Latar Belakang Penelitian S SDT 1006696 Chapter1

Martina Sambarwati, 2014 Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah upaya awal dalam proses pembelajaran untuk memperoleh pendidikan dan menjadi dasar bagi pendidikan tahap selanjutnya. Pendidikan terlaksana dengan baik apabila terdapat berbagai komponen- komponen pendukung yang tertata dengan baik. Di dalam pelaksanaan pendidikan harus memperhatikan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam rangka mempersiapkan lulusan era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Penerapan pendidikan seni tari dewasa ini, masih memerlukan pembenahan. Pendidikan seni tari masih sering diartikan sebagai belajar untuk melatih keterampilan saja, tanpa memperhatikan pendidikan nilai sikap peserta didik. Sehingga kedisiplinan yang dimiliki oleh peserta didik kurang diperhatikan. Pendidikan seni bukan hanya sekedar melatih keterampilan siswa, tetapi juga melatih pembentukan sikap, mental dan karakter yang menjadi fondasi bagi kehidupan peserta didik di masa depan. Bila kita cermati, maka sesungguhnya pendidikan seni tari sangatlah dibutuhkan dalam upaya membentuk perilaku atau karakter siswa yang lebih cerdas dan beradab. Kecerdasan spiritual misalnya, dapat dilakukan melalui kajian-kajian makna serta filosofis dari sebuah produk seni tari, kecerdasan intelektual bisa kita bangun melalui kajian-kajian kesejarahan, pengetahuan, komposisi, dalam sebuah karya seni tari; kecerdasan emosional dapat diberikan pada siswa melalui proses kreatif, apresiasi, kerja produksi, dan sebagainya, adapun kecerdasan kinestetik tentunya dapat dilihat ketika siswa melakukan aktivitas berkesenian. Seni tari dan karakter adalah dua hal yang sangat berhubungan bagai dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Berbagai pihak mengakui bahwa seni 2 Martina Sambarwati, 2014 Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memiliki peran penting dalam pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mewajibkan kurikulum pedidikan dasar dan menengah untuk memuat seni dan budaya UU RI, 2003. Menurut Masunah 2012, hlm. 98 menyatakan bahwa: Peran pendidikan seni antara lain untuk menumbuhkan kepekaan perasaan terhadap nilai-nilai estetis, etis, logis, mengaktualisasi dan ekspresi diri individu, apresiasi keberagaman seni dan budaya, membantu tumbuhkembang pisik dan psikologis secara seimbang, menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya bangsa, dan membantu pelestarian kesenian itu sendiri. Dari pendapat tersebut maka pendidikan seni sangat berkontribusi dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah untuk membangun pribadi siswa yang cinta terhadap budayanya sendiri dan mengekspresikan bakat seninya melalui pelajaran seni yang berkarakter. Dengan demikian pembinaan seni tari di sekolah sesungguhnya memiliki fungsi yang sangat strategis dalam upaya pengembangan karakter siswa yang berperan sebagai penerus bangsa. Adapun tiga aspek yang dapat dijadikan penilaian dalam pembelajaran tari yaitu aspek kognitif pengetahuan, aspek afektif sikap, dan aspek psikomotor keterampilan. Ranah kognitif dalam hal ini lebih menekankan kepada kemampuan peserta didik dalam berfikir, mengamati, mengilustrasikan serta bagaimana peserta didik mengungkapkan ide dan gagasannya, baik itu secara lisan maupun sikap dalam pembelajaran seni tari. Ranah afektif pada umumnya lebih melilihat kepada sikap dan perilaku peserta didik yang terjalin pada proses pembelajaran seni tari. Ranah psikomtor dilihat dari kekompakkan dan keharmonisan gerak dalam membina sikap kerjasama. Materi tari yang akan disampaikan yaitu melalui tari kijang sebagai materi bahan ajar. Tari kijang merupakan tari kreasi baru yang berasal dari Jawa Barat. Salah satu versi tari kijang yang diciptakan oleh Ngurah Supartha menceritakan tentang sekumpulan kijang yang elok berbulu keemasan, lagak lugu mereka yang jenaka saat bermain dan bercanda di bawah sinar bulan purnama. Susiyanti 2011, dalam sosisofa77.wordpress.com . Peneliti mengambil tari kijang, karena tari 3 Martina Sambarwati, 2014 Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kijang cocok diajarkan kepada siswa sekolah dasar. itu, gerak-geraknyapun tidak sulit, karena gerak yang diambil menurut pehaman siswa melalui stimulus perilaku hewan kijang sehari-hari. Peneliti mengambil SDN Cintabodas 3 sebagai sekolah atas lokasi penelitiannya, karena di sekolah ini dirasa perlu pembelajaran seni tari yang mampu membentuk karakter siswa kreatif. Tetapi yang terjadi di lapangan saat ini, penerapan pembelajaran tari di dalamnya kurang mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya, sehingga pembelajaran tari kurang memiliki kontribusi dalam pengembangan karakter siswa. Kebanyakan guru seni tari di sekolah formal hanya mengajarkan ragam geraknya saja atau teori-teorinya saja tanpa mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Padahal banyak sekali nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan. Pemahaman siswa pun terhadap pembelajaran seni tari menjadi sempit, sehingga beranggapan bahwa pembelajaran tari hanya mengajarkan gerak-gerak saja tanpa membentuk kecerdasan otak lainnya. Padahal semua itu tidaklah benar jika saja gurunya menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran seni tari. Hal ini menyebabkan materi seni tariSBK tidak tersampaikan dengan optimal. Akibatnya, siswa-siswa di SDN Cintabodas 3 itu sendiri kurang memiliki kreativitas dan antusias terhadap pembelajaran seni tari. Adapun guru mata pelajaran seni, tetapi kebanyakan yang dibahas hanya materi seni rupa dan seni musik, sedangkan untuk mata pelajaran seni tari sangat jarang diterapkan. Kegiatan menari hanya diajarkan ketika ada kegiatan tertentu seperti perpisahan dan kenaikan kelas, itupun tari tradisional sangat jarang ditampilkan dan diajarkan kepada siswa. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga pendidik yang ahli di bidangnya, sehingga tidak dapat meyampaikan pembelajaran tari yang sesuai dengan semestinya. Pembelajaran tari hanya diajarkan secara teori-teorinya saja dengan merujuk pada sumber yang ada tanpa adanya kegiatan praktek atau proses mengalami bagi siswa, sehingga pembelajaran tari menjadi terkesampingkan. Sedangkan dalam pembelajaran tari tentunya praktek menari itu menjadi sesuatu 4 Martina Sambarwati, 2014 Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hal yang sangat penting agar siswa dapat berekspresi dan mendapat pengalaman menari dengan baik. Kreativitas peserta didik dapat diolah oleh berbagai mata pelajaran, seni budaya adalah sebuah contoh mata pelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas peserta didik, karena pelajaran ini mampu membentuk karakter untuk mengolah apa yang ada dalam diri siswa sehingga siswa dapat mengkreasikan apapun sesuai minat dan karakter siswa itu sendiri terutama dalam mata pelajaran seni tari yang akan peneliti ambil untuk sebuah penelitian yang dilatarbelakangi dari masalah- masalah yang timbul di sekolah dasar. Kreativitas siswa akan lebih optimal lagi jika ditunjang dari sarana dan prasarana yang memadai, serta metode pembelajaran yang diberikan dapat membangkitkan siswa dalam berkreasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam penciptaan ide-ide baru. Didukung dengan pemanfaatan fasilitas yang sudah tersedia di sekolah tersebut dengan kata lain perluanya pendekatan situasional yang merupakan suatu aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena ada kalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan kuantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteritik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya Supriyadi, 1994 : 7. Sepaham dengan pendapat diatas yang disebutkan bahwa kreatifitas merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan atau melahirkan ide atau gagasan yang baru, baik itu yang sudah ada lalu diperbaharui kembali atau menciptakan sesuatu yang memang belum pernah ada sebelumnya. Dalam kegiatan ini siswa diharapkan lebih berkembang dalam arti tidak hanya menerima apa yang guru berikan, melainkan berupaya melahirkan ide yang kratif dan imajinatif. Potensi siswa akan lebih berkembang jika didalamnya siswa lebih 5 Martina Sambarwati, 2014 Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kreatif dalam berfikir atau mengeluarkan pendapat pendapat yang mungkin dapat direalisasikan dalam bentuknya. Tenaga pengajar guru disini lebih dituntut sebagai fasilitator dimana saat siswa mengeluarkan ide-ide barunya, baik itu dalam pembelajaran dikelas ataupun diluar kelas seperti ekstrakulikuler. Dengan demikian, melalui pembelajaran ini diharapkan mampu menggali dan mengembangkan kreativitas siswa terutama dalam proses pembelajaran seni tari. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka peneliti akan mengangkat tema penelitian yang berjudul: “Pembelajaran Tari melalui Stimulus Tari Kijang untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian