BAB III KESIMPULAN
Dari isi laporan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa “X” yang masih duduk dibangku SMA sedang mengalami masalah Broken Home. Hal ini ditandai
dengan klien mengaku kalau ia tidak suka dirumah, ia lebih suka bermain diluar rumah dengan teman-temannya untuk mencari kesenangan, menghambur-
hamburkan uang untuk hal yang kurang bermanfaat. Ia juga mengaku bahwa kedua orang tuanya sering bertengkar hanya gara-gara hal kecil, mereka juga sibuk
dengan pekerjaanya masing-masing. Data ini diperkuat dengan adanya keteraangan dari guru kelas yang
mengatakan bahwa klien merupakan pribadi yang pendiam, sukar bersosialisai, dan tidak disukai teman-temannya karena ia memiliki tingkat emosi yang tinggi.
Dari wali kelas mengatakan bahwa prestasi klien menurun sangat drastis. Orang tua mengaku bahwa mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan telah
mencukupi semua kebutuhan dan keinginan anaknya. Dari teman dekatnya mengatakan bahwa klien tidak suka dirumah dan lebih sering bermain bersama
teman-teman untuk menghambur-hamburkan uang serta bermain wanita. Serta data dari angket dan sosiometri yang menunjukkan bahwa klien tidak disukai oleh
teman-temannya. Hanya beberapa teman yang mau memilihnya dan sebaliknya klien hanya memilih beberapa teman yang disukainya.
Dalam menyelesaian suatu permasalahan seorang pembimbing memiliki andil yang cukup besar untuk menyelesaikan masalah. Dalam kasus siswa “X”
berdasarkan data-data yang telah diperoleh dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sisw “X” mengalami masalah yaitu Broken Home.
Dalam hal ini pembimbing memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi siswa “X”. Yaitu dengan cara memberikan arahan
pada siswa tersebut untuk senantiasa berusaha bersosialisasi dan terbuka dengan teman disekolahnya, lebih meningkatkan komunikasi dengan orang tua,
meningkatkan ketaqwaannya serta keimanannya dan menyuruh orang tua untuk datang ke sekolah guna untuk memberikan masukan padanya.
Selain itu pembimbing juga mengadakan kunjungan rumah Home Visit guna memberikan arahan dan masukan pada orang tua klien. Untuk lebih dapat
meluangkan waktu untuk berkumpul dengan anaknya, menjaga komunikasi dan keharmonisan didalam keluarga, lebih terbuka pada anak, senantiasa memberikan
ajaran agama dan norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. Berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pembimbing dapat
dinyatakan bahwa klien mampu menyelesaiakan permasalahannya yakni ditandai dengan klien sudah mampu meningkatkan prestasi, mampu melakukan proses
sosialisasi dengan teman-teman, sudah bisa mengikuti kegiatan keagamaan disekolahnya, sudah merasa nyaman dengan suasana dirumah, dan mengisi waktu
luang untuk hal-hal yang bermanfaat.
SARAN
Berdasarkan masalah yang dialami oleh klien maka dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya pembimbing senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang pada seluruh peserta didiknya.
2. Guru pembimbing senantiasa selalu memberikan layanan informasi kepada peserta didik, sehingga mereka dapat mencegah timbulnya permasalahan.
3. Sebaiknya guru pembimbing memberikan layanan bimbingan secara tepat dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai pada peserta didik.
Sehingga peserta didik mampu mengembangkan kemampuannya secara optimal dan hidup sehat.
4. Guru pembimbing harus selalu mengadakan kerjasama dengan kepala sekolah, guru kelas, wali kelas, orang tua, dan masyarakat.
5. Sebaiknya orang tua selalu memberikan perhatian dan kasih sayang pada anak-anaknya.
6. Dalam mendidik anak sebaiknya orang tua menerapkan pola asuh yang demokrasi.
7. Sejak dini orang tua harus sudah mengajarkan norma-norma dan ajaran agama pada anak.
8. Sebaiknya orang tua selalu menjaga komunikasi antar anggota keluarga, keharmonisan dan kehangatan dalam keluarga.
Contoh Makalah Studi Kasus II
IDENTITAS 1. Identitas Siswi Klien
Dalam penyusunan studi kasus, identifikasi siswi yang berkasus klien merupakan tahap awal yang harus dilalui di dalam proses penyusunan studi kasus. Pada saat
ini konselor mengamati klien yang bersekolah di SMPN 1 pangkalan, Kec.Pangkalan. Kab. Karawang.
Identifikasi Diri Siswa
Nama Siswi : Icih Suningsih Nama Panggilan : Icih esih
Kelas : 9 Sembilan B Tempattgl. Lahir : karawang 10 september 1998
Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Wargasetra, Rt 03Rw 05. Kec. Tegal Waru. Kab. Karawang
Sekolah : SMPN 1 Pangkalan. Karawang Hobby : Olahraga
Jumlah saudara : 3 tiga Anak ke : 2 dua
Keadaan Kesehatan
Penglihatan : Normal Pendengaran : Normal
Pembicaraan : Agak Cedal Potensi jasmani: Normal
Fasilitas Belajar dan Pendukung Kelengkapan belajar
Buku paket : lengkap Buku catatan : lengkap
Ruang belajar : tidak punya
Bimbingan
Dari ayah: pernah Dari ibu : selalu
Dari saudara: selalu Waktu belajar: - waktu belajar kurang teratur.
belajar jika disuruh orang tua.
Kelakuan dan prestasi Klien
Sikap pada teman: Cukup baik, tidak membeda-bedakan teman. Sikap pada guru: Cukup Baik, tapi masih merasa segan untuk bertanya.
Prestasi: Kurang baiklambat, prestasi rendah.
2. Identifikasi Orang Tua
Nama lengkap : Ujang Muksin UmurTTL : 39 tahun Karawang , 7 April 1969
Pendidikan : SMP Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan anak : Anak kandung Alamat : Desa Wargasetra, Rt 03Rw 05. Kec. Tegal Waru.
Kab. Karawang Nama lengkap : Dini
UmurTTL : 31 tahun Karawang, 28 Agustus 1977 Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Alamat : Desa Wargasetra, Rt 03Rw 05. Kec. Tegal Waru.
Kab. Karawang
Perumahan
Klien tinggal bersama ayah, ibu, Adik dan kakaknya dalam lingkungan Desa Wargasetra, Rt 03Rw 05. Kec. Tegal Waru. Kab. KarawangDalam lingkungan
tempat tinggalnya tersebut hubungan bertetangga cukup bagus. Hal ini mendukung perkembangan sosial klien untuk berinteraksi dengan lingkungan
masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa berada. Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat di desa tempat tinggalnya tergolong
menengah kebawah. Sebagian besar warga di daerah tempat tinggal siswa bekerja sebagai buruh serabutan dan petani.
BAB II Gambaran Masalah