yang dirasakan terjadi pada waktu yang sama, setiap hari?”, “Seberapa sering nyeri kambuh?” atau dengan kata-kata lain yang semakna; Sigit,
2010. 1.2.6
Faktor yang memperberat memperingan nyeri Perawat perlu mengkaji faktor-faktor yang dapat memperberat
nyeri pasien, misalnya peningkatan aktivitas, perubahan suhu, stress dan yang lainnya, sehingga dengan demikian perawat dapat memberikan
tindakan yang tepat untuk menghindari peningkatan respon nyeri pada klien. Demikian halnya perawat perlu untuk mengetahui apakah klien
mempunyai cara-cara sendiri yang efektif untuk menghilangkan atau menurunkan nyerinya, seperti megubah posisi, melakukan tindakan ritual,
menggosokmassage bagian tubuh yang sakit, meditasi, atau mengompres bagian tubuh yang nyeri dengan kompres dingin atau hangat; Sigit, 2010.
1.3 Respon fisiologis
Pada saat impuls nyeri naik ke medulla spinalis menuju ke batang otak dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai
bagian dari respon stres. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon fisiologis. Apabila nyeri berlangsung terus-
menerus, berat, dalam, dan melibatkan organ-organ visceral maka sistem saraf yang simpatis menghasilkan suatu aksi; Sigit, 2010.
1.4 Respon perilaku
Respon perilaku yang ditunjukkan klien yang mengalami nyeri bermacam-macam. Perawat perlu belajar dan mengenal berbagai respon
perilaku tersebut untuk memudahkan dan membantu dalam mengidentifikasi masalah nyeri yang dirasakan pasien; Sigit, 2010.
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa ditunjukkan oleh pasien antara lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit, menopang
bagian nyeri yang sakit, menggertakkan gigi, menunjukkan ekspresi wajah meringis, mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengerang,
mengaduh, menjerit, meraung; Sigit, 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Respon afektif
Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat di dalam melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan rasa nyeri.
Ansietas kecemasan perlu digali dengan menanyakan pada pasien seperti: “Apakah anda saat ini merasakan cemas?”. Selain itu juga ada
depresi, ketidak tertarikan pada aktivitas fisik dan perilaku menarik diri dari lingkungan perlu diperhatikan; Sigit, 2010.
1.6 Pengaruh nyeri terhadap kehidupan kita
Klien yang merasakan nyeri setiap hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari-harinya. Pengkajian pada perubahan aktivitas ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat juga mengetahui
sejauh mana dia dapat membantu dalam program aktivitas pasien; Sigit, 2010.
1.7 Persepsi klien tentang nyeri
Dalam hal ini perawat perlu mengkaji persepsi klien terhadap nyeri, bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yang ia alami dengan
proses penyakit atau hal lain dalam diri dan lingkungan disekitarnya; Sigit, 2010.
1.8 Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri