Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba semaksimal mungkin dan bahkan meningkatkannya. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Namun laba yang diinginkan tersebut bukan sekedar hasil penjualan yang meningkat saja, tetapi harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kesesuaian antara rencana dengan hasil yang diperoleh akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan Basu Swasta dan Irawan, 2005 :404. Besarnya laba perusahaan dapat dihitung dengan mengurangkan semua pendapatan dengan semua biaya dalam satu periode akuntansi yang sama D. Hartanto, 1976:227. Maka jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dan jumlah biaya dalam periode yang bersangkutan merupakan elemen yang sangat penting dalam menetapkan laba. Untuk mencapai laba maksimal, perusahaan perlu menyusun perencanaan laba yang akan dicapai untuk periode yang akan datang. Dengan perencanaan laba kemampuan perusahaan yang dimiliki perusahaan dapat dikerahkan secara terkoordinasi dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Rencana laba dapat berupa laba yang dianggarkan atau dapat juga berupa laba tahun sebelumnya. Adanya perencanaan laba tersebut dapat 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memudahkan tugas manajer. Manajer akan mengerahkan semua kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Namun dalam pelaksanaan kegiatan seringkali terjadi adanya penyimpangan antara laba yang dianggarkan dengan realisasi laba yang dihasilkan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut pelu dianalisis dan diinvestigasikan sebab-sebab penyimpangan, sehingga dapat dipakai sebagai alat untuk tujuan analisis. Analisis penyimpangan laba yang dilakukan dengan membandingkan antara laporan laba rugi yang dianggarkan dan laba rugi sesungguhnya. Untuk itu, sebelumnya perlu dipahami konsep-konsep laba yang terdapat dalam laporan laba rugi, yang meliputi: laba kotor, laba usaha, laba bersih sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak. Laba kotor merupakan hasil penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan. Laba usaha yaitu laba kotor dikurangi dengan biaya komersil yaitu biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. Laba bersih sebelum pajak adalah laba usaha ditambah saldo penghasilan di luar usaha. Laba bersih sesudah pajak merupakan laba bersih sebelum pajak dikurangi pajak atas laba. Laba kotor perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen, termasuk juga penyimpangan antara realisasi dan perencanaannya. Laba kotor dianggap sebagai angka yang paling berarti dalam perhitungan laba rugi oleh karena itu, kesadaran yang cepat akan adanya perubahan laba yang mencolok pada laba kotor sangat penting, supaya manajemen dapat mengambil langkah koreksi yang perlu. Analisis laba kotor merupakan salah satu metode yang paling bermanfaat yang dapat digunakan manajemen dalam rangka mengkaitkan operasi pusat laba dan pusat investasi. Analisis laba kotor bermanfaat untuk mengetahui kinerja perusahaan, khususnya departemen produksi dan departemen pemasaran dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai dengan laba kotor yang dianggarkan. Selisih laba kotor antara yang dicapai dengan yang dianggarkan disebabkan adanya selisih hasil penjualan atau selisih harga pokok penjua lan atau keduanya. Oleh karena itu selisih laba kotor menjadi tanggung jawab baik departemen pemasaran dan departemen produksi. Departemen pemasaran bertanggung jawab atas selisih harga dan selisih volume penjualan. Sedangkan departemen produksi bertanggung jawab atas selisih harga HPP dan volume HPP Analisis selisih laba kotor dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai pada periode berjalan dan laba kotor yang dianggarkan. Hal ini berarti bahwa manajemen membandingkan pelaksanaan kerja sebenarnya dan anggaran, cara ini merupakan cara pengukuran terbaik dimana prestasi yang benar-benar dicapai dibandingkan dengan apa yang seharusnya dicapai. Tetapi apabila perusahaan tidak menyusun anggaran laba kotor, maka analisi dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai pada periode yang berjalan dengan laba kotor pada periode sebelumnya. Atas dasar latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Evaluasi Kinerja Perusahaan Ditinjau da ri Perkembangan Laba Kotor “.

B. Identifikasi Masalah