Alat ini menggunakan PLC sebagai kontrol sistem Fokus pengerjaan meliputi 3 alat yaitu pembuatan program PLC dan layout HMI menggunakan PC laptop, hardware
PLC, dan hardware HMI. Pengerjaan program PLC menggunakan software OMRON CX- Programmer. Setelah selesai program yang masih berada di PC akan di download ke
hardware PLC menggunakan kabel koneksi USB. Program yang sudah masuk ke PLC akan tetap berada di dalam dan tidak akan hilang sampai didownload program yang baru.
PLC yang akan digunakan adalah PLC CP1E dengan 20 IO. Penggunaan PLC OMRON juga mempermudah karena apa bila program yang ada di PC hilang bisa mengambil
program yang sudah ada di PLC. Selain PLC juga ada tambahan HMI, untuk pembuatan layout HMI mengguakan
software NT-Series Support Tool. Pembuatan layout HMI ini juga dilakukan menggunakan PC atau laptop sebagai sarana bantu. PLC dan HMI akan terkoneksi secara dengan kabel
terus - menerus menggunakan kabel RS-232C yang portnya khusus untuk transfer PLC OMRON CP1E dengan HMI OMRON NT-30C selain itu untuk penulisan alamat pada
HMI dan PLC harus disamakan agar bisa terbaca. Memasukkan alamat PLC ke HMI dilakukan pada saat pembuatan layout menggunakan software. HMI juga akan
dikomunikasikan dengan PLC, sedangakan untuk komunikasi HMI dengan PC juga mengunakan kabel serial USB. Kabel ini akan membantu mentransfer layout yang sudah
dibuat menggunaan software NT-Designer ke PC. Pada saat dioperasikan kabel yang terkoneksi hanya ada 1 kabel yaitu kabel dari
HMI ke PLC. Selain itu kabel transfer bisa dilepas karena berfungsi hanya untuk mentransfer layout atau program dari PC ke HMI atau PC ke PLC.
5.2.1. Diagram Alir
Alur kerja dari sistem ini akan dipaparkan pada gambar 3.3. Pada gambar diagram alur bisa dilihat cara kerja sistem dan apa saja yang bisa dilakukan oleh alat ini dengan
pengontrolan PLC dan pengembangan pada HMI. Pada gambar 3.3. terdapat 3 alur kerja dengan kondisi yang berbeda
– beda. Hal ini memang disamakan dengan memikirkan hal – hal yang merujuk ke keselamatan pemakaian alat karena merupakan salah satu
pertimbangan pembuatan alat.
MULAI TEKAN TOMBOL
“START”
APAKAH MGZ ADA BENDA?
INPUTAN BENDA
KAYU, LOGAM,
PLASTIK, KACA
APAKAH KAYU?
APAKAH LOGAM?
APAKAH PLASTIK?
KONVEYOR BERJALAN
SESUAI TIMER KONVEYOR
BERJALAN SESUAI TIMER
KONVEYOR BERJALAN
SESUAI TIMER KONVEYOR
BERJALAN SESUAI TIMER
SILINDER KAYU
PENGHALANG TURUN
SELESAI SILINDER
LOGAM PENGHALANG
TURUN SILINDER
PLASTIK PENGHALANG
TURUN SILINDER
TIDAK ADA YANG TURUN
YA
YA TIDAK
TIDAK YA
YA TIDAK
TIDAK MULAI
INSTALASI INPUT
APAKAH TOMBOL STOP
DITEKAN?
MOTOR KONVEYOR MATI
SELESAI YA
TIDAK MULAI
INSTALASI INPUT
APAKAH TOMBOL ES
DITEKAN?
SISTEM MATI YA
TIDAK
APAKAH TOMBOL RESET
DITEKAN?
APAKAH TOMBOL RESET
DITEKAN?
SISTEM AKTIF
SELESAI YA
YA TIDAK
TIDAK
Gambar 3.3. Diagram alir.
Pada gambar 3.3. a. diagram kerja sistem terlihat jelas bahwa ada 3 benda yang akan dipilah yaitu kayu, logam, plastik, dan kaca. Semua proses berawal dari tombol start
ditekan lalu akan ada masukan berupa sampah yang akan didorong dari magazine menuju ke conveyor. Setelah sampai di conveyor akan ada pembacaan oleh 3 sensor yaitu induktif,
optik 1, dan optik 2. Ketiga sensor ini akan mendeteksi apakah benda logam, plastik, kayu, ataukah kaca. Apabila sudah terseteksi benda yang ada apa maka silinder akan
a. Diagram kerja sistem.
b. Diagram kerja Tb. Stop.
c. Diagram kerja Tb. ES.
menghalangi benda ke tempatnya masing masing dengan bantuan timer sebagai pengganti sensor yang ada di depan benda tersebut. Benda yang akan lolos dan tidak terhalang adalah
benda kaca dan benda selain kayu, plastik, dan logam. Proses akan berjalan terus sampai tombol stop ditekan atau emergency stop ditekan.
Gambar 3.3 b. diagram kerja tombol stop merupakan alur jika tombol stop ditekan. Sistem akan berhenti semua jika tombol stop ditekan. Conveyor akan berhetni jika tombol
stop sitekan. Untuk menjalankan sistem kemabali yang perlu dilakukan hanya menekan tombol start. Fungsi tombol stop sama dengan tombol pause, jadi semua akan berhenti
sesaat hingga tombol start kembali detekan. Selain itu dengan menggunaan tombol stop ini bisa terelihat proses secara detail karena sistem bisa berhenti di setiap tempat dan setiap
waktu. Selain itu pada gambar 3.3. juga terdapat diagram c. diagram kerja tombol ES.
Tombol ES adalah tombol Emergency Stop yang berfungsi untuk mematikan semua sistem kerja dan sumber yang mengalir pada alat. Perbedaan dengan tombol stop adalah
pada pengaktifannya. Untuk mengaktifkan sistem setelah tombol ES ditekan dengan mereset sistem barulah tombol start ditekan agar sistem bisa berjalan kembali. Fungsi dari
tombol ES adalah mempermudah operator untuk mematikan semua sistem jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada alat ini. Selain itu juga bila terjadi kesalahan pada
sistem dan kekeliruan alur kerja yang tidak diinginkan.
5.3. Perancangan HMI