suatu periode. Harga pokok penjualan merupakan hasil kali volume produk yang dijual dengan biaya produksi perunit.
c. Pengertian anggaran laba kotor Anggaran laba kotor merupakan laba kotor yang diharapkan
yang dapat dicapai pada periode anggaran atau periode akuntansi tertentu Supriyono, 1989 :180. Besarnya anggaran laba kotor dapat
dihitung dengan menselisihkan antara anggaran penjualan dengan anggaran harga pokok penjualan pada periode yang bersangkutan.
Anggaran laba kotor bertujuan agar apa yang direncanakan dapat sesuai dengan realisasinya.
2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor
Anggaran laba kotor merupakan salah satu cara untuk melakukan pengendalian laba, sehingga anggaran laba kotor dapat
digunakan Munandar, 2001:12-14 a. Sebagai pedoman kerja
Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang
harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
b. Sebagai alat pengkoordiansian kerja Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai alat untuk
pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin. c. Sebagai alat pengawasan kerja
Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai tolok ukur, alat pembanding untuk menilai evaluasi realisasi kegiatan
perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran laba kotor dengan apa yang telah dicapai oleh
realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari perbandingan
tersebut dapat diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui
kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Dari kegunaan anggaran laba kotor seperti diatas maka dengan menyusun angga ran laba kotor akan didapat keuntungan sebagai
berikut: a. Penyusunan anggaran laba kotor merupakan cara manajer
merumuskan upaya perencanaan laba kotor. b. Penyusunan anggaran laba kotor dapat menetapkan tujuan dan
sasaran secara pasti yang berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi mereka dikemudian hari.
c. Penyusunan anggaran laba kotor mampu menentukan hambatan yang potensial sebelum hambatan tersebut terjadi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Laba
Kotor
Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran- taksiran forecast yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk melakukan penafsiran secara lebih akurat, diperlukan
berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor- faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran laba kotor.
Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut :
a. Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor- faktor tersebut
antara lain berupa: 1 Penjualan tahun-tahun yang lalu.
2 Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan
saluran distribusi dan sebagainya. 3 Kapasitas produksi yang dimiliki perusahan.
4 Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya kuantitatif maupun ketrampilan dan keahliannya kualitatif.
5 Modal kerja yang dimiliki perusahaan. 6 Fasilitas- fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
7 Kebijaksanaan-kebijaksaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksaan fungsi- fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran,
bidang produksi, bidang pembelanjaan, bidang administrasi maupun bidang personalia.
Faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang controllable
dapat diatur, yaitu bahwa perusahaan masih dapat mengatur dan menyesuaikan faktor- faktor ini dengan apa yang
diinginkan untuk masa yang akan datang. b. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang
terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1 Keadaan persaingan. 2 Tingkat pertumbuhan penduduk.
3 Tingkat penghasilan masyarakat. 4 Tingkat pendidikan masyarakat.
5 Tingkat penyebaran penduduk. 6 Agama, adat- istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
7 Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.
8 Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Faktor-faktor ekstern tersebut sering disebut sebagai faktor uncontrollable
tidak dapat diatur karena perusahaan tidak mampu untuk mengaturnya sesuai dengan apa yang diinginkan dalam
periode anggaran yang akan datang.
4. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen.