Data tentang Persepsi Pengurus mengenai Pengaruh aktif di
kegiatan yang berupa pembiasaan juga berupa pemikiran agar para santri dapat berfikir secara kritis dalam menghadapi segala persoalan
yang ada, terutama setelah mereka lulus dari Pondok Pesantren, menurut penuturan dari nara sumber yang saya wawancarai.
3. Faktor instink biologis
Mengenai instink biologis kami memberikan persepsi kegiatan juga merupakan sesuatu yang dibutuhkan bagi para santri,
keinginan yang kuat terhadap kegiatan itu akan mendorong para santri untuk aktif dalam kegiatan, maka karakter positif dapat terbentuk
melalui keinginan yang kuat terhadap kegiatan yang sudah ada. 4.
Faktor eksternal mengenai lingkungan keluarga Mengenai lingkungan keluarga, kami memberikan persepsi
bahwa lingkungan keluarga juga dapat memberikan pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter, karena keluarga merupakan tempat
yang utama dimana pendidikan awal terbentuk. Sehingga karakter awal seorang anak dapat terbentuk, terdidik dan terarahkan semuanya itu
dimulai dari lingkungan keluarga. Hal ini dapat memberikan gambaran, jika lingkungan keluarga yang ditempatinya itu mendidik,
mngajar serta mnegrahkan dengan baik maka karakter yang terbentuk pun juga baik, menurut penuturan semua nara sumber yang saya
wawancarai.
5. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial juga dapat menjadi faktor yang utama dalam
pembentukan karakter,
lingkungan yang
mayoritas masyarakatnya berwatak baik maka karakter yang terbentuk pun akan
baik. Kami sebagai pengurus tetap memantau kegiatan para santri jika mereka keluar dan bergaul dengan masyarakat sekitar, hasil
wawancara dari nara sumber atau para pengurus OSTI. 6.
Lingkungan pendidikan Mengenai
lingkungan pendidikan
dalam pengaruh
pembentukan karakter juga dapat menjadi pengaruh, karena lingkungan pendidikan dapat dibilang sebagai lingkungan kedua dalam
memberikan pengajaran, pendidikan dan pembiasaan setelah lingkungn keluarga, terkadang keluarga sudah percaya dan yakin sepenuhnya
kepada lingkungan pendidikan untuk membentuk karakter anak-anak mereka. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan yang baik dengan
suasana yang nyaman, bersih, menyenangkan akan memberikan kenyamanan terhadap peserta didik, selain itu seluruh komponen yang
ada di lingkungan pendidikan jug menyenangkan. Apabila semuanya itu terpenuhi, maka dengan mudah membentuk karakter positif bagi
para santrinya, menurut hasil wawancara dari nara sumber.