Distribusi Jawaban Responden Hasil Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Badan Anggaran DPRD, Tim

61 yang terlibat dalam penyusunan anggaran lebih sedikit dibandingkan Dinas yang berkisar antara 2 sampai dengan 3 orang. Jumlah pimpinan dan anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Sumenep sebanyak 24 orang jadi secara keseluruhan berjumlah 129 orang. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel adalah sensus yaitu seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan anggaran di Kabupaten Sumenep, jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 129 orang. Kuesioner disebar sebanyak 129 buah, dan terdapat 100 buah kuesioner yang kembali, sedangkan 29 buah lagi tidak kembali, sehingga tingkat pengembalian yang digunakan sebesar = 100129 x 100 = 77,52.

4.2.1. Distribusi Jawaban Responden

Item pernyataan yang mempengaruhi keterlambatan dalam penyusunan APBD dalam penelitian ini berjumlah 16 enam belas item dan deskripsi frekuensi yang dihasilkan dari jawaban responden adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 62 Tabel 4.2 : Deskripsi Frekuensi Variabel Penelitian No. Pertanyaan Skor 1 2 3 4 5 1. Komunikasi di antara eksekutif dan legislatif kurang harmonis 1 1 4 4 67 67 28 28 2. Adanya kesenjangan informasi antar pihak eksekutif dengan legislatif 1 1 12 12 60 60 27 27 3. Pihak eksekutif dan legislatif belum mampu berkoordinasi secara baik 1 1 62 62 37 37 4. Pihak eksekutif dan legislatif kurang mampu bekerja sama dengan baik 1 1 13 13 68 68 18 18 5. Kurangnya informasi yang dimiliki pemerintah daerah 2 2 19 19 45 45 34 34 6. Adanya kesulitan untuk menterjemahkan indikator kinerja 1 1 22 22 77 77 7. Pemerintah Daerah sulit mengukur dan menentukan capaian kinerja 2 2 10 10 43 43 45 45 8. Belum ada kemauan yang kuat untuk menerapkan penganggaran 1 1 67 67 32 32 9. Unsur SKPD kurang memahami secara jelas visi, misi, sasaran, dan tujuan 1 1 5 5 56 56 38 38 10. Pihak eksekutif lebih mengutamakan kepentingan eksekutif. 1 1 58 58 41 41 11. Peraturan perundang-undangan yang terkait sederhana. 17 17 37 37 46 46 12. Peraturan perundang-undangan yang terkait sulit dipahami. 1 1 6 6 38 38 55 55 13. Peraturan perundang-undangan yang terkait mudah dilaksanakan. 1 1 5 5 45 45 49 49 14. Peraturan perundang-undangan yang terkait memungkinkan penyusunan dan penetapan lebih tepat waktu 1 1 6 6 51 51 42 42 15. Saya tidak mendapat kesulitan memahami penggunaan peraturan perundangan 1 1 44 44 55 55 16. Saya merasa penerapan peraturan perundangan sulit saya lakukan 3 3 48 48 49 49 Sumber : Lampiran 1 dan 2 Penjelasan tabel 4.2 di atas adalah sebagai berikut : 1. Variabel X1 Komunikasi di antara eksekutif dan legislatif kurang harmonis Jawaban responden pada variabel ini yaitu 67 menjawab skor 4 dan 28 menjawab skor 5 yang artinya 96 responden cenderung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 63 menyetujui bahwa komunikasi yang terjalin di antara eksekutif dan legislatif dalam penyusunan APBD kurang harmonis. 2. Variabel X2 Adanya kesenjangan informasi antar pihak eksekutif dengan legislatif Jawaban responden pada variabel ini yaitu 60 menjawab skor 4 dan 27 menjawab skor 5 yang artinya 87 responden cenderung menyetujui bahwa terjadi kesenjangan informasi yang dimiliki antar pihak eksekutif dengan legislatif. 3. Variabel X3 Pihak eksekutif dan legislatif belum mampu berkoordinasi secara baik Jawaban responden pada variabel ini yaitu 62 menjawab skor 4 dan 37 menjawab skor 5 yang artinya 97 responden cenderung menyetujui bahwa pihak eksekutif dan legislatif belum mampu berkoordinasi secara baik dalam penyusunan APBD. 4. Variabel X4 Pihak eksekutif dan legislatif kurang mampu bekerja sama dengan baik Jawaban responden pada variabel ini yaitu 68 menjawab skor 4 dan 18 menjawab skor 5 yang artinya 86 responden cenderung menyetujui bahwa pihak eksekutif dan legislatif kurang mampu bekerja sama dengan baik dalam penyusunan APBD. 5. Variabel X5 Kurangnya informasi yang dimiliki pemerintah daerah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 64 Jawaban responden pada variabel ini yaitu 45 menjawab skor 4 dan 34 menjawab skor 5 yang artinya 79 responden cenderung menyetujui bahwa pemerintah daerah kurangnya memiliki informasi untuk menentukan indikator kinerja yang diperlukan dalam APBD. 6. Variabel X6 Adanya kesulitan untuk menterjemahkan indikator kinerja Jawaban responden pada variabel ini yaitu 22 menjawab skor 4 dan 77 menjawab skor 5 yang artinya 99 responden cenderung menyetujui bahwa terdapat kesulitan untuk menterjemahkan indikator kinerja ke dalam elemen anggaran. 7. Variabel X7 Pemerintah Daerah sulit mengukur dan menentukan capaian kinerja Jawaban responden pada variabel ini yaitu 43 menjawab skor 4 dan 45 menjawab skor 5 yang artinya 88 responden cenderung menyetujui bahwa Pemerintah Daerah sulit mengukur dan menentukan capaian kinerja yang dituju dalam penyusunan APBD 8. Variabel X8 Belum ada kemauan yang kuat untuk menerapkan penganggaran Jawaban responden pada variabel ini yaitu 67 menjawab skor 4 dan 32 menjawab skor 5 yang artinya 99 responden cenderung menyetujui bahwa tidak ada kemauan yang kuat untuk menerapkan penganggaran secara partisipatif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 65 9. Variabel X9 Unsur SKPD kurang memahami secara jelas visi, misi, sasaran, dan tujuan Jawaban responden pada variabel ini yaitu 56 menjawab skor 4 dan 38 menjawab skor 5 yang artinya 94 responden cenderung menyetujui bahwa unsur SKPD kurang memahami secara jelas visi, misi, sasaran, dan tujuan dari penyusunan APBD. 10. Variabel X10 Pihak eksekutif lebih mengutamakan kepentingan eksekutif Jawaban responden pada variabel ini yaitu 58 menjawab skor 4 dan 41 menjawab skor 5 yang artinya 99 responden cenderung menyetujui bahwa pihak eksekutif lebih mengutamakan kepentingan eksekutif dalam penyusunan APBD. 11. Variabel X11 Peraturan perundang-undangan yang terkait sederhana Jawaban responden pada variabel ini yaitu 37 menjawab skor 4 dan 46 menjawab skor 5 yang artinya 83 responden cenderung menyetujui bahwa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan APBD sederhana. 12. Variabel X12 Peraturan perundang-undangan yang terkait sulit dipahami Jawaban responden pada variabel ini yaitu 38 menjawab skor 4 dan 55 menjawab skor 5 yang artinya 93 responden cenderung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 66 menyetujui bahwa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan APBD sulit dipahami. 13. Variabel X13 Peraturan perundang-undangan yang terkait mudah dilaksanakan Jawaban responden pada variabel ini yaitu 45 menjawab skor 4 dan 49 menjawab skor 5 yang artinya 84 responden cenderung menyetujui bahwa Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan APBD mudah dilaksanakan. 14. Variabel X14 Peraturan perundang-undangan yang terkait memungkinkan penyusunan dan penetapan lebih tepat waktu Jawaban responden pada variabel ini yaitu 51 menjawab skor 4 dan 42 menjawab skor 5 yang artinya 93 responden cenderung menyetujui bahwa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan APBD memungkinkan penyusunan dan penetapan anggaran yang lebih tepat waktu. 15. Variabel X15 Saya tidak mendapat kesulitan memahami penggunaan peraturan perundangan Jawaban responden pada variabel ini yaitu 44 menjawab skor 4 dan 55 menjawab skor 5 yang artinya 99 responden cenderung menyetujui bahwa dirinya tidak mendapat kesulitan memahami penggunaan peraturan perundangan tentang penyusunan APBD. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 67 16. Variabel X16 Saya merasa penerapan peraturan perundangan sulit saya lakukan Jawaban responden pada variabel ini yaitu 48 menjawab skor 4 dan 49 menjawab skor 5 yang artinya 97 responden cenderung menyetujui bahwa penerapan peraturan perundangan sulit dilakukan dalam penyusunan APBD.

4.2.2. Analisis Faktor