Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus memperoleh cukup banyak bukti-bukti yang berkualitas. Auditor harus menentukan tipe
dan jumlah bukti yang dibutuhkan dan mengevaluasi apakah informasi tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
2.1.3.2 Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan financial statement audit dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan informasi yang
diverifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu Arens dkk, 2010:14. Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Ada beberapa alasan mengapa laporan keuangan perlu diaudit
Agoes, 2012:10: 1.
Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak
disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan tersebut. 2.
Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian unqualified dari KAP, berarti pengguna
laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia SAKETAPIFRS.
3. Perusahaan yang total assetnya Rp 25 miliyar ke atas harus
memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.
4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited
financial statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku.
5. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih
dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung dengan laporan keuangan yang belum diaudit.
2.1.3.3 Standar Auditing
Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia 2011:150.1-150.2 terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Standar umum, yaitu:
a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. b.
Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
Universitas Sumatera Utara
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat. 2.
Standar pekerjaan lapangan, yaitu : a.
Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan asisten dalam pelaksanaan audit harus disupervisi
dengan semestinya. b.
Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat,
dan lingkup pengujian saat dilakukan. c.
Bukti audit dikatakan kompeten jika diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
3. Standar pelaporan, yaitu :
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan. Dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
Universitas Sumatera Utara
4. Laporan auditor harus memuat seuatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor
2.1.4 Audit Report Lag