Pengukuran Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosi

23 Pada perempuan cenderung lebih besar, jumlah dan kecepatan transmisi neuron lebih tinggi pada perempuan. Peningkatan memori pada wanita dapat memungkinkan mereka untuk mengakses lebih banyak informasi untuk mengingat, sehingga perempuan lebih cerdas secara emosi dibandingkan laki-laki. 4. Amygdala, dipandang sebagai pusat dalam pengelolaan emosi terutama kemarahan dan ketakutan. Pada laki-laki amygdala cenderung lebih besar sehingga laki-laki dapat menjadi lebih agresif. Hal ini menunjukan bahwa laki-laki lebih rendah kecerdasan emosinya dibandingkan perempuan. 5. Thalamus, merupakan bagian otak yang mengatur kehidupan emosi dan keselamatan fisik; proses informasi sensorik yang masuk memberitahukan kita apa yang terjadi pada tubuh bagian luar. Pemrosesan informasi pada perempuan cenderung lebih cepat terutama pada waktu-waktu tertentu seperti dalam waktu mestruasi. Hal ini berakibat perempuan lebih stress dan lebih aktif di thalamus selama mestruasi. Hal ini juga menunjukan bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan. 6. Estrogens, bagian ini lebih besar dialami oleh perempuan. Hal ini berpengaruh pada rendahnya agresi dan kompetitif. Sedangkan laki-laki memiliki bagian otak yang disebut testosterone yang berindikasi sebaliknya dari perempuan. Perbedaan tersebut menunjukan bahwa perempuan lebih cerdas secara emosi daripada laki-laki. 24 Gurian 2011 juga mengatakan bahwa beberapa pengaruh perbedaan otak menyebabkan beberapa indikasi yang terjadi pada laki-laki dan perempuan, antara lain: 1. Perempuan lebih cepat dalam pemrosesan emosi terhadap stimulus sehingga lebih cepat dalam mengelola informasi. Terkadang laki-laki membutuhkan waktu yang lama untuk pemrosesan emosi. 2. Secara emosi perempuan lebih terang-terangan menunjukan penderitaannya dengan menangis dan berbicara lebih banyak daripada laki-laki. Dengan kata lain kemampuan verbal perempuan lebih besar dari pada laki-laki. 3. Ketika informasi datang dalam kontak emosi kedalam system limbic perempuan, aktivitas otak dapat bergerak cepat ke atas otak perempuan kearah empat lobus dimana pemikiran lebih banyak terjadi daripada otak laki-laki. Di sisi lain, Otak laki-laki tampaknya memiliki kecenderungan untuk memindahkan informasi dengan cepat ke bagian bawah dari system limbic amygdala dan batang otak. Dengan kata lain, seorang perempuan lebih dapat memproses rasa sakit, terluka, dan mendapatkan bantuan dari orang lain untuk membicarakan hal itu. Hal tersebut disebabkan perempuan lebih banyak memiliki kemampuan verbal dan alasan selama krisis. Sebaliknya, laki-laki cenderung menjadi agresif secara fisik berperang atau menarik diri. 25

D. Perbedaan Kecerdasan Emosi Antara Laki-laki dan Perempuan

Masa dewasa dini telah dianggap sebagai masa ketika orang muda mampu menyelesaikan masalahnya sendiri dengan cukup baik, sehingga mereka menjadi stabil dan tenang secara emosional Hurlock, 1997. Namun dalam kenyataannya, masih ada orang dewasa dini yang masih kurang stabil secara emosi. Masa dewasa dini juga dianggap sebagai masa yang dipenuhi banyak masalah. Masalah - masalah tersebut dapat ditanggulangi apabila seseorang memiliki kecerdasaan emosi. Kecerdasan emosi terdiri dari beberapa komponen. Setiap individu memiliki perbedaan-perbedaan kemampuan pada komponen-komponen tersebut. Perbedaan-perbedaan kemampuan pada komponen-komponen kecerdasan emosional memungkinkan terdapat perbedaan kecerdasan emosi antara laki-laki dan perempuan. Ada beberapa penelitan tentang emosi yang menunjukan perbedaan-perbedaan kemampuan pada komponen kecerdasan emosi Goleman, 2009. Menurut Mizra dan Redzuan 2010, kecerdasan emosional anak perempuan lebih tinggi dari kecerdasan emosi anak laki-laki. Hal ini didukung dengan temuan Steven Stein 2004 yang menyatakan bahwa perempuan lebih menyadari perasaan mereka dan orang lain, berhubungan interpersonal yang lebih baik, dan secara signifikan lebih bertanggung jawab secara sosial daripada laki-laki dalam Mizra, Redzuan, 2010. Penelitian lain yang ditulis oleh Katyal dan Awasthi 2005 menjelaskan bahwa perempuan cenderung lebih emosional dan intim dalam berinteraksi dibandingkan dengan laki-laki.