serangan migren dengan fase nyeri kepala lebih dari 72 jam, mendapat pengobatan atau tidak, dengan interval bebas nyeri kurang 4 jam tidak termasuk
tidur Headache Classification Comittee of International Headache Society
,2003. b.Infark Migrenosus
Dahulu disebut migren komplikata.Adalah keadaan satu atau lebih gejala aura yang tidak sepenuhnya hilang dalam waktu 7 hari dan atau didapatkan infark
iskemik pada konfirmasi pemeriksaan neuroimaging Headache Classification Comittee of IHS.Insidensi sangat rendah, biasanya jenis migren ini terjadi setelah
lama menderita migren dengan aura.Patogenesis belum diketahui, tetapi faktor hiperaglutinasi dan hiperviskositas mempunyai peran penting. Broderick dan
Swanson 1987 , selama 4 tahun diantara 5000 pasien migren, didapatkan 20 pasien terkena stroke, 2 pasien stroke ulang setelah 7 tahun kemudian, 14 pasien
penyembuhan dengan gejala sisa, dan 4 pasien sembuh sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan antara Migren Tanpa Aura dengan Migren Aura
Dalam klasifikasi nyeri kepala menurut International Headache Association, definisi migren tanpa aura MTA dan migren aura MA dibedakan oleh kriteria
diagnostik.Secara klinisnya keduanya dapat dibedakan dari ada dan tidak adanya gejala aura, gejala aura terjadi secara simultan dengan penurunan aliran darah
otak, sedangkan pada MTA aliran darah otak normal.Selanjutnya pada fase nyeri terjadi dilatasi dari arteri serebri media baik pada MTA maupun MA.Hal tersebut
menunjukkan bahwa patogenesis MA dan MTA pasa fase awal berbeda tetapi hampir serupa pada fase nyeri. Beberapa perbedaan lain antara MA dan MTA
Olesen J, Rasmussen BK, 1996.
Migren Tanpa Aura Migren Aura
Prevalensi 14.7
7.9 Rasio
Laki-laki:Perempuan 1:2,2
1:1,5
Usia saat onset Sesuai kurva normal
Unimodal Kurva dengan dua
puncak bimodal Sensitifitas terhadap
hormon wanita
Universitas Sumatera Utara
-migren menstruasi -onset migren dan
menarche sama -migren ovulasi
24,8 64,3
3.6 8,1
6.6 Sensitifitas terhadap sinar
terang -
Pola keluarga Frekuensi serangan
Sering Jarang
Lama serangan Panjang
Pendek Penurunan CBF
- +
Table 2.1.Perbedaan Migren Tanpa Aura dengan Migren Aura dikutip dari Olesen J, Rasmussen BK, 1996.
2.7 Diagnosis Migren