PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PEMESANAN BARANG DI UD. SRIWIJAYA PONOROGO.

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

ANGGA MULIA

NPM : 0434010215

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

2011


(2)

Bismillahirrahmannirahim,

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ″PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PEMESANAN BARANG DI UD. SRIWIJAYA PONOROGO″ dengan tepat waktu, Shalawat dan salam diperuntukkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN

VETERAN

Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini, penyusun mengucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya


(3)

3. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Dosen Pembimbing I di jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional ″Veteran″ Jawa Timur Surabaya yang telah memberikan saran, arahan, ilmu dan telah meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Fetty Tri Anggraeny, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II di jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional ″Veteran″ Jawa Timur Surabaya yang telah membimbing dan telah meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Kedua Orang tua serta Adik di rumah yang senantiasa memberikan dukungan dan mendoakan dalam penyusunan Skripsi ini segera terselesaikan.

6. Anike Dwi Noviantaka orang yang saya Sayangi karena selalu menemani dan memberikan semangat saat mengerjakan skripsi ini.

7. Festri Nenobais terima kasih banyak karena sudah memberi dukungan dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.what’s up Bro..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Juni 2011


(4)

iv

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Asumsi – Asumsi …….. ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.7 Metodologi ... 5

1.8 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Profil UD. SRIWIJAYA ... 8

2.2 Struktur Organisasi UD. SRIWIJAYA ... 9

2.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 9

2.3.1 Visi ... 9

2.3.2 Misi ... 9

2.4 Pengertian Pemasaran ... 10

2.4.1 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 10

2.5 Pengertian Sistem ... 11

2.5.1 Sistem Fisik Dan Konseptual ... 11

2.5.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem ... 12

2.6 Data Dan Informasi ... 13

2.6.1 Apa Yang Dimaksud Data ... 13

2.6.2 Informasi ... 14

2.7 Manajemen Informasi ... 15

2.7.1 Manajemen Sumber Daya ... 15

2.7.2 Bagaiman Informasi Dikelola ... 16

2.8 Devinisi Sistem Informasi Manajemen ... 16

2.9 Konsep Dasar Informasi ... 18

2.9.1 Nilai Informasi ... 19

2.9.2 Sistem Manusi / Mesin Berdasarkan Komputer ... 19


(5)

v

2.12 Para Pemakai ... 23

2.13 Perencanaan Strategis ... 24

2.14 Perencanaan Strategis Fungsional ... 25

2.14.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi ... 26

2.15 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi ... 28

2.15.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management Yang Diperlukan) ... 28

2.15.2 Model IRM ... 29

2.16 E-Commerce Perusahaan ... 30

2.17 Analisis Sistem ... 32

2.18 Perancangan Sistem... 34

2.18.1 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram) ... 34

2.18.2 Bagan Alir (Flowchart) ... 41

2.18.2.1 Bagan Alir Sistem ... 42

2.18.2.2 Bagan Alir Dokumen... 45

2.18.2.3 Bagan Alir Skematik ... 46

2.18.2.4 Bagan Alir Program ... 46

2.18.2.5 Bagan Alir Proses ... 47

2.19 Pengertian Data Base ... 47

2.19.1 Konsep Data Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47

2.19.2 Komponen Entity Relationship Diagram ... 48

2.19.3 Kardinalitas Dalam Relationship ... 50

2.19.4 Derajat (Tingkat) Relationship ... 51

2.20 Normalisasi ... 52

2.20.1 Bentuk Normalisasi ... 53

2.21 Sejarah Singkat E-Commerce ... 54

2.22 Struktur Aplikasi MySql ... 56

2.22.1 Keuntungan MySql ... 56

2.23 PHP (Personal Home Page Tools) ... 57

2.24 Common Gateway Intervace (CGI) ... 58

2.25 Hiper Markup Language (HTML) ... 59

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 61

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 61

3.2 Identifikasi Variabel ... 61

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 62

3.4 Metode Pengolahan Data ... 62

3.5 Metode Analisis Data ... 62

3.6 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah (Flowchart) ... 63

3.7 Penjelasan Flowchart ... 64

3.8 Analisa Sistem ... 69


(6)

vi

3.11 Menganalisa Sistem ... 75

3.12 Analisa Kebutuhan Informasi ... 75

3.13 Perancangan Sistem ... 76

3.13.1 Desain Sistem ... 76

3.13.2 Diagram Arus Data / Data Flow Diagram ... 77

3.13.3 Context Diagram ... 77

3.13 4 DFD Level 0 ... 78

3.13.5 DFD Level 1 ... 79

3.13.6 DFD Level 2 Proses Search ... 81

3.13.7 DFD Level 2 Proses Order ... 81

3.13.8 DFD Level 2 Proses Sign-In System ... 82

3.13.9 DFD Level 2 Proses Product Function ... 83

3.13.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 83

3.13 Calon Potensial Pengguna Sistem Dan Kebutuhannya ... 85

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 87

4.1 Lingkungan Implementasi ... 87

4.2 Implementasi Data Base ... 88

4.3 Implementasi Program ... 89

4.3.1 Desain Alir Program Website User ... 89

4.4 Desain Interface ... 92

4.5 Desain Output ... 104

BAB V UJICOBA DAN EVALUASI ... 106

5.1 Pelaksanaan Uji Coba ... 106

5.2 Uji Coba Sistem Pada Website UD. SRIWIJAYA ... 106

5.2.1 Halaman Index ... 106

5.2.2 Halaman Product ... 107

5.2.3 Halaman New Product... 108

5.2.4 Halaman Search ... 108

5.2.5 Halaman Register ... 109

5.2.6 Halaman Lupa Password... 110

5.2.7 Halaman Shopping Cart ... 109

5.2.8 Halaman Info Product ... 111

5.2.9 Halaman Shipping Adress ... 112

5.2.10 Halaman Pembayaran Secara Credit Card ... 112

5.2.11 Halaman Checkout Sucsess ... 113

5.2.11 Halaman Admin Categories Product ... 114

5.2.12 Halaman Output Slip Customers ... 114

5.3 Evaluasi ... 115


(7)

vii

DAFTAR PUSTAKA ... 120 LAMPIRAN


(8)

viii

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UD. SRIWIJAYA ... 9

Gambar 2.2 Pandangan Ssistem ... 13

Gambar 2.3 Komunikasi Rantai Tradisional ... 20

Gambar 2.4 Perencanaan strategis Fungsional ... 25

Gambar 2.5 Transformasi Kumpulan Strategi ... 26

Gamber 2.6 Contoh IRM Secara Umum ... 30

Gambar 2.7 Contoh Simbol Proses ... 37

Gambar 2.8 Contoh Duplikasi Gambar data Store ... 38

Gambar 2.9 Contoh Kondep Paket Data ... 39

Gambar 2.10 Contoh Jonsep Alur Data Menyebar ... 40

Gambar 2.11 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul ... 40

Gambar 2.12 Simbol –Simbol Di Bagian Alir sistem ... 42

Gambar 2.13 Contoh Simbol Entitas ... 49

Gambar 2.14 Contoh Simbol Relationship . ... 49

Gambar 2.15 Simbol Atribut ... 50

Gambar 2.16 Relasi 1 : 1 ... 50

Gambar 2.17 Relasi 1 : M . ... 51

Gambar 2.18 Relasi M : N ... 51

Gambar 2.19 Unary Degree ... 52


(9)

ix

Gambar 3.1 Flowchard Proses Pembuatan Web ... 63

Gambar 3.2 Sisdur Awal Pemasaran ... 70

Gambar 3.3 Context Diagram ... 78

Gambar 3.4 DFD Level 0 ... 79

Gambar 4.5 DFD Level 1 ... 79

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Search ... 81

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Order ... 81

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses Sign-in Sistem ... 82

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Product Function ... 83

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram ... 84

Gambar 4.1 Alur Program Website ... 91

Gambar 4.2 Desain Halaman Index Web ... 92

Gambar 4.3 Segmen Program Index.Php ... 93

Gambar 4.4 Halaman Home ... 94

Gambar 4.5 Segmen Program Home.Php ... 95

Gambar 4.6 Halaman Categories ... 96

Gambar 4.7 Segmen Program Categories Php ... 97

Gambar 4.8 Halaman Add Product ... 98

Gambar 4.9 Segmen Program Add Product Php ... 99

Gambar 4.10 Halaman Catalog Shoping ... 100


(10)

x

Gambar 4.14 Desain Output ... 104

Gambar 4.15 Segmen Program Desain Output Php ... 105

Gambar 5.1 Halaman Index ... 107

Gambar 5.2 Halaman Product ... 107

Gambar 5.3 Halaman New Product ... 108

Gambar 5.4 Halaman Search ... 109

Gambar 5.5 Halaman Register ... 109

Gambar 5.6 Halaman Lupa Password ... 110

Gambar 5.7 Halaman Shopping Cart ... 111

Gambar 5.8 Halaman Info Product ... 111

Gambar 5.9 Halaman Shipping Adress ... 112

Gambar 5.10 Halaman Pembayaran Credit Card ... 113

Gambar 5.11 Halaman Check Out Sucsess ... 113

Gambar 5.12 Halaman Admin Categories Product ... 114

Gambar 5.13 Halaman Output Slip Customers ... 115

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Masalah ... 74


(11)

xi

Tabel 4.2 Tabel Customer Info ... 89 Tabel 4.3 Tabel Produk ... 89 Tabel 4.4 Tabel Order ... 90


(12)

UD. SRIWIJAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang furniture khususnya yang berbahan baku dasar pelepah pisang dan enceng gondok. Adapun permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana membuat sistem pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA PONOROGO.

Tujuan daripada penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem pemesanan barang berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA. Sedangkan pembuatan menggunakan DFD dan ERD, yang nantinya hasil dari pembuatan program MySql dan os-commerce untuk pembuatan web.

Hasil pengujian terhadap sistem pembuatan web pemesanan barang di UD. SRIWIJAYA di peroleh kesimpulan bahwa dapat membantu perusahaan sebagai media promosi yang lebih luas, mempermudah serta membantu untuk meningkatkan angka penjualan dan membantu customer untuk memperoleh informasi yang cepat, tepat dan akurat.


(13)

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi internet mengalami kemajuan pesat, dan informasi yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu. Hal ini tidak lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi apa saja dapat dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti. Banyak perusahaan properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian, tempat usaha, tempat pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai sarana promosi. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika seseorang terhubung dengan internet.

UD. SRIWIJAYA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar pelepah pisang dan enceng gondok. Dengan produk unggulannya adalah kursi dan meja dengan bahan pelepah pisang. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home industry dengan target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah Madiun, Surabaya, Gresik. Namun sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Jawa dan Bali,

Banyak konsumen baru mengalami kesulitan untuk mengetahui detail produk properti yang ditawarkan oleh perusahaan dimana untuk mendapatkan sebuah brosur properti yang diinginkan, konsumen harus menelpon dan menunggu beberapa hari bahkan terkadang konsumen harus datang sendiri ke UD.


(14)

SRIWIJAYA. karena adanya keterbatasan tenaga kurir. Cara seperti ini tentunya sangat tidak efektif dan efisien bagi konsumen yang berasal dari luar kota atau kediamannya jauh dari lokasi perusahaan. Selain itu, informasi yang diperoleh dengan telepon sangatlah terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu ”Pembuatan

Aplikasi Sistem Pemesanan Barang” agar dapat menata manajemen pemasaran

dengan baik serta menyederhanakan dan mempermudah pengaturan. Hal ini dapat dicapai dengan sebuah sistem pemasaran baru berbasis web yang dapat mendukung pengenalan produk propertinya kepada masyarakat di seluruh nusantara maupun luar negeri

Dengan adanya Pembuatan Aplikasi Sistem Pemesanan Barang maka aliran data dan promosi perusahaan dapat diakses dari manapun dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran informasi.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan pada UD. SRIWIJAYA, yaitu : “Bagaimana membuat Aplikasi Sistem

Pemesanan Barang yang sesuai dengan kebutuhan untuk melancarkan kinerja kerja sebagai prioritas utama, dalam usaha mengembangkan perusahaan”.


(15)

I.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah, maka perlu adanya pembatasan pada pembahasan Pembuatan Aplikasi Sistem Pemesanan Barang yang antara lain sebagai berikut :

1. Pembahasan mencakup perencanaan system informasi penanganan order dan pemasaran, serta perangkat lunak pendukung system informasi tersebut.

2. Tidak dilakukan analisis biaya pengadaan perangkat kerasnya. Analisa tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi.

I.4. Asumsi – Asumsi

Dalam penilitian ini, agar dapat memberi hasil pembahasan system pemesanan barang yang baik, maka perlu adanya suatu asumsi – asumsi, yang antara lain sebagai berikut :

1. Tersedianya dana untuk pengadaan perangkat keras. 2. Terjadi perubahan prosedural dalam proses pemesanan.

3. Tidak ada perubahan kebijaksanaan restrukturisasi organisasi di UD. SRIWIJAYA

4. Karyawan dianggap mampu dalam pengoprasian internet.

I.5. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem pemesanan barang berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA


(16)

I.6. Manfaat Penelitian

Selain maksud dan tujuan diatas, diharapkan juga dari penelitian ini dapat diambil manfaatnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa

Mahasiswa dapat membuat sistem pemesanan barang secara komputerisasi untuk mengatasi permasalahan yang dengan cepat dan akurat.

2. Untuk Perusahaan

Dapat meningkatkan performansi perusahaan yang telah ada, terutama dalam pemasaran produk.

3. Untuk Universitas

Dapat difungsikan sebagai literatur acuan yang berguna bagi pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan tentang Sistem Pemesanan Barang.

I.7. Metodologi

Langkah-langkah pembuatan tugas akhir ini menggunakan metodologi antara lain:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini literatur yang digunakan dengan menggunakan buku-buku, internet, atau sumber-sumber lain yang menjelaskan mengenai aplikasi web dan konsep dari teknologi yang nantinya akan digunakan.


(17)

2. Pengumpulan Data dan Analisa

Pada tahap ini dari hasil pengumpulan data-data yang telah di peroleh digunakan untuk dilakukan analisa data dan diolah lebih lanjut.

3. Analisa dan Perancangan Sistem

Dari hasil studi literatur akan dibuat deskripsi umum sistem serta dilakukan analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan perancangan awal aplikasi yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan disain antarmuka dan proses yang siap untuk diimplementasikan.

4. Pembuatan Aplikasi

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat diimplementasikan dengan menggunakan teknologi Web.

5. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi

Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat ini akan dilakukan beberapa skenario uji coba dengan menggunakan beberapa contoh, dan dievaluasi untuk kelayakan pemakaian sistem.

6. Penyusunan Buku Skripsi

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Skripsi. Buku ini disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Skripsi. dari penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin menyempurnakan dan mengembangkan aplikasi lebih lanjut.


(18)

I.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini membantu agar penulis skribsi lebih terarah pada masalah yang dibahas sehingga tidak menyimpang dari ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi, manfaat penelitian metodologi dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori dan konsep yang dijadikan dasar atau landasan didalam pemecahan masalah dan hipotesa.

BAB III : ANALISA PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem informasi yang antara lain berisi tentang analisa Pembuatan

Aplikasi Sistem Pemsanan Barang DI UD. SRIWIJAYA Ponorogo

sendiri secara interface, fasilitas dan fiturnya dengan menggunakan Dreamweaver 8.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan yang telah dibuat sebelumnya yang meliputi: implementasi basis data, implementasi proses program dan implementasi antarmuka


(19)

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibuat bisa bekerja sesuai dengan konsep yang sebenarnya.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan tentang Kesimpulan dari keseluruhan isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang disampaikan penulis untuk pengembangan aplikasi yang ada demi kesempurnaan aplikasi yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur, tutorial, buku maupun situs-situs yang digunakan dalam pembutan laporan Tugas Akhir ini.


(20)

Pada bab ini akan di bahas beberapa teori dasar sebagai penunjang penyelesaian Tugas Akhir ini antara lain: penjelasan tentang profil UD. Sriwijaya Ponorogo, MySQL, PHP.

2.1 Profil UD. Sriwijaya

UD. SRIWIJAYA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi furniture dengan bahan baku enceng gondok dan pelepah pisang. Yang berdiri di Jl. Urip Sumoharjo No. 115 Ponorogo, UD. SRIWIJAYA ini berdiri sejak 13 Mei 2005.

Dengan produk unggulannya adalah kursi dan meja dengan bahan pelepah pisang dan enceng gondok. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home industry dengan target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah Ponorogo. Namun sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Madiun, Gresik, Surabaya dan Bali.


(21)

2.2 Stuktur Organisasi UD. Sriwijaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UD. SRIWIJAYA

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan 2.3.1 Visi

1. Unggul dalam kualitas penjualan berpijak pada iman dan disiplin.

2. Menjadi Perusahaan terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.3.2 Misi

ͳ. Memperbaiki prosedur pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien.

ʹ Meningkatkan sistem informasi perusahaan dengan melibatkan seluruh staff karyawan.


(22)

2.4 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.

2.4.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997). Definisi ini mengakui bahwa manajemen

pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak – pihak yang terkait. Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap


(23)

kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.

2.5 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai satu tujuan. (Raymon Mcleod,Jr) Suatu perusahaan atau suatu bidang fungsional seperti rumah sakit cocok dengan difinisi ini. Organisasi teridiri dari sejumlah sumber daya fisik maupun sumber daya konseptual, dan sumber daya tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.

Seperti pada semua sistem, system perusahaan berada dalam satu atau lebih system lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Jika perusahaan itu suatu bank, misalnya, ia merupakan bagian dari masyarakat keuangan. Ia juga merupakan dari masyarakat bisnis, masyarakat setempat, dan masyarakat

2.5.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual

Perusahaaan bisnis adalah system fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber daya fisik. Suatu system konseptuan, sebaliknya, adalah system yang menggunakan sumber daya konseptual-informasi dan data, untuk mewakili suatu system fisik. System konseptual umumnya ada sebagian citra mental dari pikiran manajer, sebagai


(24)

angka – angka atau tulisan pada selembar kertas, atau dalam bentuk elektronik di media penyimpanan komputer.

Komputer adalah suatu system fisik, tetapi data dan informasi yang disimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu system konseptual. Data dan informasi mewakili satu atau lebih system fisik. System fisik penting karena keberadaannya, sedangkan system konseptual penting karena penggambarannya atas system fisik.

2.5.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem

Suatu pandangan system (system view) melihat operasi bisnis sebagai system – system yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas, ini adalah suatu cara pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagai manajer. Pandangan system antara lain :

1. Menyadari perlunya memiliki tujuan – tujuan yang baik.

2. Menekankan pentingnya kerjasama dari semua bagian dalam organisasi. 3. Mengakui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya.

4. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang


(25)

2.6 Data dan Informasi

Kita sering akali menggabungkan dua kata antra data dan informasi dalam pengelompokan jenis – jenis sumber daya, padahal keduanya mempunyai makna yang berbeda.

2.6.1 Apa yang Dimaksud Data

Data terdiri dari fakta – fakta dan angka – angka yang relative tidak berarti bagi pemakai. (Raymond Mcleod,1995)

Contoh data. Data dapat berupa jumlah jumlah jam kerja tiap pegawai dalam perusahaan, dan catatan jumlah produk yang dihasilkan, catatan pemasaran produk dll. Saat ini belum diproses, data – data tersebut sepenuhnya belum menjadi sesuatu yang penting bagi pemakai.

Tujuan 

Pengendalian 

Input  Proses  Output 


(26)

2.6.2 Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia di perusahaan. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Unutk itu perlu kita ketahui makna dari informasi.

Berdasarkan contoh diatas, saat ini data diproses, maka ia dapat diubah menjadi informasi. Jika jam kerja tiap pekerja dikalikan dengan upah per jam, hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka pendapatan kotor tiap pekerja dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah biaya gaji bagi seluruh perusahaan. Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang telah memiliki arti. (Raymond Mcleod,1995).

Oleh karena itu dapat dikatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi orang lain’. Angka pendapatan kotor pegawai suatu perusahaan adalah contohnya. Angka – angka yang terpisah itu merupakan informasi bagi tiap pegawai, tiap angka menyatakan berapa uang yang mereka dapatkan minggu lalu. Tetapi bagi pemilik perusahaan, angka tersebut adalah data. Pemilik ingin mengetahui total biaya gaji perusahaan, dan angka – angka individual (data) harus diproses untuk menghasilkan jumlah biaya gaji. Perusahaan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi (information prosesor). Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam system konseptual. Pengolah informasi dapat menjadi elemen – elemen computer, elemen – elemen non computer, atau kombinasi keduanya.


(27)

2.7 Manajemen Informasi

Tugas daripada seorang manajer adalah mengelola sumber daya yang ada, agar dapat digunakan dengan cara yang paling efektif. Jenis – jenis sumber daya utama tersebut antra lain :

1. Manusia

2. Material

3. Mesin

4. Uang

5. Informasi

Yang mana lima jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud, yang ada secara fisik dan dapat disentuh. Dalam hal ini kita menggunakan istilah sumber daya fisik untuk menggabarkannya. Jenis sumber daya yang kelima, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuk wujudnya. Kita menggunakan istilah sumber daya konseptual atau menggambarkan informasi dari data. Para manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk mengelola sumber daya fisik.

2.7.1 Manajemen Sumber Daya

Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Sangat sering proses penyusunan membutuhkan pengubahan suatu bahan mentah menjadi yang lebih luas, seperti pelatihan pegawai dan kontruksi suatu bagian mesin yang khusus. Setelah sumber daya ini disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, manajer meminimalkan waktu yang terbuang dan


(28)

menjaga agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumber daya ini pada saat kritis, sebelum sumber daya tersebut menjadi efisien atau usang.

2.7.2 Bagaimana Informasi Dikelola

Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber daya fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer memastikan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya menajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan akurat. Seluruh aktifitas ini meperoleh infromasi, menggunakan seefektif mungkin, dan membuang pada saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi.

2.8 Definisi Sistem Informasi Manajemen

”Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannnya menghasilkan informasi”. ( Jogiyanto, 2003, halaman 33 ).

”Sebuah Sistem Informasi Manajemen, atau SIM adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi ” ( Davis, 1993, halaman XV ).

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh manusia, seperti halnya informasi didalam sebuah perusahaan yang sangat penting


(29)

untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa infromasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapat informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan – keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, system informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa system informasi tersebut terlalau banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (system terlalu banyak data).

Memahami konsep dasar infomasi adalah sangat penting (vital) daam mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective bussines system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain system baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi – transaksi yang harus diola agar bisa menjalankan kegiatan sehari – hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjuaalan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan, semua ini dan hal – hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus diangap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti standar tertentu.

Komputer bermanfaat untuk tugas – tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah system informasi manajemen melaksanakannya pula tugas – tugas lain dan lebih dari sekedar system pengolahan data. Adalah system pengolahan informasi yang menerapkan dan bagi pengambilan keputusan.

System informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,


(30)

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber – sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari – hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sebuah System Informasi Manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah system manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. System ini menggunakan perangkat keras (hardwere) dan perangkat lunak (software) computer, prosedur pedoman. Model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

2.9 Konsep Dasar Informasi

Terdapat beberapa definisi antara lain :

1. data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapa menurangi derajat

ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current of future action or nonaction to


(31)

2.9.1 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir niai efektifitasnya.

2.9.2 Sistem Manusia / Mesin Berdasarkan Komputer

Pada dasarnya orang dapat membahas Sistem Informasi Manajemen tanpa computer, tetapi adalah kemampuan computer yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya computer dalam sebuah Sistem Informasi Manajemen, tettapi adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu system informasi/keputusan berdasarkan computer berarti automatisasi total. Konsep system manusia/mesin manyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagaian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah system gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara computer dan seorang manusia pengolah.

Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan computer berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup menenai computer dan penggunaannya dalam pegolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah Sistem Informasi Manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.


(32)

2.9.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base”

Sebuah system terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah system pengolahan informasi, “data base” terdiri dari sebuah data yang dapat dijangkau oleh system. Pada SIM berdasarkan computer. Istilah”data base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh computer. Manajemen sebuah “data base”adalah sebuah system perangkat lunak computer yang disebut sebagai sebuah system manajemen “data base”.

Pengelola Data Base

Analisis Sistem Pemakai

Spesialis Jaringan

Programer Operator Komputer

Gambar 2.3 Komunikasi Rantai Tradisional

Sesuatu penerapan yang memakai sebua item (butir) data akan mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari seuah item data membatnya sesuai dengan pemakaian.


(33)

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan system selarah menyeluruh. Biasanya system dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah system tunggal. Perencanaan system ini dapat berupa computer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa computer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif.

2.9.2.2 Dukungan Operasi

Kecenderungan daam pengolahan transaksi pada system – system mutahir adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi (inquiry) secara online pula. Kemampuan memperolah informasi secara online sangat besar peranannya dadam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuai permintaan informasi seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau sediaan yang ada untuk jenis barang tertentu.

2.10 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan

Model – model pembantu keputusan yang dipakai dalam system dapat berupa model cerdas (intelligence model) untuk menentukan persoalan, model keputusan (decision model) untuk mengenali dan menganilisis penyelesaian yang mungkin, dan berbagai model pilihan suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan atas sebuah penyelesaian yang memuaskan. Dengan kata lain,


(34)

diperlukan berbagai ancaman anlitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situasi yang memerlukan keputusan.

2.11 Keguanaan / Fungsi Sistem Imformasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh system informasi dapat berguna bagi manajemen. Maka analis system harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan – kegiatan untuk masing – masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambil.

Berdasarkan pada pengertian – pengertian diatas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adlah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan – keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepeda pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas – tugas organisasi.

Beberapa kegunaan/fungsi system informasi antara lain adalah seperti terurai dibawah.

1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi.

2. Menjamin tersedianya kualiatas dan keterampilan dalam memanfaatkan

system informasi secara kritis.


(35)

4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan ketrampilan pendukung system informasi.

5. Menetepkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari

system informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan system.

8. Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi –

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek – cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10.Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan

persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

2.12 Para Pemakai

Gagasan untuk menggunakan computer sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM), merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecah masalah. Ketika perusahaan – perusahaan menjangkau konsep SIM. Mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus untuk mendukung manajemen.


(36)

Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM. Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai terkadang juga dari luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para pemegang saham, menerima cek deviden, pemerintah menerima laporan pajak, dan masih banyak lagi. Jadi istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran menyeluruh. SIM bukanlah suatu untuk memproduksi informasi manajemen, melainkan pemecah masalah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengguna SIM antara lain :

1. Manajer

2. Non-manajer

3. Orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.

2.13 Perencanaan Strategis

Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian. Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya.

Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi – strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada menajemen tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu tingkat perencanaan strategis. Ketika perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke


(37)

dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul tanggung jawab perencanaan strategis.

2.14 Perencanaan Strategis Fungsional

Suatu pendekatan bagi perencanaan strategi fungsional adalah bahwa tiap bidang menetapkan rencananya sendiri terlepas dari yang lain.

Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang – bidang tersebut akan bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu. Gambar 2.3 dibawah ini menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerjasama dalam proses perencanaan strategi mereka. Panah – panah tersebut menggambarkan arus informasi dan pengaruh. (Sistem Informasi Manajemen;Raymond MacLeod,hal 39)

Gambar 2.4 Kumpulan Strategi Informasi Rencana Startegis

Sumber Daya Informasi

Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis

Sumber daya pemasaran

Rencana Startegis Sumber Daya Manufaktur

Rencana Startegis Sumber Daya Manusia


(38)

2.14.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi

Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana – rencana strategis, pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya pada tujuan strategis perusahaan, yang diistilahkan dengan kumpulan strategi organisasi (organizational strategi set). Langkah kedua, yang terpisah adalah rencana jasa informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan. Rencanan jasa informasi itu disebut kumpulan strategi SIM (MIS strategi set), dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini, yang dinamakan transformasi

kumpulan strategi (strategi set transformation). Digambarkan dalam Gambar 2.5

(system informasi manajemen;Raymod MacLeod,hal 41).

Gambar 2.5 Transformasi Kumpulan Strategi

Kumpulan Strategi

Misi

Tujuan Strategi Atribut Strategi Organisasi Lain

Kumpulan Strategi SIM

Tujuan Siatem

Kendala sistem Strategi rancanan sistem

Proses Perencanaan


(39)

Tidak semua orang yang ikut dalam UEC (End User Computing) memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang computer. Para pemakai golongan kemampuan computer mereka.

a. Pemakai Akhir Tingkat Menu. Sebagian pemakai akhir tidak mampu

menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan menu – menu seperti yang ditampilkan dalam perangkat lunak berbasis windows.

b. Pemakai Akhir Tingkat Perintah. Sebagai pemakai akhir memiliki

kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih sekedar memilih menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data. Contoh : pemakai Microsoft Exel dapat menggunakan perintah – perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan oleh penggunaan menu.

c. Pemakai Akhir Tingkat Programer. Sebagai pemakai akhir dapat

menggunakan bahasa – bahasa pemograman seperti BASIC dan C++, dan mereka dapat mengembangkan progam – program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.

d. Personil Pendukung Fumhsional. Di sejumlah perusahaan para spesialis

informasi adalah anggota dari unit – unit fungsional, bukannya unit jasa informasi. Para personil pendukung fungsional ini adalah spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai


(40)

tertentu dan melaporkan fungsional mereka (Sistem Informasi

Manajemen;Raymod Macleod,hal 43).

2.15 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi

Memandang informasi suatu sumber daya bukanlah hal yang baru. Yang terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh melampoi informasi itu sendiri. Manajemen sumber daya informasi (Information

Resoueces Management), atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer

pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengeloala sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

2.15.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management) yang Diperlukan

a. Kesadaran bahwa kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Pada eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.

b. Kesadaran atas jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan dan pemasaran. c. Kesadaran bahwa CIO (Chief Information Officer) adalah eksekutif puncak.


(41)

yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan. Bukan hanya operasi jasa informasi saja. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.

d. Perhatian sumber daya informasi perusahaan ketika membuat perencanaan strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.

e. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.

f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.

2.15.2 Model IRM

Kondisi – kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Seperti digambarkan dalam gambar dibawah. Alenia – alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor – nomor pada model tersebut. Contoh model IRM :


(42)

Gambar 2.6 Contoh IRM secara umum 2.16 E-Commerce Perusahaan

E-commerce merupakan suatu cara yang dapat mengakomodir alur informasi pemasaran secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.

E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas

biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :

1. Merencanakan proyek – proyek sistem, terdiri dari :

a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan. b. Mengidentifikasi proyek – proyek sistem.

L in g k u n g a n P e r u s a h a a n

P e n g a r u h L i n g k u n g a n

E k s e k u t i f P e r u s a h a a n

C I O E k s e k u t i f l a i n

J a s a

I n f o r m a s i K e u a n g a n

S u m b e r D a y a

M a n u s i a P r o d u k s i P e m a s a r a n

S u m b e r D a y a K o m p u t e r P u s a t

S u m b e r D a y a K o m p u t e r T e r s e b a r

P a r a p e m a k a i y a n g t e r li b a t

D a l a m e n d u s e r c o m p u t i n g P e m a k a i R e n c a n a s t r a t e g i s s u m b e r d a y a i n f o r m a s i


(43)

c. Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem. d. Menetapkan kendala proyek – proyek sistem. e. Menentukan proyek – proyek sistem prioritas. f. Membuat laporan perencanaan sistem.

g. Meminta persetujuan manajemen.

2. Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari : a. Menunjuk team analis.

b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.

3. Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan, terdiri dari : a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem.

b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan :

- Memahami operasi dari sistem yang lama.

- Menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai sasaran sistem.

- Menentukan permasalahan – permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

4. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui faktor kelayakan, yaitu suatu sistem harus layak dan memenuhi kriteria berikut :

- Kelayakan teknik (TechnicalFeasibility) menunjukkan apakah sistem yang diusulakan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan tenologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.


(44)

- Kelayakan ekonomi (Economic Feasibility) menunjukkan apakah dana yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.

- Kelayakan hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajiban.

- Kelayakan operasional (Operational Feasibility) menunjukkan apakah prosedur dan ketrampilan personil yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan tambahan akan diperlukan.

- Kelayakan jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem.

- Yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima. 5. Membuat usulan proyek sistem.

6. Meminta persetujuan manajemen.

2.17 Analisis Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan.

Analisis sistem (system analisis) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan


(45)

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah :

1. Mengidentifikasi masalah (identify)

Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak penyebab masalahnya dapat lebih terarah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)

Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.

3. Menganalisis sistem (analize)

Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analis sistem secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi untuk menentukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti : apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, dimana dikerjakannya.


(46)

Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik.

4. Laporan hasil analisis (report)

Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.

2.18 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur – prosedur dari sistem tersebut. Alat yang digunakan untuk merancang sistem ada bermacam – macam, diataranya adalah DFD (Data Flow Diagram) dan bagan alir (Flow Chart).

2.18.1 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi – fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang


(47)

digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.

Untuk memudahkan pembaca DFD, maka DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

a. Diagram Konteks (Level 0)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan mengambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.

b. Diagram Zero (Level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal ini yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, Proses, alur data dan data store.

c. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu :

1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar.

Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem


(48)

lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (eksternal), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang Terminator :

1. Terminator merupakan bagian dari lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan Terminator.

3. Hubungan yang ada antar Terminator yang satu dengan yang lain tidak dapat digambarkan pada DFD.

2. Proses

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk meerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap sebagai berikut :


(49)

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian simbol proses.

b. Nama Proses

Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.

Nama proses diletakkan dibawah Identifikasi Proses.

Gambar 2.7 Contoh simbol proses

3. Data Store (Penyimpanan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan – penyimpanan seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, contohnya : file pita magnetik, file disket dan file hard disk. Data Store juga berkaitan

1 RUANG

TRANSAKSI TRANSAKSIRUANG 1


(50)

dengan penyimpanan data. Apabila dalam DFD Data Store kita gambarkan lebih satu atau terdapat duplikasinya maka Data Store tersebut dapat kita identifikasi dengan tanda garis vertikal( ) atau tanda asterik (*). Seperti Gambar 2.8

Gambar 2.8 Contoh Duplikasi Data Store

Semua Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan Data Store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pembacaan pengaksesan data untuk suatu proses.

b. Alur data ke proses berarti pengudatean data seperti menambah data,

menghapus ataupun mengubah. 4. Alur Data (Data Flow)

Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah yang menunjukkan arah menuju ked an keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atau informasi dari suatu bagian system ke bagian lainnya. Alur data dapat disimbolkan dengan panah.


(51)

Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh professional system dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real dan macam – macam informasi yang berkaitan dengan computer.

Ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu :

a. Konsep Paket Data (Packets Of Data)

Bila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber data yang sama ke tujuan yang sama dan mempunyai dan harus dianggap sebagai satu alur data itu mengalir bersama – sama sebagai satu paket. Seperti Gambar 2.9

Gambar 2.9 Contoh Konsep Paket Data

b. Konsep alur data menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda. Konsep alur data ini dapat dilihat pada Gambar 2.10

PENYEWA CEK DATA

PENYEWA DATA


(52)

Gambar 2.10 Contoh Konsep Alur Data Menyebar

c. Konsep alur data mengumpul

Beberapa alur data yang berbeda sumbernya bergabung bersama – sama menuju ke tujuan yang sama seperti Gambar 2.11

Gambar 2.11 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :

- Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

- Pemberian nomor pada proses DFD.

- Penggambaran DFD yang seindah mungkin.

LAPORAN PENDAPATAN SEWA MEMBUAT LAPORAN PENDAPATAN SEWA PIMPINAN BAGIAN PEMBUKUAN LAPORAN PENDAPATAN SEWA SALINAN KWITANSI PEMBAYARAN SEWA MEMBUAT LAPORAN PENDAPATAN SEWA BULANAN PIMPINAN LAPORAN PENDAPATAN SEWA BULANAN MEMBUAT KWITANSI PEMBAYARAN SEWA


(53)

- Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

- Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.

2.18.2 Bagan Alir (FlowChart)

Bagan Alir (FlowChart) adalah bagan (Chart) yang menunjukkan alir (Flow) didalam program atau prosedur system secara logika. Bagan Alir digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analisis system ata pemrograman dapat mengikuti pedoman – pedoman sebagai berikut :

a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagaian kiri dari suatu halaman.

b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan

berakhirnya.

d. Masing – masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya :

- “persiapan” dokumen

- “hitung” gaji

e. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.

f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung. g. Gunakan symbol – symbol bagan alir yang standar.


(54)

Ada lima macam bagan alir, yaitu sebagai berikut : 1. Bagan alir system (system flowchart).

2. Bagan alir dokumen (document flowchart). 3. Bagan alir skematik (schematic flowchart). 4. Bagan alir program (program flowchart). 5. Bagan alir proses (process flowchart).

2.18.2.1 Bagan Alir Sistem

Bagan alir system (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari system. Bagan ini menjelaskan urut – urutan dari prosedur – prosedur yang ada di dalam system.

Bagan alir system menunjukkan apa yang dikerjakan di system. Bagan alir system digambar dengan menggunakan simbol – simbol berikut.

 Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau computer.

 Simbol kegiatan manual


(55)

 Simbol simpanan offline

File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).

File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).

File non-komputer yang diarsip urut tunggal (chronological).  Simbol kartu plong

Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched

card).

 Simbol proses


(56)

 Simbol operasi luar

Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi computer.  Simbol pengurutan offline

Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses computer.  Simbol pita magnetik

Menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetic.  Simbol hard disk

Menunjukkan input atau output menggunakan hard disk.  Simbol diskette


(57)

 Simbol drum magnetic

Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetik.  Simbol kertas berlubang

Menunjukkan input atau output menggunakan pita kertas berlubang.

 Simbol keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard.  Simbol display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor.


(58)

2.18.2.2 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (dokumen flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (from flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir tembusan – tembusannya.

Bagan alir dokumen ini memakai symbol – symbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir system.

2.18.2.3 Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir system, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam system. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan symbol – symbol bagan alir system, juga menggunakan gambar – gambar computer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar – gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan symbol – symbol bagan alir.

Penggunaan gambar – gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

2.18.2.4 Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan air system.


(59)

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program computer terinci (detailed

computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk

menggambarkan tiap – tiap langkah di dalam program computer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis system. Bagan alir program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan instruksi – instruksi program computer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemogram.

2.18.2.5 Bagan Alir Proses

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di Teknik Industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis system untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan lima symbol tersendiri.

Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan.

2.19 Pengertian Data Base

Basis data (Data base) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah data base adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam penyimpanan elektronis.


(60)

Untuk dapat merancang data base yang digunakan secara optimal kita harus memperlihatkan konsistensi dan integrasi data. Kesulitan utama dalam merancang data base yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan dating.

2.19.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan (network)

yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi professional system, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada DFD.

2.19.2 Komponen Entity Relationship Diagram

Komponen utama ERD terdiri dari : 1. Entitas atau objek data (entity)

Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun abstrak (konsep), mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Tipe entitas adalah sekumpulan entitas yang menggunakan sifat dan karakteristik yang sama, sedangkan instance entitas adalah satu kejadian tunggal dari tipe entitas. Symbol yang digunakan adalah empat persegi panjang serta pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata benda, seperti terlihat pada Gambar 2.13.


(61)

Gambar 2.13 Contoh Simbol Entitas

2. Relasi (relationship)

Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang mewarnai dari hubungan entitas tersebut. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Symbol yang digunakan adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata kerja, seperti terlihat pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Contoh Simbol Relationship

3. Atribut

Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut (attribute value) adalah suatu data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis atribut, yaitu

identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara PENYEWA 


(62)

1  1 

unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi relationship juga dapat memilikinya. Symbol yang digunakan adalah bentuk oval, seperti terlihat pada Gambar 2.15

Gambar 2.15 Simbol Atribut

2.19.3 Kardinalitas Dalam Relationship

Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas

dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu : 1.1: 1 (one the one)

Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya. Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan Gambar 2.16

Gambar 2.16 Relasi 1 : 1 NAMA 


(63)

1  N 

M  N 

2. 1 : M (one to many) atau M : 1 (many to one)

Entity pertama boleh berhubungan dengan entity kedua, tetapi entity kedua hanya boleh berhubungan dengan satu entity atau sebaliknya.

Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek Gambar 2.17

Gambar 2.17 Relasi 1 : M

3. M : N (many to many)

Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua dan sebaliknya. Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang Gambar 2.18

Gambar 2.18 Relasi M : N

2.19.4 Derajat (tingkat) Relationship

Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship, yaitu :

1. Unary Degree (tingkat satu)

Pegawai  Memiliki  Proyek 


(64)

Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu entity, penghubungnya ada 2. Relationship ini sering disebut juga Relationship Rekursif.

Contoh :

Gambar 2.19 Unary Degree

2. Binary Degree (derajat dua)

Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua entity yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

Contoh :

Gambar 2.20 Binary Degree

3. Ternary Degree (derajat tiga)

Merupakan sati Relationship menghubungkan tiga entity yang berbeda satu sama lain.

Pegawai 

Lapor 


(65)

Contoh :

Gambar 2.21 Ternary Degree

2.20 Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beebrapa grup elemen yang berulang perlu diorganisirkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk normal (nilai atribut sudah otomic/tunggal/tidak ganda) disebut normalisasi.

Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data kedalam bentuk tabel yang menyatakan relasi, sehingga terwujud suatu Pegawai Kerja Departemen Pegawai Kerja Proyek Kota bentuk yang memudahkan adanya perubahan dengan dampak sekecil apapun.

2.20.1 Bentuk Normalisasi

Bentuk dan tahapan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak

Pegawai  Beli  Barang


(66)

lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file data), data dibentuk satu record demi record dan nilai filenya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang berulang – ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap filenya hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan dari beberapa kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi criteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah dibentuk kunci

field. Kunci field harus unit dan dapat mewakiliki atribut lain yang

menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara keseluruhan.


(67)

2.21 Sejarah Singkat E-Commerce

Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncullah yang dinamakan EDI ( Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaan-perusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasi-aplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi.

Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar. Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.


(68)

Electronic commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet(Turban, Lee, King, Chung, 2000).

Bila sebagian orang mengartikan istilah commerce (perdagangan) sebagai transaksi yang dilakukan antar perusahaan yang berekanan/berpartner. Sebab inilah yang membuat istilah e-Commerce menjadi terkesan sempit dari sebagian orang tertentu. Kemudian muncullah istilah Business, yang didefinisikan mengacu pada e-Commerce yang lebih luas, yang tidak hanya sekedar proses menjual dan membeli tapi juga berarti melayani pelanggan, berkolaborasi dengan partner bisnis dan dalam lingkungan suatu organisasi.

Sebagai contoh, pada proses membeli buku di amazone.com, bukanlah murni e-Commerce, sebab saat pesanan ini dilakukan via online, buku tersebut dikirim pada pemesan dengan melalui perusahaan pengiriman barang seperti FedEx, akan tetapi membeli software di Grisoft merupakan e-Commerce murni, karena pengiriman, pembayaran, dan perantara perdagangan semuanya dilakukan dalam sistem digital. Memang aktivitas bisnis selalu membutuhkan tempat, maka aplikasi e-Commerce dibangun dengan infrastruktur teknologi yang ada seperti Web Server Hosting, Domain Name, Koneksi Internet, Web Progamming, Database MySQL, dan lain-lainnya.


(69)

2.22 Struktur Aplikasi MySQL

MySQL (My Strukture Query Language) merupakan database server dimana pemrosesan data terjadi di server, dan client hanya mengirim data serta meminta data, oleh karena pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan dapat dilakukan dimana saja oleh siapa saja dengan catatan computer telah terhubung keserver. Lain halnya dengan database desktop dimana segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data harus diakukan pada computer yang bersangkutan.

Untuk mengaktifkan MySQL di lingkungan Windows maka harus dijalankan server MySQL. Bahasa yang digunakan pada database yaitu :

1. DDL ( Data Definition Language) yaitu : create table, alter table, dan

drop table.

2. DML ( Data Manipulation Language ) yaitu : select, insert, update, delete.

2.22.1 Keuntungan MySQL

 Bebas

- Bebas utk download dan terdistribusi. - Source codenya Bebas utk dimodifikasi.

 Cepat dan sederhana

 Bagus untuk

- Database berbasis websites. - Bisnis Kecil.


(70)

2.23 PHP ( Personal Home Page Tools )

PHP adalah bahasa scripting yang dibandel dengan HTML ( Hipertext

Markup Lenguage ), yang dijalankan disisi server. Sebagian besar perintahnya dari C,

Java dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa inimemungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikna halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. ( Syukur, 1999 )

Software PHP bekerja bersama dengan web server. Web server adalah software yang mengirim haaman web kepada dunia. Ketika anda mengetikkan suatu URL kedalam web browser, anda sedang mengirimkan suatu pesan kepada web server, menanyakannya untuk banyak web server yang populer PHP dikembangkan sebagai proyek mengirimkan pada anda suatu file HTML. Web server menjawab dengan mengirimkan file HTML dan menampilkan halaman web tersebut. Anda juga meminta web sever tersebut untuk mengirimkan pada anda suatu file ketika anda mengklik link di dalam suatu halaman web sebagai tambahan, web server memproses file ketika anda mengklik tombol halaman web pada submit form.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :

1. Oracle. 2. MySQL. 3. Sybase. 4. PostgreSQL. 5. dan lainnya


(71)

2.24 Common Gateway Interface ( CGI )

Common Gateway Interface (CGI) adalah sebuah program apliksi web yang

memngkinkan client dapat berinteraksi langsung dengan server melalui Protokol

HTTP.

Gambar 2.22 Proses aplikasi web secara umum

Untuk dapat menjalankan situs yang berbasis CGI (Common Gateway

Interface) dibutuhkan sebuah program server web yang berguna untuk

mendefinisikan script – script yang ada. Ada beberapa server web yang sering digunakan anatara lain : PWS, IIS, APACHE.

2.25 Hipertext Markup Language (HTML)

Hipertext Markup Language (HTML) adalah suatu system untuk menambha

dokumen denga tabel yang menandakan bagaimana teks di dokumne harus disajikan dan bagaimana dokumen dihubungkan bersama – sama.


(72)

Didalam skema tambahan HTML terdapat kekuatan untuk membuat apliksi – aplikasi client server, multimedia, form, interaktif. HTML sebenarnya.

adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu siste operasi tertentu.

Simbol penandaan (mar up) yang digunakan oleh HTML ditandai dengan tanda kecil (<) dan tanda besar (>) dan disebut dengan tag.


(73)

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari perusahaan pelepah pisang yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo 115 Ponorogo. Pengambilan data dimulai pada bulan Febuari 2011 hingga penelitian ini selesai.

3.2 Identifikasi Variabel

Identifikasi variable penelitian dilakukan untuk menentukan variable – variable yang akan diteliti. Penetuan variable tersebut dengan mengamati kondisi nyata dari objek peneitian. Variable tersebut adalah variable yang berkaitan dengan judul penelitian yang nantinya berguna untuk mempermudah dalam perencanaan system dan prosedur system informasi manajemen penggajian dan pemasaran produk.

Adapun variable – variable tersebut adalah : - Daftar produk

- Harga


(74)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, menggunakan data primer yaitu data yang secara langsung saat penelitian dilapangan oleh peneliti pada objek penelitian, dimana data yang sedang diteliti pada saat penulis melakukan penelitian dengan cara observasi dan interview.

3.4 Metode Pengolahan Data

Metode yang digunakan untuk mengolah data yang sudah terkumpul dari penelitian ini dengan menggunakan DFD dan ERD, yang nantinya hasil dari rancangan system tersebut, menjadi acuan dalam membuat aplikasi system informasi dengan menggunakan program MySQL dan oscommerce untuk pembuatan web.

3.5 Metode Analisis Data

Sebelumnya melakukan perancangan system informasi yang baru, maka harus dilakukan analisis data terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan system yang sedang berjalan. Metode yang digunakan antara lain konsep, DFD fisik dan bagan alir.


(75)

3.6 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah (flowchart)


(1)

115

 

Gambar 5.13 Halaman Output Slip Customers

5.3 Evaluasi

Setelah dilakukan perancangan sistem informasi manajemen pemasaran berbasis web diharapkan dapat memperoleh informasi berkaitan dengan furniture yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA tersebut. Pada awalnya prosedur yang ada pada sistem lama konsumen sangat kesulitan untuk mengetahui detail produk yang ditawarkan perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan lebih memfokuskan penjualan secara manual.

Adapun prosedur pada sistem lama yaitu, dalam pemesanan konsumen masih datang langsung ke perusahaan atau kesebuah event furniture. Disini marketing merupakan entity yang berhubungan langsung dengan proses pemesanan. Marketing berperan melayani konsumen yang sedang melakukan pemesanan dimana marketing


(2)

 

melakukan tiga proses pemesanan menurut konsumen yaitu dengan pesanan khusus, pesanan bijian atau per unit, dan paket harga. Pesanan dan paket harga marketing langsung menyerahkan kepada manajer produksi dilakukan pengecekan kembali oleh manajer produksi kemudian diserahkan kepada marketing untuk dilakukan transaksi kepada konsumen. Untuk pemesanan bijian per unit marketing mempromosikan dengan konsumen produk yang akan dipesan, marketing menyerahkan kepada manajer produksi untuk dilakukan proses produksi. Proses pemesanan sama dengan proses pemesanan paket harga. Untuk pemesanan khusus, konsumen memberikan contoh produk yang diinginkan, setelah disepakati oleh marketing perusahaan, diserahkan kepada manajer produksi untuk dikonfirmasi, setelah mendapat konfirmasi dari manajer produksi, dilakukan proses produksi. Proses produksi sama dengan paket harga dan pesanan per unit.

Pada sistem yang baru hal tersebut perlu dihilangkan untuk mempersingkat waktu dan melancarkan jalannya informasi serta mengurangi entity yang tidak penting. Dam peran pengawas disini cukup digantikan oleh staff perusahaan yang mengatur jalannya web, sehingga konsumen dapat melakukan sistem pencarian furniture dengan mudah dan akurat. Dan untuk promosi dapat ter update sesuai dengan berkembangnya produk – produk furniture. Bagian penyimpanan data secara komputerisasi yang lebih menjamin keamanannya tidak dengan sebelumnya yang disimpan dalam arsip yang memungkinkan data rusak atau hilang. Pada bagian transaksi penjualan, konsumen dapat melakukan pembayaran sesuai dengan keinginan konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(3)

117

 

Hal ini dapat meningkatkan efektifitas dan efisien untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan furniture yang dipasarkan UD. SRIWIJAYA Ponorogo. Dikatakan efektif karena adanya pengurangan entity ( tenaga kerja ) yang melakukan proses yang sama yaitubagian marketing. Hal ini cukup dilakukan oleh satu entity saja yaitu bagian staff, dimana bagian staff menangani fasilitas yang ada pada web. Sehingga untuk entity yang keberadaanya tidak terlalu penting dapat ditempatkan pada bagian yang lebih bermanfaat. Sedangkan dikatakan efisien karena dapat mempersingkat waktu untuk menghasilkan sebuah informasi secara cepat, tepat dan akurat.


(4)

118  6.1 Kesimpulan

Usulan pembuatan sistem ini dapat memperbaiki prosedur pemesanan menjadi lebih efektif daan efisien karena adanya penyederhanaan bagian-bagian yang melakukan proses promosi produk.

Pemesanan produk yang terkomputerisasi sebagai sarana media unttuk mempermudah konsumen dalam mencari produk furrniture yang diinginkan dan dilengkapi foto ddan furniture yang lengkap, informasi mengenai produk dapat ter update secara terus menerus dan prose transaksi dapat dilakukan dengan kartu kredit. Proses tersebut dilakukan oleh staff yang mengakomodir semua fasilitas web.

Hasil dari pembuatan sistem pemesanan barang masih secara manual yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan adanya aplikasi sistem pemesanan barang, maka informasi yang dibutuhkan dapat diterima dengan cepat, tepat, dan akurat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :


(5)

119

 

6.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan UD. Sriwijaya adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatan kinerja perusahaan khususnya dalam hal pengolahan

informasi hendaknya diusulkan suatu rancangan sistem informasi guna mendukung manajemen dalam mengambil keputusan.

b. Dalam melakukan proses tertentu hendaknya tenaga kerja yang keberadaanya tidak terlalu penting ditempatkan pada bagian yang lebih bermanfaat. Sehingga prosedur lebih efektif dan jalanya informasi lebih cepat.


(6)

120

Browsing ; http://digilib.its.ac.id/respository/ITS-master-270-5199201001 Browsing ; http://google.com/digilib.its.ac.id/slide. 15-08-07

Browsing ; http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial 15-08-07

Benardo Nugroho Yahya. Jurnal Teknik Industri vol.3, no.2 Desember 2001:

80-86. Sistem Informasi Manufaktur Dalam Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika,

Universitas Kristen Petra.

Davis, Gordon B, (1993), Kerangaka Dasar Sistem Informasi Manajemen (bagian I Pengantar), Seri Manajemen No. 90-A, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

H.M, Jogiyanto, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer : Konsep Dasar Dan Kemampuan, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta

Jogiyanto HM, MBA, Akt, Ph. D (2005), Sistem Teknologi Informasi (Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Penembangan dan

Pengelolaan), ANDI Yogyakarta.

Komputer, Wahana, 2001, Tip dan Trik Pemograman Visual Basic 6.0, ANDI, Yogyakarta

Rahmat M. Samik-Ibrahim, 15-08-07, http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf Penelitian Bidang Sistem Informasi Managemen di Indonesia (SIMDI)

Razaq, Abdul, (2004), Kupas Tuntas Microsoft Office Access 2003, INDAH Surabaya.Simatupang, Togar M, (1994), Teori Sistem, PT. Widia Sarana Indonesia, Bandung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :