Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lagpada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAGPADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH Natasha Mariska

100503075

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabilakemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 23 April 2014

Natasha Mariska 100503075


(3)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage secara parsial mapun simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2010-2012.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 66 perusahaan yang menjadi objek penelitian selama 3 tahun amatan dengan 198 unit analisis. Datayang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan, profitabilitas, danleverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag, ukuran KAP secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag, dan secara simultan ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas, dan leverage berpengaruh terhadap audit report lag.

Kata kunci : audit report lag, ukuran perusahaan, ukuran kap, profitabilitas dan leverage


(4)

ABSTRACT

The purposes of this research is to know the influence of the firm size, the size of Public Accountant, the profitability, and the leverage toward audit report lag. The research is on manufactur company listed on Indonesia Stock Exchange between 2010 to 2012.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 66 companies as research objects for 3 years observation with 198 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses aretested using double regression.

The result of this research shows that the firm size,the profitability and the leverage partially do not influence significantly toward audit report lag, the size of Accountant Public partially has significant negative influence toward audit report lag.

Keywords: audit report lag, thr firm size, thr size of accountant public, profitability and leverage


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai dan memberkati penulis selama proses pengerjaan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dan disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini, penulis telah mendapat bimbingan, bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekertaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak selaku Sekertaris


(6)

Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Iskandar Muda, M.Si., S.E. Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

6. Kedua Orang Tua penulis yang terkasih, Papa GiokiantoTanuatmojo dan Mama Bonnie Delitawati, serta abang dan adik penulis, Abang Nickie Putra dan Adik kesayangan Natasya Claudia. Sahabat-sahabat penulis yang luar biasa (Lavinia, Miryam, Yohana dan Yolla), dan teman-teman terbaik penulis Ari, Sulthan, Theresia, Gordimer, Astrid, Sarah, Inggrid, Kak Grace, Bintang, May, Triana, dan teman-teman angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Adik junior favorit Ocha, Widhy, Fika dan Doly. Djarum Foundation yang memberikan penulis kesempatan untuk mempunyai keluarga baru yang luar biasa se-Indonesia (Mas Sapto dan Mas Sugeng selaku Pembina, dan sahabat-sahabat Beswan Djarum 28).


(7)

DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 6

1.4Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1 Teori Kepatuhan ... 8

2.1.2 Laporan Keuangan ... 9

2.1.3 Audit ... 11

2.1.3.1Definisi Audit ... 11

2.1.3.2Audit Laporan Keuangan ... 12

2.1.3.3Standar Auditing ... 13

2.1.4 Audit Report Lag ... 15

2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag ... 15

2.1.5.1Ukuran Kap ... 15

2.1.5.2Ukuran Perusahaan ... 18

2.1.5.3Profitabilitas ... 19

2.1.5.4Leverage ... 19

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21

2.3Kerangka Konseptual ... 23


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian ... 27

3.2Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

3.3Batasan Operasional ... 28

3.4Definisi Operasional ... 29

3.5Skala Pengukuran Variabel ... 32

3.6Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.7Jenis Data ... 36

3.8Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9Teknik Analisis ... 37

3.9.1 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.9.1.1Uji Multikolinieritas ... 37

3.9.1.2Uji Heterokedastisitas ... 37

3.9.1.3Uji Autokorelasi ... 38

3.9.2 Analisis Regresi ... 39

3.9.3 Uji Kausalitas Granger ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 41

4.2 Hasil Penelitian ... 42

4.3 Pembahasan Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Klasifikasi Big Four dan Afiliasinya di Indonesia ... 18

1.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Waktu Penelitian ... 28

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.3 Daftar Sampel ... 34

4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ... 42

4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 43

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 44

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 46

4.5 Hasil Analisis Regresi ... 47


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. LAMPIRAN Judul Halaman

1 Daftar Pemilihan Sampel ... 63

2 Daftar Sampel ... 66

3 Daftar Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Profitabilitas, Leverage, ARL ... 68

4 Uji Statistik Deskriptif ... 72

5 Uji Multikolinearitas ... 73

6 Uji Heterokedastisitas ... 73

7 Uji Autokorelasi ... 74

8 Analsis Regresi ... 75


(12)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage secara parsial mapun simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2010-2012.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 66 perusahaan yang menjadi objek penelitian selama 3 tahun amatan dengan 198 unit analisis. Datayang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan, profitabilitas, danleverage secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag, ukuran KAP secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag, dan secara simultan ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas, dan leverage berpengaruh terhadap audit report lag.

Kata kunci : audit report lag, ukuran perusahaan, ukuran kap, profitabilitas dan leverage


(13)

ABSTRACT

The purposes of this research is to know the influence of the firm size, the size of Public Accountant, the profitability, and the leverage toward audit report lag. The research is on manufactur company listed on Indonesia Stock Exchange between 2010 to 2012.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 66 companies as research objects for 3 years observation with 198 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses aretested using double regression.

The result of this research shows that the firm size,the profitability and the leverage partially do not influence significantly toward audit report lag, the size of Accountant Public partially has significant negative influence toward audit report lag.

Keywords: audit report lag, thr firm size, thr size of accountant public, profitability and leverage


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal merupakan sarana atau tempat investor, perusahaan dan institusi pemerintah melakukan transaksi jual beli dana-dana jangka panjang yang disebut Efek. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memberikan pengertian tentang Pasar Modal yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Di Indonesia, sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan laporan tersebut kepada masyarakat. Laporan keuangan tersebut juga harus memenuhi empat karakteristik kualitatifyang berguna bagi pemakainya, yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan.

Salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan adalah ketepatan waktu. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan keuangan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI,2007:8). Apabila informasi yang disajikan tidak tepat waktu, maka kemampuan laporan keuangan sebagai alat


(15)

bantu prediksi bagi pengguna dapat berkurang atau bahkan menghilang,hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timelines) penyajian laporan keuangan kepada publik. Semakin lama waktu tertunda dalam penyajian laporan keuangan suatu perusahaan ke publik, maka semakin banyak isu maupun kemungkinan terdapatnya insider information mengenai perusahaan tersebut. Semakin panjang waktu untuk publikasi laporan keuangan tahunan sejak akhir tahun buku suatu perusahaan, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut bocor kepada investor tertentu atau bahkan menimbulkan terjadinya masalah bagi perusahaan tersebut di bursa saham. Itulah sebabnya perusahaan diharapkan tidak menunda penyajian laporan keuangannya.

Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten dan Perusahaan Publik dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu paling lambat akhir bulan ketiga setelah laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan dikenakan sanksi.

Adanya peraturan yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu.Pada kenyataannya tahun 2013 tercatat ada 52 emiten yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2012. Sebelumnya pada 2012 tercatat ada 54 emiten yang terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2011, dan pada 2011 tercatat sebanyak 62 emiten terlambat melaporkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2010, hal ini menunjukkan bahwa peraturan tidak dapat dijadikan satu-satunya


(16)

faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk menyampaikanlaporan keuangan tepat waktu pada setiap periode. Untuk itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage.

Laporan keuangan yang disampaikan kepada Bapepam-LK merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bersertifikat dan disertai opini audit. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporannya.Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor independen mengindikasi tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini sering disebut audit report lag. Lamanya waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam publikasi informasi laporan keuangan auditan.KAP yang besar (Big Four) pada umumnya menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya.

Besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi seperti total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja. Perusahaan besar biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Catrinasari (2006) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, namun menurut penelitian Wijayanti (2008) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(17)

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan atau tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau profit. Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan dan efisiensi penggunaan modal. Semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Catrinasari (2006), Noviandi (2007), dan Prabowo (2008) dalam Christin(2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi hasil penelitian Wijayanti (2008) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Rasio leverage atau solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut. Rasio leverage yang umum digunakan ada dua yaitu debt to total asset dan debt to total equity (Agnes, 2011 dalam Supriyanti, 2012). Wirakusuma(2004, dalam Lianto dan Hartono, 2010) menemukan adanya pengaruh leverage terhadap audit report lag. Semakin besar rasio leverage makasemakin lama rentang audit report lag namun Carlswan dan Kaplan(1991) untuk sampelnya tahun 1987 menemukan rasio ini tidak berpengaruh.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leveragemenjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mereplikasi beberapa penelitian terdahulu.


(18)

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010 sampai dengan 2012. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian karena perusahaan manufaktur terdiri dari berbagai macam sub sektor sehingga menurut peneliti perusahaan manufaktur sudah mewakili semua perusahaan yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu, dan laporannya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap audit report lagpada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah leverage berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?


(19)

5. Apakah ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran KAPterhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh leverage terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leveragesecara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenis serta menambah pengetahuan dengan memberikan gambaran dan bukti empiris mengenaiaudit report lagdan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3. Bagi bidang akademik, dapat memberikan kontribusi pada perkembangan teori akuntansi terutama yang berkaitan dengan audit report lag.


(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran dan aturan.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan go public di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan-peraturan tersebut secara hukum mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan secara tepat waktu kepada Bapepam. Hal ini sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory)

Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Menurut Tyler (Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dalam


(22)

literatur sosiologi mengenai kepatuhan kepada hukum, yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka. Komitmen normatif melalui moralitas personal (normative commitment through morality) berarti mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai suatu keharusan, sedangkan komitmen normatif melalui legitimasi (normative commitment through legitimaty) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku.

2.1.2 Laporan Keuangan

Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Definisi laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : PSAK par.7)

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (seperti laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pengguna. Pengguna


(23)

dapat mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode tertentu dari laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab pihak manajer dan laporan keuangan harus disajikan secara wajar.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Komunikasi yang dicapai tergantung kualitas dari laporan keuangan tersebut. Karakteristik laporan keuangan yang berkualitas sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (IAI,2009) No. 1 adalah:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan.


(24)

Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi kualitas ekonomi pengguna. Informasi yang relevan dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan.

3. Andal

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai penyajian yang jujur dari seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta posisi keuangan secara relatif.

2.1.3 Audit

2.1.3.1Definisi Audit

Menurut Arrens et al. (2010 : 4) audit adalah pengumpulan dan pengevaluasian atas bukti-bukti untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.


(25)

Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus memperoleh cukup banyak bukti-bukti yang berkualitas. Auditor harus menentukan tipe dan jumlah bukti yang dibutuhkan dan mengevaluasi apakah informasi tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

2.1.3.2Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan (financial statement audit) dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu (Arens dkk, 2010:14). Biasanya kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Ada beberapa alasan mengapa laporan keuangan perlu diaudit (Agoes, 2012:10):

1. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.

2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) dari KAP, berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan


(26)

standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS).

3. Perusahaan yang total assetnya Rp 25 miliyar ke atas harus memasukkan audited financial statements nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

4. Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku.

5. SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung dengan laporan keuangan yang belum diaudit.

2.1.3.3Standar Auditing

Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (2011:150.1-150.2) terdiri dari sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Standar umum, yaitu:

a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dan sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.


(27)

c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat. 2. Standar pekerjaan lapangan, yaitu :

a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan asisten dalam pelaksanaan audit harus disupervisi dengan semestinya.

b. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian saat dilakukan.

c. Bukti audit dikatakan kompeten jika diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

3. Standar pelaporan, yaitu :

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan. Dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang


(28)

4. Laporan auditor harus memuat seuatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor

2.1.4 Audit Report Lag

Audit report lag adalalah rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan yang diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan oleh auditor untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan, terhitung sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap audit report lag, antara lain ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage.

2.1.5.1Ukuran KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan


(29)

perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik (Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 10, No. 1, Mei 2008:3)

Besar atau kecilnya ukuran KAP dapat diukur berdasarkan jumlah pendapatan bersih, jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi KAP tersebut. KAP yang besar memiliki jumlah karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya.

Menurut Arens dkk (2010:26-27) ukuran KAPdapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Big Four international firms; Empat KAP terbesar di Amerika Serikatdikenal dengan istilah KAP internasional “Big Four”. Big Four memiliki kantor yang tersebar di kota-kota seluruh Amerika Serikat dan juga di berbagai kota seluruh dunia. Keempat KAP ini mengaudit hampir seluruh perusahaan besar yang ada di Amerika Serikat maupun seluruh dunia, serta memberikan jasa audit bagi perusahaan-perusahaan kecil.

2. National Firms; Tiga KAP di Amerika Serikat disebut dengan national firms karena memiliki kantor yang berlokasi di kota-kota besar. National firms termasuk besar tetapi lebih kecil bila


(30)

dibandingkan dengan KAP Big Four. KAP-KAP ini menawarkan jasa yang sama dengan KAP Big Four dan bersaing secara langsung pula dengan KAP Big Four dalam mendapatkan klien. Masing-masing dari National Firms berafiliasi dengan KAP di negara lain, oleh karena itu ketiga KAP tersebut mempunyai kapasitas internasional.

3. Regional and large local firms; KAP ini berjumlah kurang dari 200, dan masing-masing mempunyai lebih dari 50 orang staf profesional. Beberapa dari regional and large local firms hanya mempunyai satu kantor dan melayani klien terutama yang berada dalam wilayah yang sama. Sedangkan KAP lainnya ada yang mempunyai kantor di suatu negara bagian atau daerah, dan melayani jumlah klien yang lebih banyak.

4. Small local firms; Lebih dari 95% dari total jumlah KAP mempunyai staf profesional kurang dari 25 orang dalam satu kantor. KAP-KAP tersebut memberikan jasa audit dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan, terutama untuk bisnis-bisnis menegah kebawah dan perusahaan-perusahaan nirlaba, walaupun ada beberapa dari KAP kategori ini memiliki satu atau dua klien go public. Banyak pula dari small local firms yang tidak memberikan jasa audit , tetapi lebih mengutamakan untuk memberikan jasa akuntansi dan perpajakan bagi klien-kliennya.


(31)

Di Indonesia KAP dibagi menjadi dua kategori, yaitu KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four. Kantor Akuntan Publik yang termasuk kategori KAP the big four di Indonesia adalah:

Tabel 2.1

Klasifikasi The Big Four dan Afiliasinya di Indonesia

The Big Four Afiliasi di Indonesia Deloitte Touche&Touche Osman Ramli & Rekan

Ernst&Young Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Pricewaterhouse Coopers Drs. Haryanto Sahari & Rekan KPMG International Siddharta Siddharta & Harsono (Sumber: Bangun, Primsa, Subagyo dan Malem Tarigan, 2012:6)

2.1.5.2Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (Soegeng, 2006 dalam Christin, 2011). Semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

Menurut Christin(2011) pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin


(32)

banyaknya jumlah sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.5.3Profitabilitas

Profitabilitasmenunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang . Laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995 dalam Christin, 2011). Lianto dan Hartono(2010:99) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik.

Wirakusuma (2004, dalam Lianto dan Hartono, 2010: 99) menyatakan bahwa perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya, jika perusahaan melaporkan laba yang lebih tinggi, maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya.


(33)

2.1.5.4Leverage

Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut. Pada umumnya rasio leverage yang digunakan ada dua yaitu debt to total aset dan debt to total equity. Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag.

Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Menurut Wiwik ( 2006, dalam Supriyati, 2012) perusahaan dengan debt to total equity yang tinggi menunjukkan tingginya resiko keuangan dan kesulitan keuangan perusahaan tersebut. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan dikarenakan berita buruk tersebut. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan audit report lag yang lebih panjang.


(34)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan audit report lag yang ditunjukkan dalam dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2. 2

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian

1 Yustina (2012)

Analisis Pengaruh Ukuran

Perusahaan,

Ukuran KAP Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit report lag Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Independen: Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Jenis Opini Audit

Dependen: Audit report lag

Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Audit report lag.

Ukuran KAP secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Audit report lagdan jenis opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit report lag 2 (2011) Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Independen: Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Audit report lag Dependen: Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Ukuran perusahaan dan audit report lag mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Umur perusahaan dan opini audit tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(35)

No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian 3 Primsa,

Subagyo dan Malem (2012)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit report lag pada Perusahaan yang Listed di BEI

Independen: Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Pergantian Auditor, Jenis Industri

Dependen: Audit report lag

Ukuran perusahaan dan pergantian auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag

Ukuran KAP dan jenis industri berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag

Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,

Pergantian Auditor, Jenis Industri secara simultan berpengaruh terhadap audit report lag

4 Dewi Lestari (2010) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Independen: Ukuran Perusahaan, opini auditor, kualitas auditor, profitabilitas, dan solvabilitas Dependen: Audit Delay

Profitabilitas solvabilitas dan kualitas

auditor secara parsial mempengaruhi audit delay. Sementara faktor ukuran perusahaan dan opini auditor tidak berpengaruh.


(36)

2.3 Kerangka Konseptual

Berikut merupakan kerangka konseptual dari penelitian ini.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Ukuran kantor akuntan publik diantaranya dapat diukur berdasarkan jumlah karyawan, jumlah klien, serta reputasi. Kantor akuntan publik besar memiliki jumlah yang karyawan yang banyak, dapat mengaudit dengan lebih efektif dan efisien, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk menyelesaikan audit tepat waktu, serta memiliki dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya. Ukuran kantor akuntan publik dilihat dari apakah KAP tersebut adalah the big four atau non the big four.

Ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan pada total aset, totalpenjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenagakerja dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan

Struktur Modal Ukuran KAP

(X1)

Ukuran perusahaan (X2)

Profitabilitas (X3) Leverage

(X4)

Audit report lag


(37)

total aset untuk mengukur ukuran perusahaan. Totalasset merupakan jumlah dari aset lancar, asettetap, aset tak berwujud dan lainnya. Perusahaan besar diduga akanmenyelesaikan laporan keuangan auditnya lebih cepatdibandingkan perusahaan kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perusahaan yang berskalabesar memiliki internal control yang baik dan manajemen cenderung diberikan insentif untukmengurang audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, Bapepam-LK dan lain-lain.Pihak-pihakini sangatberkepentingan terhadap informasi yang disusun dalam laporan keuangan perusahaan.

Profitabilitas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah returnonasset (ROA), yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Profitabilitas mempunyai pengaruh dalam publikasi laporan keuangan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas rendah atau dengan kata lain mengalami kerugian cenderung akan menunda publikasi atas laporan keuangan karena kerugian merupakan kabar buruk yang akan berdampak negatif pada perusahaan seperti penurunan permintaan akan saham yang diterbitkan. Perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat agar segera dapat memberitahukannnkabar baik kepada publik dan mendapatkan respon yang positif dari publik.


(38)

Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan. Penelitian ini menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi hasilnya, maka cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditur maupun pemegang saham.

2.4 Hipotesis

Definisi hipotesis menurut Sugiyono (2006 : 51)

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis jugadapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh ukuran KAP terhadap audit report lagpada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

H2 : Terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(39)

H3 : Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H4 : Terdapat pengaruh leverage terhadap audit report lag pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H5 : Terdapat pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, profitabilitas

dan leveragesecara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(40)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Desain kausal yaitu untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003, dalam Christin, 2011). Desain kausal digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen yang diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Tujuan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dan menjelaskan hubungan variabel-variabel yang diteliti yaitu ukuran KAP, jenis opini auditor, ukuran perusahaan dan profitabilitassebagai variabel independen dan variabel dependennya audit report lag.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari


(41)

Adapun jadwal penelitiandigambarkan dalam tabel berikut: Tabel 3.1

Waktu Penelitian

N

o. Kegiatan Des. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei.

1 Pengajuan Judul 2 Pengesahan

Judul

3

Bimbingan dan Penyelesaian Proposal 4 Ujian

Komprehensif 5 Seminar

proposal

6

Bimbingan dan Penyelesaian Skripsi 7 Sidang Skripsi

3.3 Batasan Operasional

Penulis memberi batasan penelitian agar tujuan penelitian ini dapat tercapai: 1. Faktor-faktor yang diteliti yang diperkirakan dapat mempengaruhi

jangka waktu pelaporan keuangan adalah ukuran KAP, ukuran perusahaan (total assets), profitabilitas (ROA) dan leverage (DER). 2. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.


(42)

3. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

3.4 Definisi Operasional

Menurut Erlina (2008) defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Erlina, 2008). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Ukuran KAP

Pada penelitian ini ukuran KAP diukur dengan melihat KAP mana yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Ukuran KAP dalam penelitian ini diklasifikasikan dengan menggunakan variabel dummy yaitu perusahaan yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP non the big four diberi kode 0.

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dihitung dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan atau total aktiva perusahaan klien yang tercantum


(43)

pada laporan keuangan perusahaan akhir periode yang telah diaudit menggunakan log size. Pengukuran terhadap ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma natural dengan tujuan untuk menghaluskan besarnya angka dan menyamakan ukuran saat regresi.

Ukuran Perusahaan = ln (total aktiva) c. Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu selama satu tahun yang terdapat dalam laporan keuangan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah returnonasset (ROA), yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.

ROA = ���� ����� ℎ

����� ����

× 100%

d. Leverage

Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut. Pada umumnya rasio leverage yang digunakan ada dua yaitu debt to total aset dan debt to total equity. Untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag pada penelitian ini peneliti menggunakan debt to total equity. Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang


(44)

dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang.

DER = ����� �����

����� ������� × 100%

2. Variabel terikat (dependent variable), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Erlina, 2008). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit report lag, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”. Dalam hal ini audit report lagdihitungdari lama waktu peyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan tahun buku hingga laporan auditor independen atas laporan keuangan auditor.


(45)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Berikut penjelasan dari definisi operasional dan skala pengukuran variabel. Tabel 3.2

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Jenis Variabel

Nama

Variabel Definisi Pengukuran Skala

Variabel Dependen Audit report lag Rentang waktu penyelesaian audit laporan keuangan sejak tutup buku sampai tanggal yang tertera di laporan auditan.

tanggal laporan audit – tanggal laporan keuangan

Nominal

Variabel Independen

Ukuran KAP KAP Big Four / Non-Big Four

variabel dummy yaitu perusahaan yang menggunakan jasa KAP the big four diberi kode 1 dan yang tidak diberi kode 0

Nominal

Ukuran Perusahaan

Besar kecilnya

perusahaan Total Asset Nominal

Profitabilitas

tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu

���� ����� ℎ

����� ���� × 100% Rasio

Leverage kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan ����� �����


(46)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar pada BEI sejak tahun 2010-2012dan tidak di delistingdi BEI.

2. Perusahaan memperolah laba selama periode pengamatan (tahun 2010-2012)

3. Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan yang diaudit dalam mata uang rupiah beserta pengukuran kinerja perusahaan dalam bentuk rasio keuangan per 31 Desember tahun 2010-2012.

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 dari 137 perusahaann yang terdaftar di BEI dari tahun 2010-2012 sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 198unit analisis yang ditujukan pada tabel 3.3.


(47)

Tabel 3.3 Daftar Sampel

No. Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 ALKA Alaska Industrindo Tbk

3 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. 4 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk

5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 6 APLI Asiaplast Industries tbk. 7 AUTO Astra Auto Part Tbk 8 ASII Astra International Tbk 9 BRNA Berlina Tbk

10 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 11 BUDI Budi Acid Jaya Tbk

12 CEKA Cahaya Kalbar Tbk

13 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 15 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk 16 DLTA Delta Djakarta Tbk

17 EKAD Ekadharma International Tbk 18 GGRM Gudang Garam Tbk

19 GDSI Gunawan Dianjaya Steel Tbk. 20 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 21 SMCB Holcim Indonesia Tbk

22 INAI Indal Aluminium Industry Tbk. 23 SRSN Indo Acitama Tbk

24 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 25 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 26 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 27 INDS Indospring Tbk

28 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 29 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

30 KLBF Kalbe Farma Tbk

31 KICI Kedaung Indah Can Tbk. 32 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 33 KAEF Kimia Farma Tbk


(48)

No. Kode Nama Perusahaan

35 LMPI Laggeng Makmur Industri Tbk. 36 MAIN Malindo Feedmill Tbk

37 TCID Mandom Indonesia Tbk 38 MYOR Mayora Indah Tbk 39 MERK Merck Tbk

40 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk 41 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk 42 MRAT Mustika Ratu Tbk

43 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk. 44 NIPS Nippress TBk Tbk

45 PBRX Pan Brothers Tbk.

46 HDTX Panasia Indo Resources Tbk. 47 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk. 48 BIMA Primarindo Asia Insfrastructure Tbk. 49 PYFA Pyridam Farma Tbk

50 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk. 51 SKLT Sekar Laut Tbk

52 SIAP Sekawan Intipratama Tbk 53 SMSM Selamat Sempurna Tbk 54 SMGR Semen Gresik Tbk 55 BATA Sepatu Bata Tbk 56 STTP Siantar Top Tbk 57 SPMA Suparma Tbk.

58 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

59 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 60 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk

61 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 62 TRST Trias Sentosa Tbk

63 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 64 UNVR Unilever Indonesia Tbk

65 VOKS Voksel Electric Tbk


(49)

3.7 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series. Data time series (data deret waktu) merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu, misalnya dalam waktu minggua n, bulanan, dan tahunan .

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi laporan keuangan pada periode 2010-2012. Data yang dibutuhkan adalah KAP yang digunakan perusahaan, total aset, return on assets, dan leverage. Sumber data adalah laporan keuangan perusahaan sampel yang didapatkan dari situs

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama adalah studi pustaka, dengan mengumpulkan data dari jurnal, abstrak, dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Tahap kedua adalah studi dokumentasi, dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian melalui media internet (situs www.idx.co.id) dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan yang dibutuhkan.


(50)

3.9 Teknik Analisis

Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program EViews.

Eviewss merupakan program yang disajikan untuk analisis statistika dan ekonometrika. Eviews menyajikan perangkat analisis data, regresi (regression), dan peramalan (forecasting). Eviews dapat digunakan untuk analisis dan evaluasi data ilmiah, analisis keuangan, peramalan makro ekonomi, simulasi, peramalan penjualan, dan analisis biaya. (Ajija, 2011:9)

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi), sehingga secara kontekstual dapat lebih mudah dimengerti oleh pembaca.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari gangguan multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

3.9.2.1Uji Multikolinearitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah ada hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau


(51)

semua variabel yang menjelaskan model regresi. Jika koefisien korelasi di antara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8, maka terjadi multikolinearitas.

3.9.2.2Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test ( no cross term). 3.9.2.3Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Terdapat beberapa cara untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan mengggunakan Langrange Multiplier (LM). Menurut Nachrowi (2006 : 193), uji ini dikembangkan oleh Breusch-Godfrey, sehingga dikenal juga sebagai The Breusch-Godfrey (BG) Test. Estimasi model persamaan :


(52)

Pada uji ini diasumsikan Ut mengikuti model otoregresif ordo

p(AR(p))1, dengan bentuk sebagai berikut:

�� = �1��−1 +�2��−2+�3��−3 + … . . +����−� +�1

Adapun hipotesis yang digunakan: Ho: �1 = �2 = ...=�3 = 0 H1: tidak demikian

3.9.3 Analisis Regresi

Menurut Sugiyono (2006 dalam Florida, 2012) analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Model regresi berganda atau model regresi majemuk merupakan suatu model regresi yang terdiri dari lebih dari satu variabel independen. Estimasi persamaan model regresi berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

��� = ∝+ �1���4 + �2��+ �3������ + �4���+ �

Dimana :

ARL = Audit Report Lag Big 4 = Ukuran KAP AR = Jenis opini audit


(53)

ROA = Return on Asset ( Profitabilitas)

∝ = konstanta

β = koefisien regresi

� = error

3.9.4 Uji Kausalitas Granger

Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan kausalitas antarvariabel yang diamati adalah dengan Uji Kausalitas Granger. Dalam penelitian ini uji kausalitas Granger digunakan untuk melihat hubungan diantara variabel-variabel audit report lag, ukuran perusahaan, ukuran kap, profitabilitas dan leverage.

Dalam Ajija(2011:167), persamaan Granger dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Unindirectional causality dari variabel dependen ke variabel independen. Hal ini terjadi ketika koefisien lag variabel dependen secara statistik signifikan berbeda dengan nol, sedangkan koefisien lag seluruh variabel independen sama dengan nol.]

2. Feedback/bilaterall causality jika koefisien lag seluruh variabel, baik variabel dependen maupun independen secara statistik signifikan berbeda dengan nol.

3. Independence jika koefisien lag seluruh variabel, baik variabel dependen maupun independen secara statistik tidak berbeda dengan nol.


(54)

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Di dalam bab ini disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama pelaksanaan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 hingga tahun 2012 adalah sebanyak 137 perusahaan. Keseluruhan data tersebut kemudian diambil sesuai kriteria yang telah dipilih berdasarkan metode purposive sampling sehingga data yang terkumpul sebanyak 66 perusahaan. Berdasarkan 66 perusahaan manufaktur tersebut, kemudian dilakukan pengujian-pengujian meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi dan uji hipotesis penelitian.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi sederhana. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi sederhana. Pengujian asumsi klasik dan regresi sederhana digunakan dengan menggunakan software EViews versi 7. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program EViews tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.


(55)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan perusahaan manufaktur dari tahun 2010-2012 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan (total asset), ukuran KAP, prfofitabilitas (return on asset) dan leverage (debt to equity ratio) sebagai variabel independen dan audit report lag sebagai variabel dependennya. Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan manufaktur go publik yang terdaftar di BEI selama 2010 hingga 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

ARL ASSET DER KAP ROA

Mean 74.85859 14.06565 0.876616 0.398990 14.26278 Median 78.00000 13.83627 0.610000 0.000000 11.17500 Maximum 137.0000 19.02102 4.320000 1.000000 56.31000 Minimum 0.000000 11.36143 -1.530000 0.000000 0.160000 Std. Dev. 14.52322 1.621283 0.850778 0.490932 11.95186 Skewness -0.786498 0.719181 1.455233 0.412547 1.512353 Kurtosis 8.139424 3.144623 7.242830 1.170195 5.360665 Jarque-Bera 238.3259 17.24088 218.3975 33.23897 121.4531 Probability 0.000000 0.000180 0.000000 0.000000 0.000000 Sum 14822.00 2784.998 173.5700 79.00000 2824.030 Sum Sq.

Dev.

41552.04 517.8261 142.5932 47.47980 28140.87

Observation s

198 198 198 198 198


(56)

Berikut ini adalah perincian deskriptif dari data yang telah diolah: 1. Variabel ukuran perusahaan (total assets) memiliki nilai minimum

11,36, nilai maksimum 19,02 dan rata-rata 14,06 dengan jumlah sampel 198.

2. Variabel ukuran KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1 dan rata-rata 0.39 dengan jumlah sampel 198.

3. Variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum 0,16, nilai maksimum 56,31dan rata-rata 14,26 dengan jumlah sampel 198.

4. Variabel leverage (DER) memiliki nilai minimum -1,53, nilai maksimum 4,32 dan rata-rata 0,87dengan jumlah sampel 198.

5. Variabel audit report lag memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 137 dan rata-rata 74,85 dengan jumlah sampel 198.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Multikolinearitas

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolinearitas

ARL ASSET DER KAP ROA

ARL 1.000000 -0.106769 0.148087 -0.320255 -0.230576 ASSET -0.106769 1.000000 0.037220 0.523439 0.327018 DER 0.148087 0.037220 1.000000 -0.253795 -0.161355 KAP -0.320255 0.523439 -0.253795 1.000000 0.581794 ROA -0.230576 0.327018 -0.161355 0.581794 1.000000

Sumber: output EVIES 7, diolah penulis,2014

Dalam tampilan ini, dapat diketahui bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam persamaan regresi berganda. Hal ini


(57)

dikarenakan nilai matriks korelasi (correlation matrix) dari semua variabel adalah kurang dari 0,8.

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.705020 Prob. F(4,193) 0.1505 Obs*R-squared 6.757957 Prob. Chi-Square(4) 0.1492 Scaled explained SS 21.76721 Prob. Chi-Square(4) 0.0002 Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares

Date: 04/22/14 Time: 22:28 Sample: 1 198

Included observations: 198

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 211.6877 160.2693 1.320825 0.1881 ASSET^2 -0.550778 0.846974 -0.650289 0.5163 KAP^2 61.14788 93.39709 0.654709 0.5134 ROA^2 0.126904 0.066045 1.921494 0.0561 DER^2 11.04604 12.11576 0.911708 0.3631 R-squared 0.034131 Mean dependent var 185.9729 Adjusted R-squared 0.014113 S.D. dependent var 485.4738 S.E. of regression 482.0358 Akaike info criterion 15.21884 Sum squared resid 44845202 Schwarz criterion 15.30188 Log likelihood -1501.665 Hannan-Quinn criter. 15.25245 F-statistic 1.705020 Durbin-Watson stat 1.960109 Prob(F-statistic) 0.150464


(58)

Pengujian hipotesis heterokedastisitas. 1. H0 : tidak ada heteroskedastisitas

H1 : ada heteroskedastisitas

2. Jika p-value obs*-square < ɑ, maka Ho ditolak

Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa p value -obs*-square = 0,1492> 0,01, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 99%, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.

2.2.2.3 Uji Autokorelasi

Pengujian hipotesis autokorelasi 1. Ho : tidak ada korelasi serial

H1 : ada korelasi serial

2. Jika p-value obs*-square < ɑ, maka Ho ditolak

Dapat dilihat pada Gambar 4.4 bahwa p value -obs*-square = 0.0000 < 0,01, maka H1 diterima.Kesimpulannya adalah dengan tingkat keyakinan 99%, dapat dikatakan bahwa terdapat autokorelasi dalam model regresi.


(59)

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 17.22756 Prob. F(2,191) 0.0000 Obs*R-squared 30.25930 Prob. Chi-Square(2) 0.0000 Test Equation:

Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 04/22/14 Time: 22:26 Sample: 1 198

Included observations: 198

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASSET 0.051499 0.674234 0.076381 0.9392 KAP -0.042042 2.627468 -0.016001 0.9873 ROA -0.025529 0.094115 -0.271255 0.7865 DER 0.376218 1.151780 0.326641 0.7443 C -0.691308 8.946569 -0.077271 0.9385 RESID(-1) 0.410224 0.072521 5.656623 0.0000 RESID(-2) -0.052054 0.073858 -0.704780 0.4818 R-squared 0.152825 Mean dependent var 1.39E-14 Adjusted R-squared 0.126212 S.D. dependent var 13.67176 S.E. of regression 12.77990 Akaike info criterion 7.968338 Sum squared resid 31195.23 Schwarz criterion 8.084589 Log likelihood -781.8654 Hannan-Quinn criter. 8.015392 F-statistic 5.742521 Durbin-Watson stat 1.994757 Prob(F-statistic) 0.000016


(60)

2.2.3 Analisis Regresi

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi

Dependent Variable: ARL Method: Least Squares Date: 04/22/14 Time: 22:25 Sample (adjusted): 1 198

Included observations: 198 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASSET 0.649822 0.728549 0.891940 0.3735 KAP -8.994363 2.839424 -3.167672 0.0018 ROA -0.082845 0.101321 -0.817644 0.4146 DER 0.976831 1.222553 0.799010 0.4253 C 69.63237 9.655193 7.211909 0.0000 R-squared 0.113819 Mean dependent var 74.85859 Adjusted R-squared 0.095452 S.D. dependent var 14.52322 S.E. of regression 13.81271 Akaike info criterion 8.113983 Sum squared resid 36822.64 Schwarz criterion 8.197020 Log likelihood -798.2843 Hannan-Quinn criter. 8.147594 F-statistic 6.197097 Durbin-Watson stat 1.222672 Prob(F-statistic) 0.000103

Sumber: output EVIES 7, diolah penulis,2014 Dari Gambar 4.5 dapat diketahui:

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R2. Dan berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R2) diperoleh sebesar 0,095452 atau 9,54 %. Hal ini menunjukkan bahwa 9,54% audit report


(61)

lagdipengaruhi oleh variabel ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas dan leverage. Sedangkan sisanya sebesar 90,46% dijelaskan oleh variabel lain

2. Uji T- statistic

Berdasarkan hasil Uji t, maka pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Pengujian terhadap variabel Ukuran Perusahaan

Hipotesis pertama menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program Eview 7, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,3735. Hal ini berarti keputusanterima H0 dan tolak H1, artinya ukuran perusahaantidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan arah hubungan positif.

b. Pengujian terhadap variabel Ukuran KAP

Hipotesis pertama menyebutkan bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program Eview 7, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,0018. Hal ini berarti keputusanterima H1


(62)

dan tolak H0, artinya ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit report lag karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dengan arah hubungan negatif

c. Pengujian terhadap variabel profitabilitas (ROA)

Hipotesis pertama menyebutkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program Eview 7, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,4146. Hal ini berarti keputusanterima H0 dan tolak H1, artinya profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan arah hubungan negatif.

d. Pengujian terhadap variabel leverage

Hipotesis pertama menyebutkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program Eview 7, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0,4253. Hal ini berarti keputusanterima H0 dan tolak H1, artinya leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag karena nilai


(63)

signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan arah hubungan positif.

3. Uji F-Statistic

Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa variabel independen (ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas, dan leverage) mempunyai signifikansi F hitung sebesar 6.197 dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen (ukuran perusahaan, ukuran KAP, profitabilitas, dan leverage) berpengaruh terhadap ARL . Dengan demikian hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini dapat diterima.

Dari hasil regresi tersebut, diperoleh persamaan sebagai beikut :

ARL = 0.649821651766*ASSET - 8.99436319768*KAP

–0.0828447439099*ROA+0.976831423653*DER+69.6323728116

Hal ini menunjukkanbahwa variabel lain diluar model masih berpotensi cukup besar untuk mempengaruhi ARL, yakni sebesar 69,63237%. Sementara itu, dari hasil regresi tersebut dapat juga disimpulkan bahwa:


(64)

1. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran perusahaan akan diikuti kenaikan pada variabel ARL sebesar 0,649 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.

2. Setiap terjadi kenaikan pada variabel ukuran kantor akuntan publik akan diikuti penurunan pada variabel ARL sebesar 8,994 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.

3. Setiap terjadi kenaikan pada variabel profitabilitas akan diikuti penurunan pada variabel ARL sebesar 0,082 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.

4. Setiap terjadi kenaikan pada variabel leverage akan diikuti kenaikan pada variabel ARL sebesar 0,976 satuan dan variabel lainnya dianggap konstan.

2.2.4 Uji Hipotesis

2.2.4.3 Uji Kausalitas Granger

Dalam penelitian ini uji kausalitas Granger digunakan untuk melihat hubungan diantara variabel-variabel audit report lag, ukuran perusahaan, ukuran kap, profitabilitas dan leverage.


(65)

Tabel 4.6

Hasil Uji Kausalitas Granger

Sumber: output EVIES 7, diolah penulis, 2014 Dari hasil pengujian Granger diketahui bahwa

1. H0 : Asset tidak mempengaruhi ARL H1 : Asset mempengaruhi ARL.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,6130

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya Asset tidak mempengaruhi

ARL.

2. H0 : ARL tidak mempengaruhi Asset. H1 : ARL mempengaruhi Asset.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak. Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/22/14 Time: 22:19 Sample: 1 199

Lags: 2

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. ASSET does not Granger Cause ARL 196 0.49069 0.6130 ARL does not Granger Cause ASSET 0.63675 0.5301 DER does not Granger Cause ARL 196 0.60851 0.5452 ARL does not Granger Cause DER 2.27781 0.1053 KAP does not Granger Cause ARL 196 1.42777 0.2424 ARL does not Granger Cause KAP 1.15397 0.3176 ROA does not Granger Cause ARL 196 2.55750 0.0802 ARL does not Granger Cause ROA 2.10581 0.1246


(66)

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,5301>

α = 10%, maka H0 diterima. Artinya ARL tidak mempengaruhi Asset.

3. H0 : KAP tidak mempengaruhi ARL H1 : KAP mempengaruhi ARL.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,2424

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya KAP tidak mempengaruhi

ARL.

4. H0 : ARL tidak mempengaruhi KAP. H1 : ARL mempengaruhi KAP.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,3176

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya ARL tidak mempengaruhi

KAP.

5. H0 : ROA tidak mempengaruhi ARL H1 : ROA mempengaruhi ARL.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,0802

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya ROA tidak mempengaruhi

ARL.

6. H0 : ARL tidak mempengaruhi ROA. H1 : ARL mempengaruhi ROA.


(67)

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,1246

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya ARL tidak mempengaruhi

ROA.

7. H0 : DER tidak mempengaruhi ARL H1 : DER mempengaruhi ARL.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,5452

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya DER tidak mempengaruhi

ARL.

8. H0 : ARL tidak mempengaruhi DER. H1 : ARL mempengaruhi DER.

Jika nilai probabilitas F-statistic < α, maka H0 ditolak.

Pengujian Granger menunjukkan nilai probabiltas F-statistic = 0,1053

> α = 10%, maka H0 diterima. Artinya ARL tidak mempengaruhi

DER.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa variabel audit report lag memiliki nilai minimum 0 hari, nilai maksimum 137 hari dan rata-rata 74,85 hari. Variabel ukuran perusahaan (total assets) memiliki nilai minimum 11,36, nilai maksimum 19,02 dan rata-rata 14,06 . Variabel ukuran KAP memiliki nilai minimum0, nilai maksimum 1 dan rata-rata 0.39. Variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum 0,16, nilai maksimum 56,31


(68)

dan ratarata 14,26.Variabel leverage (DER) memiliki nilai minimum -1,53, nilai maksimum 4,32 dan rata-rata 0,87.

Berdasarkan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan, yang pada penelitian ini diukur dengan menggunakan total asset perusahaan, secara parsialtidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag . Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu Primsa,Subagyo dan Malem (2010) dan Lestari (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada audit report lag. Hal ini dapat disebabkan adanya sistem pengendalian yang baik pada sebuah perusahaan sehingga pelaporan keuangan auditan dapat berjalan dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan besar kecil ukuran perusahaan tidak mempengaruhi waktu yang diperlukan dalam pelaporan keuangan auditan

Variabel ukuran KAP secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Primsa,Subagyo dan Malem (2010), dan Yustina (2012).Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat jangka waktu pelaporan yang dilakukan KAP the big four dan KAP non the big four memperlihatkan perbedaan yang signifikan. Hal ini memperjelas hasil pelitian ini bahwa audit report lag memiliki hubungan yang kuat dengan auditor yang melakukan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk the big four dengan yang non the big four memiliki karakteristik yang berbeda. KAP yangmasuk the big four akan bekerja lebih profesional dari pada yang non the big four demi menjaga nama dan reputasi mereka.


(1)

138 2012 Rp 1.362.546 14,12486557 0 0,23 1,14 70 139 PRAS Rp 454.598 13,02716879 0 0,25 2,33 97 140 2011 Rp 481.912 13,0855168 0 1,34 2,45 108 141 2012 Rp 577.349 13,26620222 0 7,18 1,06 137 142 BIMA Rp 87.275 11,37681933 0 14,33 -1,45 76 143 2011 Rp 91.526 11,42437836 0 5,15 -1,48 72 144 2012 Rp 100.100 11,51392497 0 2,62 -1,53 84 145 PYFA Rp 100.587 11,5187783 0 5,60 0,30 73

146 2011 Rp 118.034 11,678728 0 6,00 0,43 59

147 2012 Rp 131.065 11,78344866 0 3,91 0,55 59 148 RICY Rp 613.323 13,32664699 0 2,32 0,82 80 149 2011 Rp 642.095 13,37249155 0 2,44 0,83 87 150 2012 Rp 842.498 13,64412657 0 2,02 1,30 81 151 SKLT Rp 199.375 12,20294275 0 3,10 0,69 66 152 2011 Rp 214.238 12,27484283 0 3,74 0,74 75 153 2012 Rp 235.583 12,36981857 0 3,19 0,93 70 154 SIAP Rp 150.913 11,92445879 0 4,78 0,66 77 155 2011 Rp 163.233 12,00293391 0 2,80 0,59 33 156 2012 Rp 184.367 12,12468362 0 1,84 0,74 79 157 SMSM Rp 1.067.103 13,88045806 0 19,19 0,96 80 158 2011 Rp 1.136.858 13,94377887 0 24,59 0,70 67 159 2012 Rp 1.418.103 14,16483062 0 18,63 0,76 67 160 SMGR Rp 15.562.999 16,5604068 1 30,35 0,29 67 161 2011 Rp 19.661.603 16,79417821 1 25,89 0,35 79 162 2012 Rp 26.579.084 17,09563515 1 23,66 0,46 74 163 BATA Rp 484.253 13,09036278 1 17,46 0,46 83 164 2011 Rp 516.649 13,15511901 1 15,22 0,46 75 165 2012 Rp 574.108 13,26057281 1 12,08 0,48 86 166 STTP Rp 649.274 13,38361009 0 6,94 0,45 96 167 2011 Rp 934.766 13,74805151 0 6,46 0,91 96

168 2012 Rp 1.249.840 14,0385261 0 5,97 1,16 86

169 SPMA Rp 1.490.034 14,2143095 0 5,66 1,07 76

170 2011 Rp 1.551.777 14,25491128 0 2,86 1,07 79 171 2012 Rp 1.664.353 14,32494702 0 2,40 1,14 77 172 TOTO Rp 1.091.583 13,90313949 1 23,82 0,73 87 173 2011 Rp 1.339.570 14,10785922 1 21,87 0,76 87 174 2012 Rp 1.522.663 14,23597133 1 17,96 0,58 86 175 SQBB Rp 320.023 12,67614815 1 38,95 0,19 77 176 2011 Rp 361.756 12,79872523 1 44,53 0,20 76 177 2012 Rp 349.881 12,76534838 1 34,06 0,22 74 178 TSPC Rp 3.589.596 15,09355022 0 17,54 0,36 82 179 2011 Rp 4.250.374 15,26251754 0 17,41 0,40 75 180 2012 Rp 4.632.984 15,34871171 0 13,89 0,38 74 181 AISA Rp 1.936.949 14,47662461 0 4,86 2,34 119 182 2011 Rp 3.590.309 15,09374883 0 5,16 0,96 103 183 2012 Rp 3.867.576 15,16813851 0 6,56 0,90 87 184 TRST Rp 2.029.558 14,52332859 1 8,64 0,64 70 185 2011 Rp 2.132.450 14,57278211 1 8,46 0,61 82


(2)

186 2012 Rp 2.247.012 14,62511189 1 5,13 0,62 81 187 ULTJ Rp 2.006.596 14,51195031 0 10,11 0,54 83 188 2011 Rp 2.179.182 14,59446013 0 7,20 0,55 86 189 2012 Rp 2.310.003 14,65275938 0 14,60 0,44 84 190 UNVR Rp 8.701.262 15,97897863 1 52,16 1,15 82 191 2011 Rp 10.482.312 16,16519982 1 53,18 1,85 90 192 2012 Rp 11.984.979 16,29916467 1 40,38 2,02 84 193 VOKS Rp 1.126.481 13,93460917 0 1,51 1,92 77 194 2011 Rp 1.573.039 14,26851998 0 8,96 2,17 76 195 2012 Rp 1.698.078 14,34500758 0 8,66 1,82 79 196 YPAS Rp 200.856 12,21034351 0 14,28 0,53 66 197 2011 Rp 223.509 12,31720696 0 10,13 0,51 67 198 2012 Rp 271.745 12,51261941 0 4,71 1,12 67

Lampiran 4 Uji Statistik Deskriptif

ARL ASSET DER KAP ROA

Mean 74.85859 14.06565 0.876616 0.398990 14.26278 Median 78.00000 13.83627 0.610000 0.000000 11.17500 Maximum 137.0000 19.02102 4.320000 1.000000 56.31000 Minimum 0.000000 11.36143 -1.530000 0.000000 0.160000 Std. Dev. 14.52322 1.621283 0.850778 0.490932 11.95186 Skewness -0.786498 0.719181 1.455233 0.412547 1.512353 Kurtosis 8.139424 3.144623 7.242830 1.170195 5.360665 Jarque-Bera 238.3259 17.24088 218.3975 33.23897 121.4531 Probability 0.000000 0.000180 0.000000 0.000000 0.000000 Sum 14822.00 2784.998 173.5700 79.00000 2824.030 Sum Sq.

Dev.

41552.04 517.8261 142.5932 47.47980 28140.87

Observation s

198 198 198 198 198

Lampiran 5 Uji Multikolinearitas

ARL ASSET DER KAP ROA

ARL 1.000000 -0.106769 0.148087 -0.320255 -0.230576 ASSET -0.106769 1.000000 0.037220 0.523439 0.327018 DER 0.148087 0.037220 1.000000 -0.253795 -0.161355 KAP -0.320255 0.523439 -0.253795 1.000000 0.581794 ROA -0.230576 0.327018 -0.161355 0.581794 1.000000


(3)

Lampiran 6 Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.705020 Prob. F(4,193) 0.1505 Obs*R-squared 6.757957 Prob. Chi-Square(4) 0.1492 Scaled explained SS 21.76721 Prob. Chi-Square(4) 0.0002

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares

Date: 04/22/14 Time: 22:28 Sample: 1 198

Included observations: 198

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 211.6877 160.2693 1.320825 0.1881 ASSET^2 -0.550778 0.846974 -0.650289 0.5163 KAP^2 61.14788 93.39709 0.654709 0.5134 ROA^2 0.126904 0.066045 1.921494 0.0561 DER^2 11.04604 12.11576 0.911708 0.3631 R-squared 0.034131 Mean dependent var 185.9729 Adjusted R-squared 0.014113 S.D. dependent var 485.4738 S.E. of regression 482.0358 Akaike info criterion 15.21884 Sum squared resid 44845202 Schwarz criterion 15.30188 Log likelihood -1501.665 Hannan-Quinn criter. 15.25245 F-statistic 1.705020 Durbin-Watson stat 1.960109 Prob(F-statistic) 0.150464


(4)

Lampiran 7 Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 17.22756 Prob. F(2,191) 0.0000 Obs*R-squared 30.25930 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 04/22/14 Time: 22:26 Sample: 1 198

Included observations: 198

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASSET 0.051499 0.674234 0.076381 0.9392 KAP -0.042042 2.627468 -0.016001 0.9873 ROA -0.025529 0.094115 -0.271255 0.7865 DER 0.376218 1.151780 0.326641 0.7443 C -0.691308 8.946569 -0.077271 0.9385 RESID(-1) 0.410224 0.072521 5.656623 0.0000 RESID(-2) -0.052054 0.073858 -0.704780 0.4818 R-squared 0.152825 Mean dependent var 1.39E-14 Adjusted R-squared 0.126212 S.D. dependent var 13.67176 S.E. of regression 12.77990 Akaike info criterion 7.968338 Sum squared resid 31195.23 Schwarz criterion 8.084589 Log likelihood -781.8654 Hannan-Quinn criter. 8.015392 F-statistic 5.742521 Durbin-Watson stat 1.994757 Prob(F-statistic) 0.000016


(5)

Lampiran 8 Analisis Regresi

Dependent Variable: ARL Method: Least Squares Date: 04/22/14 Time: 22:25 Sample (adjusted): 1 198

Included observations: 198 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ASSET 0.649822 0.728549 0.891940 0.3735 KAP -8.994363 2.839424 -3.167672 0.0018 ROA -0.082845 0.101321 -0.817644 0.4146 DER 0.976831 1.222553 0.799010 0.4253 C 69.63237 9.655193 7.211909 0.0000 R-squared 0.113819 Mean dependent var 74.85859 Adjusted R-squared 0.095452 S.D. dependent var 14.52322 S.E. of regression 13.81271 Akaike info criterion 8.113983 Sum squared resid 36822.64 Schwarz criterion 8.197020 Log likelihood -798.2843 Hannan-Quinn criter. 8.147594 F-statistic 6.197097 Durbin-Watson stat 1.222672 Prob(F-statistic) 0.000103

Lampiran 9 Uji Kausalitas Granger

Pairwise Granger Causality Tests Date: 04/22/14 Time: 22:19 Sample: 1 199

Lags: 2

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

ASSET does not Granger Cause ARL 196 0.49069 0.6130 ARL does not Granger Cause ASSET 0.63675 0.5301 DER does not Granger Cause ARL 196 0.60851 0.5452 ARL does not Granger Cause DER 2.27781 0.1053 KAP does not Granger Cause ARL 196 1.42777 0.2424 ARL does not Granger Cause KAP 1.15397 0.3176 ROA does not Granger Cause ARL 196 2.55750 0.0802 ARL does not Granger Cause ROA 2.10581 0.1246


(6)

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 2 14

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia m.anas

0 0 109

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 0 28