2.Memberikan arahan untuk lebih meningkatkan komunikasi dengan orang tuanya. Alternatif ini ia aplikasikan dengan cara makan malam bersama dengan
orang tua, menonton televisi bersama, liburan bersama, dan berbincang-bincang serta bercanda bersama ketika ada waktu luang.
3.Memberikan arahan kepada klien untuk lebih meningkatkan ketakwaan serta keimanannya. Hal ini diaplikasikan kedalam beberapa kegiatan keagamaan, yaitu
ia mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah, pengajian dan TPA di masyarakat, berusaha melaksanakan sholat lima waktu secara tertib dan sering membaca Al
Quran setelah sholat magrib. 4.Memanggil orang tua klien ke sekolah guna konselor memberikan pengertian
pada orang tua agar lebih memberikan waktu luang pada anaknya, memberikan kasih sayang yang tulus pada anak, mengajarkan norma-norma dan ajaran agama.
E. Langkah Evaluasi dan Follow Up
Langkah ini dimaksudkan untuk menilai atau mengetahui sejauh manakah langkah terapi yang telah dilakukan dan sejauh mana hasilnya. Dalam langkah ini
dilihat perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang lebih jauh. Berdasarkan treatmen yang telah dilakukan oleh klien maka konselor
mengadakan evaluasi. Hal ini dilakukan guna untuk mengetahui tingkat keberhasilan pemecahan masalah siswa.
Berdasarkan evaluasi terhadap observasi yang dilakukan konselor terhadap tingkah laku klien, didapat hasil bahwa sudah nampak ada perubahan didalam diri
klien. Namun hal ini belum mencapai hasil yang maksimal, hal ini dibuktikan klien belum bisa melakukan proses sosialiasi dengan baik, terkadang masih membolos,
dan dalam bergaul ia masih memilih-milih teman. Berdasarkan hasil keterangan klien didapat juga informasi bahwa orang
tuanya di dalam memberikan bimbingan dan kasih sayang terhadap klien masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan dari klien bahwa, orang tuanya
masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan biasanya mereka melupakan waktu luang untuk berkumpul bersama.
Berhubungan dengan hal tersebut kemudian konselor berusaha menindak lanjuti kasus siswa X tersebut agar bisa tuntas. Hal ini di lakukan dengan cara
konselor mengadakan “Home Visit” hal ini di lakukan dengan cara konselor datang langsung ke rumah klien untuk bertemu dengan kedua orang tua klien. Dalam hal
ini konselor memberikan arahan, pengertian pada ke dua orang tua tersebut untuk lebih dapat memberikan kasih sayang, pendidikan agama juga norma-
norma, sehingga diharapkan klien dapat nyaman di rumah, klien dapat meningkatkan segenap potensi yang di milikinya di sekolah. Dengan hal ini di
harapkan klien akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sehat
juga mampu optimal dalam hidupnya, dan yang terpenting adalah terciptanya keharmonisan suasana dalam keluarga.
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh konselor tersebut, konselor mengadakan evaluasi kembali bahwa klien telah mengalami perubahan yang
cukup drastis hal ini di tunjukan dari perubahan perilaku klien menjadi lebih baik dan peningkatan prestasi klien di sekolah menjadi lebih baik, klien tidak lagi
membolos juga senantiasa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Berdasarkan keterangan dari klien di dapatkan informasi bahwa klien sudah
nyaman di rumah, klien juga mengaku setelah konselor mengadakan “Home visit” orang tuanya lebih perhatian padanya, lebih dapat terbuka satu sama lain dalam
anggota keluarganya.
BAB III KESIMPULAN