tempat  pemilah  dan  counter  pada  HMI  akan  berjalan  dengan  otomatis.      Conveyor  yang bergerak akan berhenti dengan otomatis setelah sistem selesai bekerja. Benda kayu,logam,
dan  plastik  akan  masuk  ke  pemilah  dengan  batuan  stopper  sedangkan  benda  jenis  kaca akan terus menuju ke tempat pemilah paling ujung karena sensor mendeteksi jenis kaca.
4.2 Wiring
Perbaikan wiring dilakukan pada mesin pemilah benda. Wiring pada mesin pemilah benda  banyak  yang  sudah  lepas  koneksinya  dengan  konektor  dan  lepas  dari  lubang
pengunci pada konektornya. Kabel yang memang sudah tidak layak dipakai diganti dengan kabel  yang  baru.  Kabel  dak  yang  sudah  patah  dan  tidak  rapi  sudah  diganti  dengan  kabel
dak baru. Kondisi wiring lama ditunjukkan pada gambar 4.2. Wiring lama masih banyak kabel  yang keluar dari jalur dan tidak masuk ke dalam
kabel dak sehingga terlihat kurang rapi dan labeling yang tidak bisa terbaca. Koneksi antar lubang pada 24V,0V,12V dan 0V banyak yang sudah kendor dan tidak tersambung dengan
baik sehingga membuat tegangan tidak tersalur ke port yang terakhir. Hasil perbaikan yang dilakukan  terlihat  pada  gambar  4.3.  Masih  belum  terhubung  untuk  sistem  HMI
menggunakan Arduino.
Gambar 4.2. Wiring lama.
Gambar 4.3 Perbaikan wiring.
4.3 HMI
HMI  berfungsi  untuk  mempermudah  operator  pada  saat  menjalankan  mesin. Rancangan awal pada bab 3 menggunakan  HMI  OMRON NT30 tetapi pada pengambilan
data  menggunakan  HMI  WEINVIEW  8020iE.  Penggantian  HMI  dilakukan  dikarenakan pada HMI OMRON tidak support dalam pengiriman desain dari PT ke NT. Beberapa hal
sudah dilakukan untuk mencoba koneksi antara NT dengan PT. Percobaan dilakukan dengan chek koneksi antara PT dan NT menggunakan RS232.
Data  yang  dikirim  oleh  NT  tidak  bisa  di  terima  oleh  PT  begitu  juga  sebaliknya,  tetapi apabila  koneksi  dilakukan  antara  NT  dengan  PLC  data  yang  dikirim  dan  diterima  bisa
berjalan  dengan  sempurna.  Selain  menggunakan  software  NT  percobaan  juga  dilakukan dengan  menggunakan  code  vision.  Data  yang  bisa  diterima  pada  saat  meggunakan  code
vision  berubah – ubah dan tidak stabil. Gambar  – gambar percobaan lebih jelas terdapat
pada lampiran. Pada percobaan pengiriman data dari PT ke NT data yang dikirim oleh HMI tidak
bisa  dikembalikan  oleh  PC.  Data  masuk  dan  keluar  tidak  sesuai.  Koneksi  menggunakan
kabel RS 232 dengan sambungan kabel yang sudah sesuai dengan acuan pada  data sheet. Selain  mencoba  menggunakan  software  HMI  percobaan  dilakukan  dengan  software  code
vision.  Tidak  berbeda  jauh  menggunakan  software  HMI  dan  code  vision  pengiriman  data bisa dilakukan tetapi  data  yang di  terima selalu  berubah dan tidak stabil.  Selain mencoba
koneksi setting pada HMI juga sudah dilakukan dengan mengatur PT Control Area dan PT Notify  Area.  Setting  PT  Control  Area  adalah  DM  0100  dan  PT  Notify  Area  adalah  0110.
Setelah  melakukan  percobaan  dan  mengumpukan  data  maka  digantilah  HMI  OMRON dengan HMI WEINVIEW.
HMI  WEINVIEW  yang  dipakai  adalah  8020iE.  Uruan  resolusi  pada  HMI  yaitu 1024  x  600  dengan  display
10.1’’TFT.  Power  yang  digunakan  untuk  menyalakan  HMI adalah  24  VDC.  Software  yang  digunakan  adalah  easy  builder  pro.  Pengiriman  program
dari PC menggunakan kabel LAN, sedangkan komunikasi dari HMI ke PLC menggunakan kabel RS 232 dengan koneksi kabel tedapat pada lampiran.
Login pada HMI terdapat 2 user name yaitu user dan password seperti yang terlihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. ID dan password No
User name Password
1. SUPERVISOR
USER123 2.
OPERATOR OP
Salah  satu  kelebihan  menggunakan  HMI  adalah  adanya  fasilitas  security  system. Fasilitas  Security  yang  dipakai  adalah  login.  Seluruh  fasilitas  pada  HMI  bisa  digunakan
dengan  syarat  login  terlebih  dahulu.  Apabila  belum  melakukan  login  operator  tidak  bisa menggunakan  HMI.  Tombol
–  tombol  pengoperasian  alat  belum  bisa  digunakan  karena termasuk dalam security system, sehingga setiap orang tidak bisa menggunakan HMI dan
alat.  Login  user  name  dan  password  terlihat  pada  tabel  4.2.  Terdapat  2  ID  yaitu SUPERVISOR  dan  OPERATOR  dengan  password  yang  berbeda.  Perbedaan  ID
berpengaruh pada fasilitas yang diberikan tergantung dari class keamanan. Password mempunyai beberapa class untuk keamannya. Terdapat class A dan class
B.  Class  A  merupakan  class  yang  ditawarkan  untuk  user  dengan  semua  fasilitas  bisa digunakan.  Sedangakan  class  B  adalah  class  operator.  Perbedaan  class  A  dan  class  B
terdapat pada fasilitas pengambilan data. Fasilitas yang diberikan terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. User name class. No
User name Class
Fasilitas 1.
SUPERVISOR B
1. Monitoring
2. Jumlah benda
3. Pengambilan data
2. OPERATOR
A 1.
Monitoring 2.
Jumlah benda
Gambar 4.4. Home HMI.
Gambar  4.4.  merupakan  tampilan  awal  HMI  untuk  login  dan  melihat  tampilan pengoperasian tombol - tombol. Login user name operator hanya bisa mengoperasikan dan
melihat  jumlah  benda  yang  sudah  dipilah  sedangkan  login  user  name  user  mempunyai kelebihan  yaitu  bisa  mengambil  data  yang  sudah  tersimpan  di  memori  dan  ditampilkan
melalui Ms.Excel . Apabila login  belum terisi maka operator tidak akan bisa mengunakan HMI karena fungsional HMI tidak untuk sembarang orang bisa mengoperasikannya.
Gambar  4.5.  merupakan  tampilan  pada  saat  pengisian  user  name  dan  password. Cara pengisian :
1. Tekan  table  text  user  name
lalu  isi,  setelah  itu  tekan  “Enter”  pada  screen keyboard .
2. Tekan  table  text  password  lalu  isi,  setelah  itu
tekan  “Enter”  pada  screen keyboard .
3. Setelah user name dan password sudah terisi tekan tombol login.
4. Setelah  itu  maka  tulisan  pada  table  text  password  akan  menghilang  dan  login
berhasil. 5.
Setelah selesai tekan tombol chek untuk keluar dari screen login. 6.
Setelah  selesai  menggunakan  masuk  pada  screen  login  dan  menekan  tombol logout untuk keluar dari HMI sehingga tetap bisa aman.
Gambar 4.5. Login Supervisor  Operator.
Gambar 4.6. Tampilan tombol pengoperasian supervisor.
Gambar 4.6. merupakan tampilan untuk tombol pengoperasian supervisor. Terdapat 3  tombol  yaitu  start  ,    stop,  dan  reset  .  Ketiga  tombol  ini  merupakan  tombol  untuk
mengoperasikan alat. Selain ke 3 tombol pengoperasian terdapat juga tombol monitoring, jumlah,  dan  pengambilan  data  yang  berfungsi  untuk  mengganti  screen  menuju  ke  screen
yang ingin diinginkan.
Gambar 4.7. Tampilan tombol pengoperasian operator
Gambar  4.7.  merupakan  tampilan  untuk  operator.  Perbedaan  yang  terlihat  pada tampilan  supervisor  dan  operator  terdapat  pada  icon  penyimpanan,  karena  supervisor
mempunyai kewenangan untuk menyimpan data. Perbedaan ini sudah terlampir pada tabel 4.6.  yang  berisi  tentang  fasilitas  yang  diberikan  untuk  supervisor.  Operator  mempunyai
class  A  pada  password  sehingga  terdapat  3  tombol  pengoperasian  dan  2  tombol  untuk monitoring dan jumlah benda.
Gambar 4.8. Jumlah benda. Jumlah  benda  akan  dibedakan  menjadi  2,  yaitu  jemlah  benda  untuk  operator  dan
jumlah  benda  untuk  supervisor.  Perbedaan  ini  ditujukan  untuk  bisa  mengambil  data  atau tidak. Berapa benda yang sudah terpilah dan benda apa saja beserta jumlahnya bisa terlihat
di gambar 4.8. sedangkan untuk pengambilan data pada gambar 4.9.
Gambar 4.9. Pengambilan data.
Gambar 4.10. Error system
Tampilan pada gambar 4.10. adalah tampilan kalua terjadi error system. Tampilan ini akan muncul apabila terjadi error pada sistem. Pada saat sistem mengalami kerusakan
atau  mengalami  trouble  tombol  emergency  stop  di  tekan  maka  akan  muncul  tampilan seperti  gambar  4.10.  dan  lampu  emergency  pada  tampilan  HMI  akan  menyala  berkedip
menandakan sistem terjadi error atau sistem memang sedang berlum dijalankan. Gambar 4.11. adalah  setting  bit start  HMI.  Alamat  yang digunakan adalah W0.00
pada  HMI  dan  nanti  pada  PLC  juga  disamakan  alamat  seperti  pada  gambar  4.12.  dalam lingkaran.  Apabila  tombol  pada  HMI  di  tekan  maka  monitor  pada  program  PLC  akan
menyala sebagai tanda bahwa tombol tertekan. Alamat W0.00 membuktikan bahwa anatara PLC dan HMI terkoneksi menggunakan RS 232.
Gambar 4.11. Setting bit start HMI.
Gambar 4.12. Progarm PLC tombol start.
Gambar 4.13. merupakan tampilan monitoring pada HMI yang terdiri dari indikator benda yang dipilah yaitu kayu, logam, plastik, dan kaca. Selain itu monitoring keberadaan
benda juga salah satu fasilitas yang diberikan. Tampilan  monitoring  pada  HMI  salah  satu  dari  pembuktian  bahwa  HMI  dan  PLC
terkoneksi  dengan  menyalanya  lampu  indikator  pada  HMI.  Apabila  benda  yang  dideteksi adalah benda kayu maka indikator sensor kayu akan menyala sebagai tanda bahwa benda
kerja  yang  dipilah  adalah  kayu.  Begitu  juga  untuk  benda  logam,  kayu,  dan  kaca  lampu
indikator akan menyala sesuai dengan benda kerja yang di deteksi. Lampu indikator tidak akan  bisa  bertubrukan  karena  sudah  tersedia  interlock  yang  akan  membantu  dalam
pengiriman informasi ke HMI melalui PLC, sedangakan untuk indikator keberadaan benda bisa  terlihat  di  bawah  dari  indikator  benda  kerja.  Pada  indikator  keberadaan  benda  bisa
terlihat  sampai di  mana  benda bergerak dan diproses,  apabila terjadi  trouble  maka lampu indikator akan menyala terus menerus sehingga bisa diketahui di mana kerusakan.
Gambar 4.13. Tampilan monitor saat mesin bekerja.
Kabel  yang  digunakan  untuk  download  program  dari  PC  ke  HMI  menggunakan kabel LAN. Penggunakan kabel LAN ini dikarenakan port yang ada pada HMI hanya kabel
LAN dan port USB untuk langsung download.
4.4 Pengujian Sistem