dapat membius orang untuk melakukan sesuatu hal secara serentak. Menonton menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti melihat pertunjukan, gambar
hidup, dsb. Sardji 1991:71 mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari dimana menonton ditempatkan pada alam yang samar yang
dihadapkan pada tumpuan cahaya dan membantu menghasilkan ilusi di atas layar. Suasana ini menimbulkan emosi pikiran dan perhatian manusia yang dipengaruhi
oleh tayangan yang ditonton. Maka dapat disimpulkan bahwa menonton adalah suatu proses di mana individu secara sadar atau tidak sadar merelakan diri untuk
dipengaruhi emosi pikiran dan perhatiannya oleh pertunjukan atau gambar hidup yang dilihatnya. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan minat
menonton adalah suatu keadaan di mana seseorang menyaksikan suatu pertunjukan atau gambar hidup yang disenanginya sehingga timbul suatu
kebutuhan dalam diri mereka yang muncul akibat adanya objek tersebut.
2.1.6 Teori S-O-R
Barangkali istilah S-O-R merupakan istilah yang salah, karena sebenarnya semua penggunaan penjelasan S-O-R yang mutakhir mengakui adanya intervensi
organisme antara stimulus dan respons, sehingga dipakai istilah S-O-R Fisher,1986:196. Elemen-elemen utama dari teori ini ialah Pesan Stimulus,
Penerima Organisme dan Efek Respons. Prinsip Stimulus Respons pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana di mana efek
merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat mengharapkan memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan
reaksi audiens Djuarsa,1999:188.
Universitas Sumatera Utara
Berikut perumusan modelnya :
Pembawa Acara Radio Show TV One
Gambar 1.1 S-O-R Model Sumber : Effendy, 2004: 255
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Setelah komunikan mengolahnya
dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Dalam penelitian ini, tiga elemen penting yang dimaksud ialah :
Stimulus ialah ransangan yaitu acara musik dan talkshow yang dibawakanSandy Pas Band dan Buluk Superglad, berupa komunikator dan
isi pesan. Organisme ialah komunikan yaitu mahasiswa FISIP USU.
Respons ialah efek dampak yang ditimbulkan yaitu minat menonton
Dampak Kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu mengikat intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan
komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri
komunikan dalam Effendy, 2004:7. Jadi, stimuli yang diberikan oleh pembawa acara Sandy Pas Band dan
Buluk Superglad diterima oleh organisme, yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara. Stimuli tersebut dapat
RESPON Perubahan Sikap
ORGANISME :Minat Mahasiswa FISIP
USU
‐ PERHATIAN ‐ PENGERTIAN
‐ PENERIMAAN STIMULUS
Universitas Sumatera Utara
diolah oleh organisme, yang akan menghasilkan respons tertentu. Bisa jadi mahasiswa memberikan respons negatif ataupun positif. Negatif bila kemudian
organisme merasa tidak nyaman akan stimuli tersebut, lalu akan melupakannya begitu saja. Lalu setelahnya, organisme tidak akan mau menonton tayangan
sejenis lagi, karena tidak tercipta ketertarikan pada awalnya. Positif bila ternyata stimuli yang diberikan mendapat tanggapan baik dari organisme. Mereka
menyukai kehadiran Sandy Pas Band dan Buluk Superglad dalam acara Radio Show TV One, dan karena itu menjadi senang dengan tayangan sejenis.
Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabilastimulus rangsang yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus
semula.Stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikanharus dapat meyakinkan organisme. Dalam meyakinkan organisme ini,
faktorreinforcement memegang peranan penting. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya
jikastimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yangdisampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasiakan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikanmengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan
proses berikutnya. Setelahkomunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilakutergantung kepada kualitas rangsang stimulus yang berkomunikasi
denganorganisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi sources misalnya kredibilitas,kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan
perubahan perilakuseseorang, kelompok atau masyarakat. Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara-cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki.Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat berubahnya
komponen kognisi. Komponen kognisi itu merupakan dasar untuk memahami dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan.
Keseimbangan inilah yang merupakan sistem dalam menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang mendorong
Universitas Sumatera Utara
terjadinya tingkah laku tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.
Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini yang dapat menjadi stimulus dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku
seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan tambahan stimulus penguatan agar penerima berita mau mengubah
sikap. Hal ini dapat dilakukan dalam barbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman. Dengan cara demikian ini penerima informasi akan
mempersepsikannya sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus
dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu cara penyampaian yang efektif dan
efisien. 2.2. Kerangka
Konsep
Kerangka konsep merupakan hipotesis terurai, karena hipotesis yang sebenarnya adalah rumusan definitif singkat, padat dan kompak tentang dugaan
rasional sebagai jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenaran dan ketidakbenarannya. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran nasional merupakan
uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai Nawawi, 1995 :40 .
Dalam penelitian ini ditetapkan kerangka konsep metodologi penelitian dalam bentuk kelompok variabel sebagai berikut :
1. Variabel Bebas X
Adalah variabel yang menjadi pendahuluan atau penyebab dari variabel lain, atau yang mempengaruhi munculnya variabel lain Y Variabel X dalam
penelitian ini adalah pembawa acara Radio Show TV One. 2.
Variabel Terikat Y Adalah Variabel yang muncul setelah adanya variabel bebas X dan masih
mempunyai kaitan gejala dengan X Variabel Y dalam penelitian ini adalah Minat menonton mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan keseluruhan variabel yang telah disusun dan dikelompokkan, maka dapat dibentuk suatu model teoritis sebegai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.2. Model Teoritis
Keterangan : X
= Variabel bebas Y
= Variabel terikat
2.3. Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dijelaskan diatas, maka dibuatlah operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan
kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut : Tabel 1.1
Operasionel Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X
Pembawa Acara Radio Show TV One
a. Jam Tayang Radioshow
b. Kuis Berhadiah yang diadakan Radioshow
c. Radioshow mengadakan radioshow kekota-kota
lainnya d.
Konsep acara yang tertata dengan rapi e.
Mempunyai cakrawala yang luas f.
Mempunyai selera humor yang tinggi g.
Mempunyai gaya bicara tersendiri h.
Berpenampilan menarik dan unik i.
Mempunyai rasa antusias yang besar terhadap narasumber
j. Menampilkan sudut pandang yang berbeda dari
yang umum k.
Menarik perhatian khalayak penontonnya l.
Memberikan ketegasan dan pandai menempatkan diri
2. Variabel Terikat Y
Minat Menonton Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara
a. Terikat untuk memperhatikan terus
b. Rasa lebih suka
c. Rasa senang
Variabel X
Pembawa Acara Radio Show TV One
Variabel Y
Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara