d. Karang Submasif Coral Submassive CS, karang dengan bentuk kokoh
dengan tonjolan-tonjolan atau koloni-koloni kecil. e.
Karang Lembaran Coral Foliose CF, karang dengan bentuk menyerupai lembaran daun.
f. Karang api Coral Millepora CML, karang yang dapat dikenali dengan
adanya warna kuning pada ujung koloni dan rasa panas seperti terbakar bila tersentuh.
g. Karang Biru Coral Heliopora CHL, karang dengan bentuk karang
berwarna biru pada skeletonnya. Berdasarkan struktur geomorfologi dan proses pembentukannya, terumbu
karang terdiri atas 3 tiga tipe terumbu, yaitu : 1 terumbu karang tepi fringing reef; 2 terumbu karang penghalang barrier reef; dan 3 terumbu karang
cincin attol Thamrin 2006.
2.6. Ikan Karang
Ekosistem terumbu karang memiliki spesies biota laut yang amat beragam, dan sebagian besar dari spesies tersebut benilai ekonomis tinggi. Tingginya
tingkat keanekaragaman tersebut disebabkan oleh besarnya variasi habitat yang terdapat di dalam ekosistem terumbu karang. Terumbu karang menempati areal
yang cukup luas dan terdiri dari berbagai bentuk asosiasi yang kompleks, dengan jumlah tipe habitat yang berbeda-beda, semuanya berada di satu sistem yang
terjalin dalam hubungan fungsional yang harmonis. Spesies yang paling banyak dijumpai adalah ikan karang Dahuri 2003.
Ikan karang adalah ikan yang hidup di daerah terumbu karang yang tergantung pada terumbu karang untuk mencari makan dan berlindung, ikan
terumbu terspesialisasi ke dalam habitat, kedalaman, dan makanan yang dimakannya Erdmann 2004. Secara umum, ikan karang akan menyesuaikan diri
pada lingkungannya. Setiap spesies memperlihatkan preferensi atau kecocokan habitat yang tepat yang diatur oleh kombinasi faktor ketersediaan makanan,
tempat berlindung dan variasi parameter fisik.
TERANGI 2004 mengelompokkan ikan karang atas 2 dua kelompok besar yaitu Ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan dan ikan karang
berdasarkan perananya di dalam pengelolaan. Kelompok ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan yaitu:
1. Ikan nokturnal aktif pada malam hari, contohnya pada ikan-ikan dari famili
Holocentridae swanggi, famili Apogonidae beseng, famili Haemulidae, Priachanthidae bigeyes, Muraenidae moray, Serranidae jawfish dan
beberapa dari famili Mullidae goatfishes. 2.
Ikan diurnal aktif pada siang hari, contohnya pada ikan-ikan dari famili Labridae
wrasses, Chaetodontidae
butterflyfishes, Pomacentridae
damselfishes, Scaridae parrotfishes, Acanthuridae surgeonfishes,
Blennidae blennies, Balistidae triggerfishes, Pomachantidae angelfishes, Monachantidae, Ostracionthidae, Canthigasteridae dan beberapa dari famili
Mullidae goatfishes. 3.
Ikan crespuscular aktif di antara dua waktu contohnya dari ikan-ikan dari famili Sphyraenidae barracudas, Carangidae jacks, Scorpaenidae
lionfishes, Synodontidae lizardfishes, Carcharinidae, Sphyrnidae sharks dan beberapa dari Muraenidae Eels.
Kelompok ikan karang Berdasarkan Peranannya di dalam pengelolaan yaitu: 1.
Ikan target adalah ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan konsumsi seperti;
Seranidae Kerapu,
Lutjanidae Kakap,
Lethrinidae Lencam,
Acanthuridae, Mullidae Goatfishes, Siganidae Baronang, Haemulidae Bibir tebal, Labridae Khusus genus Cheilinus, Choerodon dan
Hemigymnus, Nempiteridae, Priacanthidae, Carangidae Kue, Sphraenidae Barracuda.
2. Ikan indikator merupakan ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini
erat hubungannya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari Famili Chaetodontidae kepe-kepe.
3. Ikan lain Mayor Famili pada umumnya ditemukan dalam jumlah banyak
dan banyak dijadikan ikan hias air laut Pomacentridae, Caesionidae Ekor kuning, Scaridae, Apogonidae, dll.
2.7. Megabentos