4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan ketrampilan pendukung system
informasi. 5.
Menetepkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi. 6.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari system informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
system. 8.
Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi – transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan mereka. 9.
Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek – cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.12 Para Pemakai
Gagasan untuk menggunakan computer sebagai Sistem Informasi Manajemen SIM, merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer
memerlukan informasi untuk pemecah masalah. Ketika perusahaan – perusahaan menjangkau konsep SIM. Mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang
secara khusus untuk mendukung manajemen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM. Non- manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai terkadang juga
dari luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para pemegang saham, menerima cek deviden, pemerintah menerima laporan pajak, dan masih
banyak lagi. Jadi istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran menyeluruh. SIM bukanlah suatu untuk memproduksi informasi manajemen, melainkan pemecah
masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengguna SIM antara lain :
1. Manajer
2. Non-manajer
3. Orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.
2.13 Perencanaan Strategis
Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian.
Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya.
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang
paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi – strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada menajemen
tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu tingkat perencanaan strategis. Ketika perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul tanggung jawab perencanaan strategis.
2.14 Perencanaan Strategis Fungsional