1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman di saat ini, maka semakin banyak juga kebutuhan alat di perusahaan. Banyaknya kebutuhan alat di perusahaan terutama untuk memilah
benda hasil dari suatu pengerjaan perusahaan. Banyaknya kebutuhan, kualitas produksi, keselamatan kerja, dan efisiensi kerja
inilah yang menyebabkan pekerjaan manusia akan digantikan dengan mesin. Misalnya, proses produksi yang pada awalnya masih dilakukan secara manual seperti pada proses
packing. Pada proses industri manual dikerjakan oleh tenaga manusia dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit dan membuat waktu proses produksi menjadi lebih
lama. Selain itu sering terjadi human error pada industri manual ini karena operator melakukan pekerjaan secara berulang-ulang. Untuk mengatasi masalah itu, perusahaan
yang menginginkan proses produksi yang lebih efektif dan efisien melakukan perubahan pola produksi dengan mengaplikasikan sistem otomasi dalam produksi. [1]
Dewasa ini banyak hal yang dilakukan dengan perkembangan teknologi. Seperti halnya alat pemilah benda akan membutuhkan alat yang bisa memilah produk
– produk secara otomatis. Pemilahan benda juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu
mesin yang bida dikontrol menggunakan sebuah alat. Banyak alat yang bisa digunakan untuk mengontrol sebuah alat.
Sistem pemilahan bendah yang manual dengan menggunakan tangan akan diubah menjadi otomatis dengan penambahan kontroler berupa Programmable Logic Controller
PLC, sensor dan aktuator. Untuk mempermudah pengoperasian serta memberikan data pemilahan sampah sistem dilengkapi dengan Human Machine Interface HMI.
Dengan berkembangnya teknologi yang ada maka telah dibuat alat dengan nama “Prototipe Mesin Pemilah Benda Berdasarkan Jenis Bahan” oleh Antonio Prashad Priyanto
mahasiswa Teknik Elektro Sanata Dharma 125114039[12]. Alat ini sudah berjalan dengan semestinya, tetapi masih ada beberapa kekurangan terlebih untuk sistem
pemilahnya yaitu dengan adanya penghalang. Sistem pemilah sendiri masih ditemui beberapa kekurangan yaitu lambatnya benda untuk turun ke tempat pembuangan,
seringnya bertubrukan dengan benda yang berada di belakang dan benda yang terhalang
kadang masih belum bisa tepat sasaran dengan semestinya. Hal ini disebabkan benda yang digunakan berbentuk kubus. Kekurangan inilah yang akan diperbaiki dengan mengubah
bentuk benda sebagai prototipe sampah. Alat ini juga dilengkapi dengan HMI sebagai interface antara alat dan orang yang akan menjalankan alat ini. HMI ini akan berfungsi
sebagai pengganti tombol, monitoring proses, monitoring jumlah benda yang sudah dipilah dan masukan waktu berjalannya sistem.
Penggunaan HMI akan lebih mempermudah operator dalam menjalankan alat. Penggunaan HMI sebagai pengganti tombol bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya
konsleting listrik yang sering terjadi pada tombol – tombol hardware atau panel hardware.
Monitoring proses akan membantu operator untuk mengetahui sampai di mana proses bekerja dan apabila terjadi kerusakan bisa diketahui posisi kerusakan. Monitoring jumlah
benda akan membantu operator mengetahui jumlah benda yang sudah terpilah pada saat itu dan membantu user untuk mengambil data melalui data base. HMI juga akan membantu
keamanan dalam pengoperasian alat karena akan difasilitasi dengan adanya login. Login berfungsi sebagai pengaman sehingga alat tidak bisa dijalankan sembarangan.
Selain penambahan HMI perbaharuan dari sistem yang sudah ada adalah dengan menggunakan benda berbentuk silinder, karena benda berbentuk silinder akan mudah
untuk berputar karena adanya gesekan antara benda dan penghalan serta bantuan conveyor untuk pergeseran menuju ke tempat pemilah.
1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian