Organisasi Santri di Pondok Pesantren

pendidikan dan pengajaran agama hindu di Jawa. Sistem tersebut kemudian diambil oleh islam. Istilah pesantren sendiri seperti halnya mengaji bukan berasal dari istilah arab, melainkan dari india, demikian juga istilah pondok, langgar di Jawa, surau di Minang Kabau rang-rang di Aceh, bukanlah merupakan istilah arab tetapi arti istilah yang terdapat di India. Jadi arti kata santri sangat luas yang tidak terbatas hanya pada orang yang berada dilingkup pesantren saja, tetapi santri disini lebih bermakna kepada pengetahuan yang dia miliki. b. Pengertian pondok pesantren. Pondok adalah bangunan untuk tempat tinggal sementara atau bangunan yang berpetak-petak berdinding bilik beratap rumbai. Pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan pesantren meliputi pendidikan Islam, dawah, serta pengembangan kemasyarakatan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia pesantren adalah asrama atau tempat tinggal santri atau murid-murid untuk belajar mengaji atau mondok 2007 : 866. Jadi dari arti kata pesantren diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pondok pesantren adalah tempat untuk menimba ilmu sebagai sarana pendidikan non-forma, untuk mendalami keagamaan menentramkan hati yang ingin lebih dekat kepada tuhannya. c. Tujuan pondok pesantren. Sejak awal pertumbuhannya, tujuan utama pondok pesantren adalah: 1 Menyiapkan santri mendalami ilmu agama Islam dan menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal dengan tafaqquh fid-din, yang diharapkan dapat mencetak kader- kader utama dan turut mencerdaskan masyarakat Indonesia, kemudian diikuti dengan tugas. 2 Dawah menyebarkan agama Islam. 3 Benteng pertahanan umat dalam bidang akhlak Departemen Agama RI, 2003:9. Tidak hanya keagamaan saja ilmu yang ada didalam pesantren tetapi ada juga ilmu tentang kemasyarakatan, karena kehidupan didunia ini bukan hanya baina Allah saja tetapi juga baina Annas. 2. Organisasi di Pondok Pesantren. Sebuah organisasi adalah pola hubungan, banyak hubungan yang terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang dengan pengarahan dari pimpinan organisasi untuk mencapai sasaran bersama, sasaran ini merupakan hasil dari proses pembuatan keputusan. Anggota sebuah organisasi memerlukan kerangka kerja yang stabil dan dapat dipahami, yang menjadi landasan mereka bekerja sama kearah sasaran organisasi Sindoro, 1996 : 7. Organisasi pada pondok pesantren bertujuan untuk menyatukan, mengembangkan membentuk serta memfasilitasi apa yang akan menjadi bekal untuk hari kemudian, karena tujuan dari utama dari organisasi pesantren adalah untuk membentuk jiwa yang berkepribadian matang, berpengetahuan luas, cekatan dalam tindakan, serta mempunyai mental dalam melaksanakan suatu kebenaran yang haq. Sebelum organisasi itu didirikan maka pesantren lebih dahulu merumuskan visi, misi, serta tujuan apa yang nantinya akan bisa diharapkan melalui organisasi tersebut, jadi organisasi itu dibentuk sebagai kontrol bagi para anggotanya agar mampu menjadi apa yang diharapkan oleh pesantren. 3. Organisasi Santri sebagai salah satu wahana Pendidikan di Pondok Pesantren. Tujuan utama dalam pembentukan organisasi adalah sebagai wadah untuk menyalurkan serta membina para santri kearah yang lebih baik, dengan wahana seperti inilah santri bisa membentuk mental, sigap tanggap terhadap lingkungan, sehat jasmani dan rohani, mandiri, bertanggung jawab serta mempunyai sifat pemimpin. Tingkat bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh individu saling mengisi secar luas. Karena dari segi pendidikan serta latang belakan yang berbeda. Organisasi dapat mengambil manfaat dari perbedaan-perbedaan ini dengan menempatkan individu pada posisi tersebut dimana bakat mereka dapat digunakan untuk mencapai target organisasi secara keseluruhan. Ilmu yang kita dapatkan, pengalaman yang kita alami serta rasa sosial yang tercipta semua itu tidak akan lepas dari proses pendidikan yang telah kita dapatkan, entah itu dari sebuah lembaga pendidikan ataupun dari lingkungan yang kita tempati. Pesantren sebagai lembaga pendidikan semestinya mempunyai wadah yang tepat untuk mengembangkan bakat minat ketrampilan bagi para santrinya, untuk itu sebuah organisasi harus dimiliki untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Organisasi santri dibentuk sebagai wujud perhatian pesantren terhadap perkembang para santrinya, karena jika para santri tidak diberi tempat tersendiri untuk menyalurkan bakat serta potensi yang dimilikinya maka bagi para santri akan merasa terkekang oleh keadaan lingkungannya.. Sebagai salah satu wadah yang dijalankan oleh para santrinya maka organisasipun akan terus berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam pesantren, karena peraturan yang diterapkan kepada santri yang lain berjalan pula bagi para pengurus organisasi. Organisasi santri merupakan satu-satunya wadah kegiatan santri di dalam pesantren dengan jalur pembinaan para pengurus serta asatidz yang ada untuk mendukung tercapainya visi, misi serta tujuan pesantren. Organisasi juga merupakan sebagai penggerak jalannya roda tatanan kehidupan serta aturan di pesantren. Membentuk pribadi yang berjiwa sosial, mampu beradaptasi dengan lingkungan. Hal itu sejalan dengan undang-undang pedoman umum organisasi kemahasiswaan BAB II pasal tiga ayat dua yang berbunyi “mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tehnologi bakat dan minat serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tata kehidupan masyarakat serta memperkaya kebudayaan nasional yang bernuansa islami dan berwawasan kebangsaan.

BAB III PAPARAN DATA DAN PENEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah singkat Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta Pada hakekatnya Pondok Pesantren Ta’mirul Islam ini telah direncanakan sejak berdirinya masjid Tegalsari Surakarta pada tanggal 28 Oktober 1928 oleh para ulama yang berada di desa Tegalsari. Namun cita-cita suci tersebut tidak dapat terwujud dikarenakan suatu hal yang tidak memungkinkan, yang pada saat itu Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Tahun 1968, cita-cita untuk mendirikan pondok pesantren mulai dirintis dengan dibentuknya Yayasan Ta’mirul Masjid Tegalsari Surakarta, Yayasan ini kemudian mendirikan SD Ta’mirul Islam. Dan pada tahap perkembangannya, pada tahun 1979 didirikan SMP Ta’mirul Islam. Untuk menjawab tantangan zaman dan harapan masyarakat sekitar, pada tanggal 14 Juni 1986 Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta resmi berdiri dengan diawali kegiatan berupa Pesantren Kilat atau yang populer disebut Pesantren Syawal, karena dilaksanakan pertama kali di bulan Syawwal. Pendirian Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Tegalsari Surakarta diprakarsai oleh : a. KH. Naharussurur Pimpinan Pondok b. Hj. Muttaqiyah Almh c. KH. Muhammad Halim, SH. Direktur Utama KMI d. Muhammmad Wazir Tamami, SH. Direktur SDM Keberadaan pondok ditengah-tengah kampung Tegalsari ini disambut baik oleh masyarakat sekitar pondok maupun masyarakat luas. Khususnya bagi mereka yang ingin mempelajari dan menelaah ilmu-ilmu duniawi serta ukhrawi, mengingat manusia tidak bisa dipisahkan oleh dua hal ini. 2. Visi dan Misi Visi Pondok Pesantren Ta’mirul Islam adalah: menciptakan kader ulama bagi ummat. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Mulk ayat 5 yang berbunyi : َْأَو ِ ِ َ ًُُر َهََََْو َ ََِِ َ ْ ا ءَا َز ْ َََو ِ ِا َباََ ُْ+َ َْ َ, - ٥ Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala” QS. Al-Mulk, 67:5.