2.3 Kerangka Konseptual
Berikut merupakan kerangka konseptual dari penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Ukuran kantor akuntan publik diantaranya dapat diukur berdasarkan jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor akuntan publik besar memiliki
jumlah yang karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efektif dan efisien, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk
menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Ukuran kantor
akuntan publik dilihat dari apakah KAP tersebut adalah the big four atau non the big four.
Ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada total aset, totalpenjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenagakerja dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan
Struktur Modal
Ukuran KAP X1
Ukuran perusahaan X2
Profitabilitas X3
Leverage X4
Audit report lag Y
Universitas Sumatera Utara
total aset untuk mengukur ukuran perusahaan. Totalasset merupakan jumlah dari aset lancar, asettetap, aset tak berwujud dan lainnya. Perusahaan besar diduga
akanmenyelesaikan laporan keuangan auditnya lebih cepatdibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
perusahaan yang berskalabesar memiliki internal control yang baik dan manajemen cenderung diberikan insentif untukmengurang audit delay. Hal ini
dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, Bapepam- LK dan lain-lain.Pihak-pihakini sangatberkepentingan terhadap informasi yang
disusun dalam laporan keuangan perusahaan. Profitabilitas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah returnonasset ROA, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat aset tertentu. Profitabilitas mempunyai pengaruh dalam publikasi laporan keuangan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas rendah
atau dengan kata lain mengalami kerugian cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan karena kerugian merupakan kabar buruk yang akan
berdampak negatif pada perusahaan seperti penurunan permintaan akan saham yang diterbitkan. Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi
membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat agar segera dapat memberitahukannnkabar baik kepada publik dan mendapatkan respon yang
positif dari publik.
Universitas Sumatera Utara
Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan. Penelitian ini menggunakan debt to total
equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh
kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun pemegang saham.
2.4 Hipotesis