Terumbu Karang Pulau Gosong

4.3.1. Terumbu Karang Pulau Gosong

Pengamatan terumbu karang di P. Gosong dilakukan di dua stasiun yaitu stasiun selatan dan timur. Pada stasiun selatan persentase tutupan terumbu karang hanya 6,25 dan persentase abiotik termasuk patahan karang, batu dan pasir mencapai 82,5 , lebih banyak ditemukan rubblepatahan karang Gambar 5. Artinya pada lokasi ini kondisi terumbu karang dalam kondisi buruk. Hal ini diindikasikan juga dengan indeks mortalitas yang sudah melebihi angka 0,5 yaitu sebesar 0,643. Gambar 5. Grafik Persentasi Tutupan Karang Pada Stasiun 1 P. Gosong Dari hasil wawancara dengan nelayan yang sedang beristirahat di atas kapalnya, diperairan P. Gosong diketahui bahwa perairan ini bebas untuk nelayan menangkap ikan tetapi karena kurang pengawasan keamanan dari pihak terkait dicurigai banyak nelayan yang melakukan illegal fishing dengan melakukan cara- cara yang merusak terumbu karang karena banyak ditemukan rubble di dasar perairannya Gambar 6. Maka dari itu sangat diperlukan perencanaan serta pelaksanaan perbaikan ekosistem terumbu karang untuk mengembalikan keadaan ekosisten terumbu karang seperti semula pada perairan ini. 10 20 30 40 50 60 70 Karang Hidup Alga Other Fauna Abiotik Tutupan Kategori Persentasi Tutupan Karang Stasiun 1 P. Gosong Gambar 6. Patahan Karang rubble di P. Gosong Pada stasiun 2 yaitu bagian timur P. Gosong di temukan bahwa keadaan tutupan terumbu karang lebih baik dibanding pada stasiun 1 hal ini didukung dengan persentasi tutupan karang mencapai 23,75 yang mengindikasikan bahawa pada lokasi ini kondisi tutupan karang masih dikategorikan kedalam kondisi buruk Gambar 7. Hal ini juga ditunjukkan dengan keadaan kerusakan terumbu karang yang relatif tinggi dengan banyak ditemukannya rubble patahan karang hingga mencapai nilai 37,50 dengan indeks mortalitas karang sebesar 0,635. Gambar 7. Grafik Persentasi Tutupan Karang Pada Stasiun 2 P. Gosong 10 20 30 40 50 60 70 80 Karang Hidup Alga Other Fauna Abiotik Tutupan Kategori Persentase Tutupan Karang Stasiun 2 P. Gosong Perbedaan yang mencolok tentang keadaan ekosistem terumbu karang pada stasiun 2 ini adalah pada kedalaman 6-9m yaitu tempat gelaran transek dipasang lebih banyak ditemukan karang mati dibandingkan karang hidup akibat kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan tetapi keadaan yang berbeda ditemukan pada kedalaman 1m, keadaan ekosistem terumbu karang di kedalaman tersebut masih sangat terjaga. Keadaan yang berbeda ini karena pada kedalaman yang dangkal aktivitas penangkapan ikan tidak dilakukan dan tidak dapat dilewati oleh kapal nelayan, apabila kapal nelayan melintas akan karam. Hal inilah yang membuat pada kedalaman 1m di stasiun 2 P. Gosong masih dalam kondisi sangat baik Gambar 8. Gambar 8. Kondisi Terumbu Karang di P. Gosong Pada Kedalaman 1m 4.3.2. Terumbu Karang Pulau Candikian Lokasi kedua sebagai tempat pengambilan data keadaan ekosistem terumbu karang yaitu P. Candikian yang merupakan pulau tak berpenghuni dengan jarak waktu tempuh dari P. Biawak sekitar 2,5 jam ke arah utara. Keadaan terumbu karang di perairan pulau ini secara umum lebih baik kondisinya dibandingkan dengan kondisi terumbu karang di P. Gosong. Tutupan terumbu karang pada stasiun 3 diperoleh sebesar 63,75 Gambar 9 dengan indeks mortalitas terumbu karang dengan nilai dibawah 0,5 yaitu sebesar 0,239. Hal tersebut mengindikasikan bahwa keadaan ekosistem terumbu karang diperairan ini masuk dalam kategori baik dan tidak banyak ditemukan rubble yang menjadi indikator bahwa penangkapan ikan dengan cara- cara merusak tidak terjadi dilokasi ini. Faktor abiotik yang banyak ditemukan disini adalah hamparan pasir yang luas pada dasar perairan tempat kami menggelar transek. Gambar 9. Grafik Persentasi Tutupan Karang Pada Stasiun 3 P. Candikian Pada stasiun 3 ini juga ditemukan tutupan acropora branching yang sangat luas pada gelaran transek di meter 15,5 m hingga 19 m serta pada gelaran transek 40 m hingga 44,5 m substrat yang tercatat adalah acropora branching Lampiran 6b. Selain tutupan karang acropora branching juga ditemukan coral massive berukuran besar yang masih sangat terawat sehingga cocok untuk dijadikan tempat spot dive. Pada staisun 4 merupakan perairan barat daya P. Candikian yang kaya akan terumbu karang hermatifik jenis coral massive berukuran raksasa. Persentase tutupan karang pada lokasi ini sebesar 45 Gambar 10 dengan indeks mortalitas sebesar 0,357. Dengan demikian kondisi tutupan karang pada lokasi ini dapat dikategorikan dalam kondisi sedang. Gambar 10. Grafik Persentasi Tutupan Karang Pada Stasiun 4 P. Candikian 4.4. Ikan Karang Kelompok ikan yang di data adalah kelompok ikan mayor, ikan target dan ikan indikator. Dari hasil survey yang dilakukan ditemukan hanya lima famili ikan yaitu Chaetodontidae, Haemulidae, Serranidae, Lutjanidae dan Scaridae Lampiran 7. Pada P. Gosong, pengambilan data ikan karang dilakukan pada dua stasiun yaitu stasiun barat dan stasiun timur pulau dengan masing-masing gelaran garis transek pada kedalaman antara 9-6 m dan 5-3 m. Pada transek 50 m pertama tidak terlalu banyak ikan yang ditemukan, ikan yang ditemukan adalah dari famili Chaetodontidae, Scaridae dengan ukuran lebih dari 20 cm, dan Serranidae dengan ukuran 30-40 cm. Kelimpahan ikan famili Chaetodontidae sebesar 8 ind.250m -2 , kelimpahan ikan dari famili Scaridae sebesar 4 ind.250m -2 , dan Serranidae dengan ukuran 30-40 cm dengan kelimpahan sebesar 2 ind.250m -2 . Pada transek kedua yang berlokasi di timur P. Gosong ditemukan ikan dari famili Chaetodontidae dan Haemulidae. Kelimpahan ikan dari famili Chaetodontidae sebesar 10 ind.250m -2 dan dari famili Haemulidae dengan kelimpahan sebesar 1 ind.250m -2 . Terlihat bahwa kelimpahan ikan di stasiun 2 tidak lebih banyak dari stasiun 1. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Karang Hidup Alga Other Fauna Abiotik Tutupan Kategori Persentase Tutupan Karang Stasiun 4 P. Candikian Pulau kedua sebagai lokasi pengamatan ikan karang adalah P. Candikian, Kelimpahan ikan karang di pulau ini lebih baik dibandingkan dengan kelimpahan ikan karang di P. Gosong. Pada transek pertama di P. Candikian ditemukan ikan dari famili Chaetodontidae, Haemulidae, Lutjanidae, dan Serranidae dengan ukuran 30-40 cm. Kelimpahan ikan dari famili Chaetodontidae sebesar 9 ind.250m -2 , dari famili ikan Haemulidae sebesar 1 ind.250m -2 , famili ikan Lutjanidae sebesar 5 ind.250m -2 , ikan Scaridae sebesar 10 ind.250m -2 dan Serranidae sebesar 5 ind.250m -2 . Transek kedua di P. Candikian diperoleh kelimpahan ikan Chaetodontidae sebesar 6 ind.250m -2 , Haemulidae sebesar 3 ind.250m -2 , Scaridae sebesar 11 ind.250m -2 dan Serranidae sebesar 1 ind.250m -2 . Kelimpahan dari kelompok ikan target baik di P. Gosong maupun di P. Candikian tergolong sangat rendah. Menurut Manuputty dan Djuwariah 2009 bahwa apabila jumlah individu ikan Target sepanjang transek dengan luasan 125m 2 kurang dari 25 ekor maka masuk dalam kriteria kelimpahan ”Sedikit”. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya aktifitas penangkapan ikan di sekitar kawasan ini tanpa pengawasan yang ketat oleh pihak berwenang, ini dapat terlihat dari relatif banyaknya kapal-kapal nelayan yang sedang berlabuh disekitar P. Biawak Gambar 11. Kelimpahan ikan karang juga berkaitan dengan kondisi tutupan terumbu karang yang buruk pada lokasi ini. Gambar 11. Kapal Nelayan yang Sedang Berlabuh di Sekitar P. Biawak.

4.5. Biota Megabentos