Di Indonesia KAP dibagi menjadi dua kategori, yaitu KAP the big four dan Kantor Akuntan Publik non the big four. Kantor
Akuntan Publik yang termasuk kategori KAP the big four di Indonesia adalah:
Tabel 2.1 Klasifikasi The Big Four dan Afiliasinya di Indonesia
The Big Four Afiliasi di Indonesia
Deloitte ToucheTouche Osman Ramli Rekan ErnstYoung
Purwantono, Sarwoko Sandjaja Pricewaterhouse Coopers Drs. Haryanto Sahari Rekan
KPMG International Siddharta Siddharta Harsono
Sumber: Bangun, Primsa, Subagyo dan Malem Tarigan, 2012:6
2.1.5.2 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran
perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja
Soegeng, 2006 dalam Christin, 2011. Semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan
tersebut. Menurut Christin2011 pelaporan keuangan akan
semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan semakin luas. Hal tersebut berkaitan dengan semakin
Universitas Sumatera Utara
banyaknya jumlah sampel audit yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
2.1.5.3 Profitabilitas
Profitabilitasmenunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang . Laba merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator
dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh
suatu operasional perusahaan Santoso, 1995 dalam Christin, 2011. Lianto dan Hartono2010:99 menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih
cepat dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik.
Wirakusuma 2004, dalam Lianto dan Hartono, 2010: 99 menyatakan bahwa perusahaan yang melaporkan kerugian
mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya, jika perusahaan
melaporkan laba yang lebih tinggi, maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5.4 Leverage
Rasio leverage menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansial perusahaan tersebut.
Pada umumnya rasio leverage yang digunakan ada dua yaitu debt to total aset dan debt to total equity. Penelitian ini
menggunakan debt to total equity untuk melihat pengaruh leverage terhadap audit report lag.
Debt To Equity Ratio menggambarkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban
jangka panjang. Menurut Wiwik 2006, dalam Supriyati, 2012 perusahaan dengan debt to total equity yang tinggi menunjukkan
tingginya resiko keuangan dan kesulitan keuangan perusahaan tersebut. Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan
mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung akan menunda publikasi atas laporan
keuangan dikarenakan berita buruk tersebut. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan audit report lag yang lebih
panjang.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan audit report lag yang ditunjukkan dalam dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2. 2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Variabel
Hasil Penelitian
1 Yustina
2012 Analisis Pengaruh
Ukuran Perusahaan,
Ukuran KAP Dan Jenis Opini Audit
Terhadap Audit
report lag Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Independen :
Ukuran Perusahaan,
Ukuran KAP, Jenis Opini
Audit
Dependen : Audit
report lag Ukuran Perusahaan
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Audit report lag. Ukuran KAP secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Audit
report lagdan jenis opini audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap Audit report lag
2 Christin
2011 Analisis Faktor-
faktor yang Berpengaruh
Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada
Perusahaan Perkebunan dan
Pertambangan yang Terdaftar di
BEI
Independen :
Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan,
Profitabilitas, Opini Audit,
Audit report lag Dependen
: Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Ukuran perusahaan dan audit report lag
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Umur perusahaan dan opini audit tidak
mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Profitabilitas yang
diproksikan dengan return on assets mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara