57 Presentase kenaikan nilai dari sebelum pretest dan sesudah posttest
melakukan uji coba terbatas dapat diketahui dengan rumus presentase kenaikan nilai pada gambar 3.5 di bawah ini. Presentase kenaikan nilai dapat dihitung
dengan mengurangi rerata posttest dengan rerata pretest kemudian dibagi dengan rerata pretest, setelah itu dikali 100 .
3.6.2 Non Tes
3.6.2.1 Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisi adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai
produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku siswa dan buku guru di masukan dalam bentuk tabel dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus
perhitungan nilai setiap aspek seperti pada gambar 3.6. Nilai setiap aspek diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah item pada setiap
aspeknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru
menggunakan rumus nilai dari setiap ahli. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total dari semua aspek dibagi jumlah aspek.
Setelah diketahui nilai rata-rata dari ahli satu dan ahli dua dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk, dengan
menggunakan rumus rerata nilai validasi pada gambar 3.8. Nilai rerata dari buku guru dan buku siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian
dibagi 2.
Gambar rumus nilai dari setiap ahli Data yang diperoleh dari validasi produk oleh para ahli berupa data
kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor yang berada dalam rentangan 1 sampai 5 untuk setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Alasan dilakukan
konversi data kuantitatif ke data kualitatif adalah untuk mengetahui kualitas produk.
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima
Sukardjo 2008: 101
Interval skor Kategori
X i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi X i + 1,80 Sbi Baik
i – 0,60 SBi X i + 0,60 Sbi
Cukup i + 1,80 SBi X i
– 0,60 Sbi Kurang
X i – 1,80 Sbi
Sangat kurang
Keterangan: Rerata ideal i
: skor maksimal ideal + skor minimal ideal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 Simpangan baku ideal SBi : skor maksimal ideal
– skor minimal ideal X
: skor aktual Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif
menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut. Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal i : 5+1 = 3
Simpangan baku ideal SBi : 5 –1 = 0,67
Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.
Jawab: Kategori sangat baik = X i + 1,80 SBi
= X 3 + 1,80.0,67 = X 3 + 1,21
= X 4,21 Kategori baik = i + 0,60 SBi X i + 1,80 SBi
= 3 + 0,60. 0,67 X 3+ 1,80. 0,67 = 3 + 0,40 X 3+ 1,21
= 3,40 X 4,21 Kategori cukup = i
–0,60 SBi X i + 0,60 SBi = 3
– 0,60. 0,67 X 3 + 0,60. 0,67 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 = 3
– 0,40 X 3 + 0,40 = 2,60 X 3,40
Kategori kurang = i + 1,80 SBi X i – 0,60 Sbi
= 3 – 1,80. 0,67 X 3 – 0,60. 0,67
= 3 – 0,60. 0,67 X 3 – 0,60. 0,67
= 3 – 1,21 X 3 – 0,40
= 1,79 X 2,60 Kategori sangat kurang =X i
– 1,80 Sbi = X 3
– 1,80. 0,67 = X 3
– 1,21 = X 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Konversi Skala Lima
Perhitungan Kriteria
X 4,21 Sangat Baik
3, 40 X 4, 21 Baik
2, 60 X 3,40 Cukup
1, 79 X 2,60 Kurang
X 1, 79 Sangat kurang
61
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa,
kualitas buku dan dampak dari penggunaan produk.
4.1.1 Proses dan Kualitas Pengembangan Produk
4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I Sekolah
Dasar dengan Pendekatan PMRI.
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I dengan mengunakan pendekatan PMRI dimulai dengan menganalisis kebutuhan di
sekolah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa di empat sekolah dasar wilayah Sleman Barat. Analisis kebutuhan
dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran matematika. Selain itu juga analisis kebutuhan berguna untuk
mengetahui kebutuhan atau permasalahan para guru dan siswa sehingga peneliti dapat mencari solusi yang tepat.
a. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah yang menjadi subjek penelitian. Terkait dengan
situasi pembelajaran maka peneliti dapat menemukan permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan di sekolah dasar.