Menerima tabungan Memberikan kredit Pelayanan dalam vasilitas pembayaran perdagangan luar negeri Penyimpanan barang-barang berharga

2.2 Landasan teori

2.2.1 Pengertian dan Fungsi Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan keuangan yang kegiatan utamanya adalah meminjamkan uang yang disimpan kepadanya. Lembaga keuangan ini akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya, dengan di beri balas jasa sebagai pendapatanya berupa bunga atas simpananya. Poli, 2002 : 253 Menurut UU No : 10 Thun 1998 fungsi utama bank adalah penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. Sedangkan menurut Reed, Cotter, Gill, Smitli, dalam buku Commercial Banking, mengatakan bahwa perbankan Khususnya bank-bank komersialbank umum m empunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah pemberian jasa-jasa yang semakin luas meliputi: 1. Pelayanan dalam mekanisme pembayaran transfer of funds

2. Menerima tabungan

3. Memberikan kredit

4. Pelayanan dalam vasilitas pembayaran perdagangan luar negeri

5. Penyimpanan barang-barang berharga

6. Trush service, yaitu jasa-jasa yang diberikan dalam bentuk pengamanan dan pengawasan harta milik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan demikian, sebagian besar dana yang berada di bank adalah milik penabung dan deposen. Suyatno,: 2001 : 2 1. Agent of trust Adalah suatu lembaga perantara intermediary yang dipercaya untuk melayani segala kebutuhan keuangan dari dan untuk masyarakat. 2. Agent of Development Bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi . Di Indonesia pengemban tertinggi atas dua fungsi diatas terletak pada bank Indonesia selaku bank sentral dan bank-bank umum.

2.2.1.1 Jenis Bank

Menurut UU pokok perbankan No. 10 tahun 1998 tentang jenis bank, bank Indonesia terdiri hanya dua jenis yakni: 1. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip konvensional atau berdasarkan prinsip syari ah yang ada dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu di indonesiajuga terdapat bank sentral yakni Bank Indonesia BI yang memiliki tujuan utama sebagaimana di tetapkan dalam UU No : 23 Tahun 1999 pasal 7 yakni untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah Santoso, 1003:1 Selain itu bank Indonesia memiliki hak untuk menciptakan serta mengedarkan uang logam dan uang kertas yang berfungsi sebagai lembaga Pembina dan pengawas bank-bank umum dan bank perkreditan rakyat serta memiliki peranan yang penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan moneter di Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.2 Sumber Dana Perbankan

Dalam garis besarnya sumber dana bagi sebuah bank ada tiga Suyatno, 2001 :32 yaitu: a. Dana yang bersumber dari bank sendiri Adalah dana berbentuk model sektor yang berasal dari para pemegang saham dan cadangan-cadangan serta keuntungan bank yang belum di bagikan kepada pemegang saham. b. Dana yang berasal dari masyarakat luas Dana yang berasal dari masyarakat luas itu terdiri dari : 1. Simpanan Giro demand deposit Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek surat perintah pembayaran lainya atau dengan cara pemindah bukuan. 2. Simpanan Deposito time deposit Adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Tabungan saving Adalah tabungan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan dengan syarat- syarat tertentu. 4. Setoran jaminan Adalah dana yang mengendap yang berasal dari nasabah sebagai akibat dari pembukaan ataupun permintaan jaminan bank. 5. Dana dari transfer Selama uang yang di transfer belum di ambil dari bank maka uang tersebut merupakan salah satu sumber dana yang diperhitungkan oleh bank. 2.2.1.3 Pengertian tingkat suku bunga Suku bunga adalah harga yang di bayar “pinjaman” debitur kepada “pihak yang meminjamkan” kreditur untuk pemakaian sumber dana seluruh interval waktu tertentu. Jumlah pinjaman yang diberikan disebut principal, dan harga yang dibayar biasanya di ekspresikan sebagai presentasi dari principal perunit waktu umumnya setahun fabozzi dkk, 1999:204. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tingkat bunga adalah harga dari penggunaan uang atau untuk jangka wktu tertentu atau bisa juga dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Sama halnya dengan harga barang-barang lain, apabila jumlah dana yang ditawarkan kreditur lebih kecil dari yang diminta debitur, maka tingkat bunga cenderung naik. Begitu pula sebaliknya. Pengertian tingkat bunga sebagai harga bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi petukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah di masa yang akan datang. Dengan demikian tingkat bunga berkaitan sekali dengan kurun waktu di dalam kegiatan ekonomi sehari-hari Boediono 1996 : 2 Tingkat bunga memerankan peran penting bagi kalangan perekonomian khususnya rumah tangga dalam membuat keputusan mengenai pembelian barang-barang tahan lama, membeli rumah, membeli obligasi atau menaruhnya dalam rekening tabungannya , tingkat bunga yang tinggi dapat menghalangi seseorang untuk membeli barang kebutuhan karena onkos pembiayaanya akan tinggi, di lain pihak tingkat bunga yang tinggi dapat mendorong orang untuk menabunmg karena memungkinkan untuk memperoleh penghasilan bunga yang lebih banyak. Suku bunga juga mempengaruhi keputusan ekonomis bagi pengusaha atau pimpinan perusahaan melakukan investasi pada proyek baru atau perluasan kapasitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Yang paling penting lagi tingkat bunga riil, yaitu tingkat bunga setelah disesuaikan dengan yang diharapkan. Selain mempengaruhi pengeluaran konsumsi dan investasi, tingkat riil mempunyai implikasi besar terhadap kesejahteraan debitur maupun kreditur karena mempengaruhi cara bagaimana kekayaan riil di diredistribusikan diantara mereka. Tingkat bunga riil juga mempengaruhi kurs di pasar internasional. Melalui kurs, perubahan tingkat bunga riil menentukan biaya impor. Jika faktor-faktor lain tetap, kenaikan tingkat bunga riil di dalam negeri akan menarik dana dari luar negeri sehingga menaikkan nilai mata uang domestic. Naiknya nilai mata uang domestic akan mengakibatkan lebih mahalnya barang-barang domestic dimata orang-orang asing, dan sebaliknya barang luar negeri menjadi lebih murah di pasar domestic. Puspopranoto, 2004:12 Bunga dapat dipandang dari dua sudut pandang yang berbeda dan mempunyai arti yang berbeda pula. Pertama adalah dilihat dari sudut pandang yang mempunyai dana atau modal atau yang membarikan kredit, maka bunga dalam hal ini adalah merupakan pendapatan. Kedua dipandang dari sudut pandang yang memerlukan dana atau yang meminjam dana atau yang mengambil kredit, maka bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh debitur sebagai imbalan atas penggunaan dana yang telah ia pergunakan dengan demikian bunga merupakan sewa atau harga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. atas dana atau uang atau modal yang telah dipergunakan Hariyanto, 1997 : 36 Tingkat bunga sebagai indikator moneter merupakan variabel yang memberikan informasi atau sasaran kebijaksanaan moneter telah mencapai sasaran yang diinginkan. Pemerintah mempunyai peranan yang besar dalam menetapkan tinggi rendahnya tingkat bunga meskipun tidak mutlak. Penjelasan diatas memberikan masukan bagi kita bahwa tingkat bunga merupakan satu alat yang penting untuk mengendalikan berbagai masalah dalam bidang perbankkan yang ditujukan untuk kemakmuran rakyat. 2.2.1.3 .1 Teori Tingkat Suku Bunga Ada banyak teori tentang tingkat suku bunga. Berikut ini disampaikan beberapa diantaranya: 1. Teori Fisher, yang mendasari loanable funds theory. Irving Fisher telah menganalisis penentuan tingkat suku bunga dalam ekonomi dengan mengkaji mengapa orang-orang menabung dan mengapa orang lain meminjam. Factor utama yang mempengaruhi keputusa untuk menmabung adalah preferensi pilihan waktu marginal seorang individu, yaitu kemauan untuk menukarkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebagian konsumsi sekarang dengan konsumsi di masa depan Fbozzi, 1999 : 204. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan menabung adalah penghasilan. Secara umum, semakin tinggi penghasilan berjalan, semakin banyak uang yang akan ditabung, walaupun individu-individu yang memiliki tingkat penghasilan yang sama mungkin memiliki time preference yang berbeda-beda. Variabel ketiga yang mempengaruhi keputusan untuk menabung adalah balas jasa kompensasi bagi tabungan atau tingkat bunga untuk pinjaman yang diberikan oleh para penabung Fabozzi, 1999:205. Teori ini menyatkan tingkat suku bunga umum ditentukan oleh interaksi komplrks dari dua faktor, pertama adalah total permintaan dana oleh para nasabah debitur. Permintaan ini berhubungan negatif dengan suku bunga. Faktor kedua yang mempengaruhi tingkat suku bunga adalah total penawaran dana dari para nasabah kreditur, penawaran berhubungan positif dengan suku bunga, jika semua faktor ekonomi yang lain konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berikut kurva yang menggambarkan terjadinya tingkat bunga keseimbangan di pasar investasi loanable funds dalam suatu periode. Gambar 1: Kurva Permintaan Dana Tabungan Suku bunga Investaasi Sumber : Fabozzi, 1990, Pasar dan Lembaga Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, hal 205 Hubungan antara total tabungan dengan suku bunga digambarkan sebagai kurva penawaran yang bergerak ke atas S, yang menghubungkan jumlah investasi pada sisi vertikal. Permintaan total terhadap pinjaman pendapatan pinjaman yang tidak di konsumsi dalam suatu perekonomian, sebagai fungsi dari suku bunga, terlihat sebagai garis yang menurun ke bawah I. S i I Si Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penawaran akan dana investasi S betemu dengan permintaan dana investasi I di pasar dana investasi loanable funds dan disitu tercipta tingkat bunga keseimbangan yang diberi lebel Si. Faktor penentu utama dari bentuk kurva S adalah rate of time preference para penabung, dan faktor penentu utama dari kurva I adalah marginal product dari capital. Jadi tingkat bunga berubah, yang satu kerena perubahan subyektif para pelaku ekonomi, yang lain karena perubahan teknologi Boediono, 1996:82. Pada masa sekarang masyarakat cenderung untuk menabung karena faktor pendapatan dan faktor keamanan. 2. Teori Keynes liquidity preference Teori ini menganalisis suku bunga keseimbangan melalui interaksi penawaran dengan permintaan uang. Keynes mengansumsikan bahwa sebagian besar individu memegang kekayaan hanya dalam bentuk “uang” dan “obligasi” menurut Keynes uang ekivalen dengan valuta dan rekening dan giro demand deposit, yang tidak membayar bunga bunga sangat sangat rendah, tetapi sangat likuid dan bisa digunakan bagi transaksi. Obligasi menurut Keynes mewakili kategori yang luas dan meliputi asset-aset keuangan jangka panjang yang membayar bunga, tidak likuid dan memiliki sejumlah resiko karena harga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. aset-aset ini bervariasi dan berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga Fabozzi, 1999:209 Menurut teori ini ada tiga motif yakni, transaksi berjaga-jaga dan spekulasi mengapa orang menghendaki memegang uang tunai. Tiga motif inilah merupakan sumber timbulnya permintaan akan uang, yang diberi nama liquidity preference. Artinya permintaan akanuang menurut teori Keynes berlandaskan dari konsepsi bahwa orang pada umumnya menginginkan dirinya tetap likuid untuk memenuhi tiga motif tersebut. Keinginan tetap likuid inilahbersedia membayar harga tertentu untuk penggunaan uang. Teori Keynes khususnya menekankan adanya hubungan langsung antara ketersediaan orang membayar harga uang tersebut tingkat bunga dengan unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila tingkat bunga tinggi Boediono, 1996:20 Hubungan negatif antara suku bunga dengan permintaan terhadap uang digambarkan sebagai kurva D yang menghubungkan suku bunga dengan jumlah uang dalam perekonomian, pada tingkat pendapatan dan ekspektasi tertentu. Berikut kurva yang menggambarkan keseimbangan dalam pasar uang menurut Keynes. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2: Kurva Keseimbangan Dalam Pasar Uang Suku bunga i i MS D Penawaran Uang Sumber : Fabozzi, 1999, Pasar dan Lembaga Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta hal 210 Penawaran uang sebagai garis vertikal, MS, dan garis diatas “MS” mengindikasikan bahwa kuantitas tidak bervariasi dengan perubahan suku bunga. Keseimbangan dalam pasar untuk menghendaki total permintaan uang sama dengan total penawarannya. Dalam kurva diatas suku bunga keseimbangan adalah Suku bunga ekuilibrium bisa berubah jika terjadi perubahan dalam variabel apapun yang mempengaruhi kurva permintaan atau penawaran. Pada sisi permintaan, Keynes mengemukakan dua variabel penting yakni, tingkat pendapatan dan tingkat harga barang dan jasa. Kenaikan penghasilan, cateris paribus, menaikan nilai likuiditas uang serta menggerakkan kurva permintaan kekanan sehingga menaikkan suku bunga ekuilibrium. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keynes berpendapat bahwa, peningkatan penawaran uang akan menggerakkan kurva penawaran kekanan, dan menurunkan suku bunga ekuilibrium, begitupun sebaliknya penurunan penawaran uang akan menaikkan suku bunga Fabozzi, 1999:210. 2.2.1.4 Pengertian, jenis dan Fungsi Deposito 2.2.1.4 .1 Pengertian Deposito Arti deposito berjangka time deposit menurut UU No:7 tahun 1992 tentang pokok-pokok perbankan. Adalah simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian pada pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Bila waktu yang ditentukan telah habis. Deposen dapat menarik deposito berjangka tersebut atau memperpanjang dengan suatu periode yang ditentukan. Secara makro, bagi bank deposito merupakan sumber likuiditas. Bila likuiditas bank dapat menaikkan suku bunga untuk m enarik dana deposito berjangka. Dana deposito digunakan juga sebagai bentuk pinjaman. Secara makro, sebagai alat stabilitas moneter dengan menaikkan suku bunga untuk menarik dana deposito berjangka. Sehingga terjadi konstraksi.. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menempatkan dana dalam deposito berjangka memerlukan periode waktu tertentu mengendap di bank memperoleh keuntungan bunga dalam jumlah tertentu. Periode waktu ini biasanya, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Pengambilan deposito yang belum jatuh tempo akan di kenai pinalti, berupa denda yang ditentukan oleh bank. Dalam hal ini deposito merupakan sarana investasi jangka menengah dimana masyarakat dapat menentukan sendiri jatuh tempo yang diinginkan. Penentuan jangka waktu sangat penting dalam investasi ini. Bila masyarakat sudah cukup memiliki dana yang dan ingin mendapatkan bunga tetap selama jangka waktu tertentu, produk deposito dapat menjadi pilihan. Tapi bila kebijakan investasi yang diinginkan adalah penembangan dari dana awal, maka masih ada produk lain yang lebih memingkinkan. Anda mendapatkan pengembalian yang yang lebih tinggi dengan resiko yang tetap terukur. 2.2.1.4 .2 Jenis-jenis Deposito Deposito atau dana yang bersumber dari masyarakat ini, pada dasarnya dibedakan menurut sifat dan ketentuan yang mengatur tersebut. Adapun dana yang berasal dari simpanan masyarakat ini terdiri dari berbagai jenis yaitu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Deposito Berjangka time deposit Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan atau lembaga. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya, baik tunai maupun non tunai. 2. Sertifikat Deposito Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6, dan 12 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam berbentuk sertifikat. Artinya didalam sertifikat deposito tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu. Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjual belikan pada pihak lain. Pencairan bunga dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai maupun non tunai. 3. Deposit on Call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar tergantung bank yang bersangkutan. Pencairan bunga dapat dilakukan pada saat pencairan deposit on coll dicairkan terlebih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit Besarnya bunga ditentukan dengan negoisasi terlebih dahulu antara pihak bank dengan nasabah. Kasmir 2002:94. 2.2.1.4 .3 Fungsi Deposito Fungsi deposito ataupun dana yang ditanamkan masyarakat dalam investasi perbankan secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Deposito berjangka pada hakekatnya adalah sebagai alat pengaman kekayaan. Deposito memberikan rasa aman kepada pihak-pihak yang memilki kekayaan dalam bentuk uang. 2. Mengurangi sifat konsumtif yang ada pada masyarakat, dikarenakan dengan menyimpan dana dalam bentuk deposito masyarakat tidak dapat sewaktu-waktu mengambil dananya yang berada di bank tersebut. 3. Bila deposito meningkat, hal ini menunjukan bahwa dunia perbankan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam hal ini perbankan dapat bertindak dalam mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan dana dengan pihak-pihak yang kelebihan dana untuk dapat dimanfaatkan secara produktif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.5 Teori Investasi

Masalah investai adalah suatu masalah yang langsung berkaitan dengan besarnya pengharapan akan pendapatan dari barang modal dimasa depan. Pengharapan dimasa depan inilah yang menjadi faktor terpenting untuk penentu besarnya investasi menurut Suparmoko 2000: 84 terdapat 2 teori, yaitu: a. Teori Klasik Teori klasik tentang investasi didasarkan atas teori produktivitas batas marginal produktivity dari faktor produksi modal. Menurut teori ini besarnya modal yang akan diinvestasikan dalam proses produksi ditentukan oleh produktivitas batasnya dibandingkan dengan tingkat bunga-bunganya. Sehingga investasi ini akan terus dilakukan bilamana produktivitas batas dari investasi itu masih lebih tinggi daripada tingkat bunga yang akan diterimanya bila seandainya modal itu dipinjamkan dan tidak diinvestasikan. Dengan teori produktivitas batas, maka masalah investasi oleh para-para ahli ekonomi klasik dipecahkan atas dasar prinsip maksimalisasi laba dari perusahaan-perusahaan industri. Sebab suatu perusahaan akan memaksimalisasi labanya dalam suatu persaingan sempurna. Bila perusahaan itu menggunakan modalnya sampai pada jumlah produksi marginal kapitalnya sama dengan harga capital yaitu suku bunga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Suatu investasi akan dijalankan apabila pendapatan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga. Pendapatan dari investasi merupakan jumlah pendapatan yang akan diterima setiap akhir tahun selama barang modal digunakan dalam produksi. 2. Investasi dalam modal adalah menguntungkan bila biaya ditambah bunga lebih kecil dari pendapatan yang diharapkan dari investasi itu. b. Teori Keynes Masalah investasi baik penentu jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi oleh Keynes didasarkan atas konsep Marginal Efficiency of Investment MEI, yaitu bahwa investasi itu akan dijalankan apabila MEI lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Menurut garis MEI ini antara lain disebabkan oleh 2 hal, yaitu Suparmoko, 2000: 84: 1. Bahwa semakin banyak investasi yang terlaksana dalam masyarakat, maka semakin rendah efisiensi marginal investasi itu, semakin banyak investasi yang terlaksana dalam lapangan ekonomi maka semakin sengitlah persaingan para investor sehingga MEI menurun. 2. Semakin banyak investasi dilakukan, maka biaya dari barang modal menjadi lebih tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.5.1 Macam-Macam Investasi

Macam-macam investasi dibagi menjadi 4 kelompok, yang pembagiannya sebagai berikut:

1. Autonomous Invesment dan Induced Investment