Kerangka Berpikir Konsep dan Kerangka Berpikir

Carmona, 2003 mengemukakan adanya keterlibatan pasif passive engagement dan aktif active engagement dalam pemanfaatan ruang terbuka publik. Kedua bentuk pengalaman ini terjadi sebagai akibat adanya proses interaksi tersebut, dimana pengguna ruang terbuka publik dapat melakukan interaksi dengan cara yang berbeda. Ruang sebagai wadah harus mampu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi terpenuhinya syarat interaksi, yaitu memberi peluang bagi terjadinya kontak dan komunikasi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk aktivitas yang pasif seperti sekedar duduk menikmati suasana atau mengamati situasi dan dapat pula terjadi secara aktif dengan berbincang bersama orang lain membicarakan suatu topik atau bahkan melakukan kegiatan bersama.

2.2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan hasil abstraksi dan sintetis dari teori yang dikaitkan dengan masalah penelitian yang dihadapi untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian. Kerangka berpikir terdiri dari tahapan-tahapan suatu penelitian mulai dari latar belakang untuk menentukan fokusmasalah penelitian, merumuskan tujuan dan sasaran penelitian, menentukan teori-teori yang digunakan sebagai dasar terkait dengan penelitian yang dilakukan, tahap mengumpulkan data, kemudian menganalisis data, hingga memperoleh suatu hasil penelitian, dan terakhir merumuskan kesimpulan, rekomendasi studi dan saran. 29 Diagram 2.1 Kerangka Berpikir Pada grand tour diharapkan menemukan beberapa setting spasial di ruang publik Pesisir Seseh Hasil grand tour menemukan 3 rumusan masalah Dilakukan penelitian untuk menemukan jawaban dari permasalahan 1. Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang 2. Faktor Penentu Setting Fisik dalam Beraktivitas di Ruang Terbuka Publik 3. Kajian Spasial Ruang Publik Public Space Perkotaan PESISIR SESEH Ruang terbuka publik di daerah sempadan Pesisir Seseh, Desa Seseh, Kecamatan Mengwi K b B d RUMUSAN MASALAH 1.1.1 Bagaimana kondisi setting spasial yang ada di kawasan ruang terbuka publik Pesisir Seseh? 1.1.2 Bagaimana pemanfaatan setting spasial di kawasan ruang terbuka publik Pesisir Seseh? 1.1.3 Apakah setting spasial di kawasan Pesisir Seseh telah memenuhi kualitas ruang terbuka publik? IDE AWAL STUDI LITERATUR GRAND TOUR Penelitian Setting Spasial di Kawasan Ruang Terbuka Publik Pesisir Seseh

2.3 Landasan Teori

Landasan teori adalah suatu teori-teori yang digunakan sebagai dasar ataupun batasan dalam melakukan suatu penelitian. Teori yang digunakan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting, ruang terbuka publik dan dimensi sosial yang terjadi di ruang terbuka publik.

2.3.1 Teori Behaviour Setting

Menurut Setiawan 1995 penggunaan istilah setting dipakai dalam kajian arsitektur lingkungan fisik dan perilaku, yang menunjuk pada hubungan integrasi antara ruang lingkungan fisik secara spasial dengan segala aktivitas individusekelompok individu dalam kurun waktu tertentu. Menurut Barker 1968 dalam Laurens 2004:131, behaviour setting disebut juga dengan “tata perilaku” yaitu pola perilaku manusia yang berkaitan dengan tatanan lingkungan fisiknya. Senada dengan Haviland 1967 dalam Laurens 2004:131 bahwa tata perilaku sama dengan “ruang aktivitas” untuk menggambarkan suatu hubungan antara perilaku dan lingkungan bagi perancangan arsitektur. Behaviour setting dapat diartikan secara sederhana sebagai suatu interaksi antara suatu kegiatan dengan tempat dan waktu yang spesifik. Behaviour setting mengandung unsur-unsur sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan, aktivitas atau perilaku dari sekelompok orang tersebut dan tempat serta waktu dimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Manusia dan obyek adalah komponen