Penelitian Haryanti tentang Kajian Pola Pemanfaatan Ruang

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, dan

MODEL PENELITIAN Bab ini menyajikan beberapa pokok bahasan yang didokumentasikan ke dalam beberapa sub bab. Sub bab pertama adalah kajian pustaka, mengkaji penelitian-penelitian telah dilakukan sebelumnya. Sub bab kedua adalah konsep penelitian yang akan digunakan untuk menyusun kerangka acuan untuk mengarahkan penelitian. Sub bab ketiga adalah landasan teori yang menjelaskan tautan teori-teori yang berkenaan dengan topik bahasan yang dipakai sebagai acuan. Sub bab keempat adalah model penelitian yang mengaitkan antara rumusan masalah dengan teori.

2.1 Kajian Pustaka

Dalam mendukung penelitian ini, beberapa hasil penelitian dan pustaka yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan pesisir digunakan sebagai bahan pijakan sekaligus gambaran awal dan arahan bagi kepentingan penelitian.

2.1.1 Penelitian Haryanti tentang Kajian Pola Pemanfaatan Ruang

Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang Haryanti melakukan penelitian tentang pola pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang. Seiring dengan perkembangan Kawasan Bundaran Simpang Lima sebagai Central Business District CBD Kota Semarang tanpa didukung dengan ketersediaan lahan yang mencukupi, berdampak pada munculnya aktivitas-aktivitas informal pedagang kaki lima PKL yang menempati dan memanfaatkan lokasi-lokasi publik. Hal tersebut sebagai akibat ketidakmampuan membayar lokasi yang seyogyanya tidak untuk berjualan terhadap perkembangan aktivitas kawasan dan sekitarnya. Penelitian ini diharapkan menemukan hasil yang bisa digunakan untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Alun-alun Simpang Lima. Tujuan dari penelitian adalah mengkaji mengenai kecenderungan pemanfaatan-pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan sebagai dasar dalam arah pengembangan ruang terbuka publik di Kawasan Bundaran Simpang Lima. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dan metode kualitatif rasionalistik karena beberapa variabel yang berpengaruh pada studi ini adalah variabel kualitatif. Metode analisis kualitatif deskriptif ini dilakukan untuk menggambarkan peristiwa dan fenomena yang terjadi di wilayah studi. Metode kualitatif rasionalistik diimplementasikan pada proses analisis dengan penekanan yang terletak pada ketajaman dan kepekaan berpikir peneliti dalam menganalisis suatu masalah atau kecenderungan yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini, Haryanti menemukan pola pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya aktivitas pedagang kaki lima, aktivitas pengunjung pejalan kaki dan interaksi sosial masyarakat Kota Semarang. Lapangan Pancasila sebagai satu-satunya ruang terbuka publik yang luas di Kota Semarang mempunyai lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang tinggi dengan beragam multifungsi; di antaranya sebagai taman paru-paru kota, tempat upacara kenegaraan, melakukan orasi dan kampanye politik, tempat ibadah jemaat secara massal, pusat rekreasi dan hiburan, simpul pergerakan, wadah aktivitas sosial- budaya, dan wadah aktivitas ekonomi. Bagi penelitian terhadap ruang terbuka publik Pesisir Seseh, penelitian Haryanti ini dapat memberikan masukan tentang hal apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan ruang terbuka publik, serta bagaimana para pelaku memanfaatkan ruang terbuka publik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dan metode kualitatif rasionalistik juga dapat diterapkan pada penelitian ruang terbuka publik Pesisir Seseh, karena beberapa variabel yang berpengaruh pada studi ini adalah variabel kualitatif.

2.1.2 Penelitian Sunaryo tentang Perubahan Setting Ruang dan Pola