Teknik Penentuan Sampel Teknik Pengumpulan Data Uji Asumsi Klasik

tabungan dan rekening valuta asing milik masyarakat. Satuan yang dipakai adalah milyar rupiah.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi yang akan di amati dalam penelitian ini akan mencakup wilayah seluruh Indonesia dalam kaitannya variabel bebas. Dari populasi yang di amati di ambil sampel secara time series, yaitu data berkala di ambil periode tahunan dari tahun 1999 sampai 2009 selama sepuluh tahun.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut : 1. Jenis data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini. 2. Sumber data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersumber dari : A. Studi kepustakaan Data yang diperoleh dari atau berdasarkan buku-buku atau literatur-literatur yang sesuai dengan penelitian. B. Studi lapangan Data diperoleh dari lapangan dengan cara : 1. Dokumentasi Meminta dan mengambil data berupa laporan, catatan – catatan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Metode penentuan data Data yang berkait dengan penelitian ini diambil berdasarkan angka – angka dan laporan – laporan yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Biro Pusat Statistik Jawa Timur. 3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis Data dari hasil pengukuran yang diambil setelah cukup memnuhi jumlah sample yang ditetapkan dalam penelitian kemudian diorganisir kedalam sebuah tabel sesuai dengan jenis data yang individu dengan skala pengukuran data interval serta diantara variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dipergunakan analisis regresi linier berganda dan non regresi linier berganda yang bentuk persamaannya sebagai berikut : Y = f X1, X2, X3, X4 Dalam analisis ini dipergunakan dua analisis, yaitu : a. Analisis kualitatif Merupakan analisis dengan menggunakan atau berdasarkan teori yang ada, maka alternative pemecahan terhadap permasalahan yang ada dapat diperoleh secara rasional dan logis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Analisis kuantitatif Merupakan analisis yang menggunakan beberapa alat perhitungan, tabel statistik dan ekonometrika. Dalam hal ini untuk menganalisis data konkret digunakan analisis regresi berganda yang bentuk dasarnya adalah : Y = f X1, X2, X3, X4 ………….. Sudrajat, 1988 ; 54 Model tersebut diatas akan diterapkan pada model regresi linier berganda, seperti rumus berikut ini : Y = β +β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 3 X 3 + β 4 X 4 +e …………. Sudrajat, 1988 ; 59 Keterangan Y = tingkat bunga tabungan indonesia X 1 = likuiditas bank X 2 = Kurs valuta asing X 3 = Tingkat inflasi X 4 = Suku bunga BI e = Faktor pengganggu β = IntersepKonstanta β 1, β 2, β 3 β 4 = Koefisien regresi untuk variable X 1, X 2, X 3, X 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sedangkan untuk mengetahui apakah model analisis tersebut cukup layak digunakan untuk pembuktian selanjutnya dan untuk mengetahui seberapa besar variable bebas mampu menjelaskan variabel terikat, maka perlu untuk diketahui nilai R 2 koefisien determinasi dengan menggunakan rumus : R 2 = JK Regresi ........................ Sudrajat, 1988 ; 120 JK Total Keterangan : R 2 = Koefisiensi determinan JK = Jumlah kuadrat JK regresi = β 1 ΣΥ 1 X 1 +β 2 ΣΥ 2 X 2 +β 3 ΣΥ 3 X 3 +β 4 ∑Y 4 X 4 JK total = ∑Y i 2 atau ∑Y i - ∑ Y 2 n Jadi : R 2 = β 1 ΣΥ 1 Xl 1 +β 2 ΣΥ 2 X 2i +β 3 ΣΥ 3 X 3i Sudrajat,1988 : 143 ΣΥi 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Karakteristik utama dari R 2 adalah : Tidak mempuyai nilai negative Nilai berkisar antara 0 dan 1 atau 0 R 2 1.

3.4.2 Uji Hipotesis

A. Uji F Uji F dipergunakan untuk menguji pengaruh secara simultan antara variable bebas terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut : 1. Dengan formula hipotesis nolm Ho dan hipotesis alternatif Hi • Ho = β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 tidak ada pengaruh variable bebas terhadap variable terikat • Hi = β 1 β 2 β 3 β 4 0 ada pengaruh variable bebas terhadap variable terikat 1. Untuk menguji secara simultan menggunakan uji satu arah sehingga menggunakan level of signifikan α sebesar 5. 2. Menghitung nilai F hitung dengan rumus : F hitung = Sudrajat, 1998 : 79 Dengan menggunakan derajat kebebasan = k, n-k-1 dengan ketentuan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. K = jumlah variable bebas n = jumlah sampel KT regresi = kuadrat tengah KT galat = residual 3. Uji F dipergunakan untuk menguji apakah Ho diterima atau ditolak dengan ketentuan sebagai berikut : a Apabila F hitung F table, maka Ho diterima, artinya variable bebas secara keseluruhan mempengaruhi variable terikat. b F hitung F table, maka Ho diterima Hi ditolak, artinya variable bebas secara keseluruhan tidak mempengaruhi variable terikat. Gambar 10 : Distribisi Kerteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Daerah penolakan Hi Daerah penerimaan Ho F α Sumber : Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 80 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uji F ini dipergunakan untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, apabila F hitung F table, maka Ho ditolak Hi diterima, artinya secara simultan variable bebas mempunyai pengaruh terhadap variable terikat, kemudian sebaliknya F hitung Ftabel, maka Ho diterima Hi ditolak yang berarti secara simultan variable bebas tidak berpengaruh terhadap variable terikat. B. Uji T Uji t adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji pengaruh variable bebas secara parsial individu terhadap variable terikat dengan langkah pengujian sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis • Ho : β i = 0 artinya variable bebas secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variable treikat. • Hi : β i 0 artinya variable bebas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variable terikat. 2. Untuk pengujian secara parsial menggunakan uji dua arah sehingg a menggunakan lavel signifikan α2 sebesar 2,5. 3. Menghitung nilai t hitung dengan rumus : t hitung = dimana : β i = koefisien regresi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. I = variable bebas ke 1 sampai j Se βі = standart error simpanan baku 4. Membandingkan t hitung dengnan t table dengan ketentuan df sebesar n-k-1 dann interval kepercayaan 95 sehingga kaidah keputusannya adalah : a Apabila t table t hitung, maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat. b Apabila t hitung t table, maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat. Gambar 11 : kurva distribusi kreteria penerimaan dan penolakan hipotesis Ho ditolak Ho ditolak Daerah penerimaan Ho -thitung -ttabel ttabel thitung Sumber : Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 80. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kaidah pengujian : 1 Apabila t hitung t tabel atau t hitung - t tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat. 2 Apabila – t tabel t hitung t tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat.

3.5 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE, artinya pengambilan melalui uji F dan uji tidak boleh bias. Tetapi untuk melaksanakan operasi regresi linier tersebut diperlukan 3 asumsi dasar yang harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar, yaitu : 1. Tidak terjadi autokorelasi 2. Tidak terjadi multikolinieritas 3. Tidak terjadi heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE best linier unbiaset estimator sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. 1. Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi yang terjadi diantara anggota observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. waktu jika datanya time series atau korelasi antara tempat yang berderet atau berderetan, kalau datanya Cross Sectional. Sudrajat, 1988 : 213 Gambar 12 Auto Daerah keragu- Tidak ada Daerah keragu- Auto Koreksi kaguan Autokorelasi raguan korelasi Positif Positif atau Negatif negatif DL DU 4-dU 4-dL Sumber : Gujarati, 1995, Ekonometrika Dasar, Erlangga,Jakarta,halaman 216 2. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah adanya hubungan yang sempurna antara semuanya atau beberapa variabel eksplanatori dalam model regresi yang di kemukakan . Sudrajat, 1988 :167 Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Koefisien determinasi berganda R 2 tinggi . b. Koefisien korelasinya sederhadanya tinggi . c. Nilai F hitung tinggi signifikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sebagian besar atau bahkan seluruh koefisien regresi tidak signifikan . 3. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas artinya variabel independen, adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu variabel independen . Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Ran Spearman , yaitu dengan cara mengambil nilai mutlak dengan mengamsusikan bahwa koefisien rank korelasi adalah nol . jika hasil regresi menunjukkan nilai signifikan nilai α , maka regresi linier tidak terdapat heteroskedastisitas. Dan nilai residual kuadrat adalah Y observasi –Y prediksi 2. Selain itu pada scatterplot akan menghasilkan gambar yang memancar atau menyebar dan tidak mengumpul pada satu titik ataupun membentuk suatu pola tertentu apabila persamaan regresi tidak terjadi heteroskedastisitas . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Kondisi Geografis