Diagnosa Keperawatan Perencanaan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman;Nyeri

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut North American Nursing Diagnosis Assocation NANDA, 2001, nyeri akut didefenisikan sebagai akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat aktual maupun potensial, dengan onset tiba-tiba ataupun lambat, dari intensitas yang ringan sampai berat, dapat diprediksi untuk berakhir dan durasinya kurang dari 6 bulan NANDA, 2001 p. 129; Sigit, 2010. Diagnosa-diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan nyeri: 1 Nyeri berhubungan dengan: a Cedera fisiktrauma b Penurunan suplai darah ke jaringan c Proses melahirkan 2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri kronis, tirah baringimobilitas. 3 Ansietas berhubungan dengan nyeri kronis

3. Perencanaan

Hari Tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan 1. Tujuan dan Kriteria Hasil: a. Pasien akan menunjukkan tekhnik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai kenyamanan. b. Pasien akan mempertahankan nyeri pada 4 atau kurang. c. Pasien akan mengenali faktor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri. d. Pasien akan melaporkan nyeri pada penyedia perawatan kesehatan. Rencana Tindakan Rasional Pengkajian: 1. Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Membantu dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan Universitas Sumatera Utara kualitas, intensitas atau keparahan nyeri atau faktor presipitasinya. Observasimonitoring: 2. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan. 3. Pantau tanda-tanda vital. Mandiri: 4. Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum menjadi berat. 5. Berikan tindakan kenyamanan dasar dan aktivitas terapeutik. kebutuhan untuk keefektifan analgesic. Jumlah jaringan, otot dan sistem limfatik diangkat dapat dapat memperngaruhi jumlah nyeri yang dialami. Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar dan meningkatkan istirahat atau relaksasi. Nyeri yang berlanjut akan berdampak pada peningkatan tanda-tanda vital. Jika kondisi nyeri keluhan nyeri masih menunjukkan tahap awal, baiknya berikan langsung therapy awal pengendalian nyeri Mis. Napas dalam. Dapat menurunkan ketidaknyamanan terhadap teterhadap luka o[erasi Dapat menurunkan ketidaknyamanan Universitas Sumatera Utara 6. Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan memenuhi kebutuhan rasa nyaman yang telah berhasil dilakukannya seperti distraksi, relaksasi, atau kompres hangat dingin. 7. Bantu pasien dalam menemukan posisi yang nyaman. Kolaborasi: 8. Laporkan pada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien di masa lalu. Pendidikan Kesehatan: 9. Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, seberapa lama akan berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur. terhadap luka operasi. Akan mempermudah proses perawatan selanjutnya. Membantu menurunkan ketidaknyamanan lebih lanjut. Mungkin diperlukan pemberian analgesic untuk mendukung proses pengurangan nyeri. Pasien yang mendapat penjelasan tentang nyeri, akan lebih sedikit mengalami stress dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan penjelasan. Universitas Sumatera Utara 10. Ajarkan penggunaan tekhnik nonfarmakologi mis. Umpan balik biologis, hypnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi musik, distraksi, kompres hangat dingin, dan masase sebelum, setelah dan jika memungkinkan, selama aktivitas yang menyakitkan; sebelum nyeri terjadi atau meningkat; dan selama penggunaan tindakan pengurangan nyeri yang lain. Penggunaan metode pereda nyeri nonfarmakologi dapat meningkatkn efek terapeutik pada obat-obat pereda nyeri. 2. Tujuan dan Kriteria Hasil: a. Klien akan mengidentifikasi aktivitas danatau situasi yang menimbulkan kecemasan yang berkontribusi pada intoleransi aktivitas. b. Klien akan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dibutuhkan dengan peningkatan yang memadai pada denyut jantung, frekuensi respirasi, dan tekanan darah dan pola yang dipantau dalam batas normal. c. Klien akan mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang kebutuhan oksigen, pengobatan, dan atau peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas. d. Klien akan menampilkan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan beberapa bantuan. e. Klien akan menampilkan pengelolaan pemeliharaan di rumah dengan beberapa bantuan. Rencana Tindakan Rasional Pengkajian: 1. Kaji respons emosi, sosial, dan Membantu dalam Universitas Sumatera Utara spiritual terhadap aktivitas. 2. Evaluasi dan motivasi keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas. Monitoring observasi: 3. Tentukan penyebab keletihan. 4. Pantau asupan nutrisi. 5. Pantaudokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur. Mandiri: 6. Bantu dengan aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan misalnya ambulasi, berubah posisi. 7. Batasi rangsangan lingkungan Seperti cahaya dan kebisingan. mengidentifikasi derajat kemampuan klien terhadap aktivitas. Mampu memberi semangat pada klien agar bisa melakukan aktivitas seperti dahulu. Mampu mempermudah proses perawatan selanjutnya. untuk memastikan keadekuatan sumber- sumber energi. Mengidentifikasi penyebab terjadinya intoleransi aktivitas. Akan mempermudah klien dalam beraktivitas. Untuk memfasilitasi relaksasi. Universitas Sumatera Utara Kolaborasi: 8. Berikan pengobatan nyeri sebelum aktivitas. 9. Rujuk pada pelayanan kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan tentang bantuan perawatan rumah, sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan Kesehatan: 10. Intruksikan kepada klienkeluarga dalam penggunaan tekhnik relaksasi selama aktivitas. 11. Ajarkan tentang pengaturan pengaturan aktivitas dan tekhnik manajemen waktu. Pemberian anti nyeri akan memudahkan aktivitas klien. Dengan dilakukannya perawatan di rumah akan mempercepat terjadinya proses penyembuhan. Akan mempermudah penyembuhan dengan dilakukannya relaksasi terlebih dahulu. Untuk mencegah terjadinya kelelahan, diperlukan manajemen waktu dan pengaturan aktivitas. 3. Tujuan dan Kriteria Hasil a. Klien akan mempertahankan kenyamanan psikologis. b. Klien akan mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan staf perawat danatau orang penting bagi klien. c. Klien akan mengidentifikasi area kontrol pribadi. d. Klien akan mengekspresikan perasaan yang positif tentang hubungan dengan orang yang penting bagi klien. e. Klien akan menerima keterbatasan dan mencari bantuan Universitas Sumatera Utara sesuai kebutuhan. Rencana Tindakan Rasional Pengkajian : 1. Kaji dukungan yang disediakan oleh orang yang penting bagi klien. 2. Tentukan sumber ansietas. Monitoring observasi: 3. Pantau tanda dan gejala ansietas. 4. Pantau ekspresi tidak ada harapan atau tidak berdaya Misalnya, “Aku tidak dapat”. Mandiri : 5. Dukung kebutuhan spiritual tanpa menekankan kepercayaan diri dari perawat pada klien. Dengan mendapat dukungan dari orang yang penting bagi klien akan mampu mengurangi tingkat kecemasan. Membantu dalam mengidantifikasi tingkat ansietas klien. Membantu dalam mengidentifikasi derajat kecemasan klien. Ekspresi yang dilakukan klien akan menggambarkan sejauh mana tingkat kecemasan klien terhadap nyeri. Dorongan spiritual akan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan diri klien. Universitas Sumatera Utara 6. Identifikasi dan dukung strategi koping yang biasa digunakan oleh klien. 7. Berikan kenyamanan fisik dan keamanan. Kolaborasi: 8. Rujuk ke perawatan rumah atau perawatan hospice, sesuai dengan kebutuhan. 9. Hubungkan klien dan keluarga dengan kelompok pendukung yang sesuai. Pendidikan Kesehatan: 10. Berikan informasi tentang penyakit prognosis klien. Dengan mengetahui strategi koping yang digunakan oleh klien akan membantu mempermudah proses perawatan selanjutnya. Akan mampu mengurangi tingkat kecemasan klien. Perawatan rumah mampu mempengaruhi tingkat kecemasan klien. Dengan berada di antara kelompok pendukung, akan mengurangi tingkat ansietas klien. Klien yang mendapat penjelasan penyakit, akan mengurangi tingkat ansietas. Universitas Sumatera Utara

B. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Wanita Umur : 33 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Protestant Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Langgar Gg. Rukun No. 51 Medan Tanggal Masuk RS : 17 Juni 2013 No. Register : 88. 71. 17 RuanganKamar : Ruang V ObgynTanjung 2 Golongan Darah : O Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2013 Tanggal Operasi : 17 Juni 2013 Diagnosa Medis : Post SC

II. KELUHAN UTAMA :

Pada saat pengkajian, ibu merasa lemas dan nyeri pada luka bekas operasi didaerah perut dengan skala nyeri 6 moderate. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan Prioritas Masalah GangguanKebutuhan Dasar Mobilisasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

0 43 54

Asuhan Keperawatan pada An. K dengan Prioritas Masalah Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit pada Kasus Gastroenteritis di RSUD. dr. Pirngadi Medan

3 109 36

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastroenteritis di Ruang Melati I Rumah Sakit Umum DR. Pirngadi Medan

13 136 110

Manajemen Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 62 149

Implementasi Keamanan Teks Pada Citra Bitmap Dengan Kombinasi Algoritma Knapsack Dan Algoritma Least Significant Bit (LSB) Terhadap Modifikasi Nilai Brightness

1 80 84

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Prioritas Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di RSUD.Dr. Pirngadi Medan

15 85 38

Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Kenyamanan: Nyeri di RSUD. dr. Pirngadi Medan

1 77 45

Asuhan Keperawatan pada klien Dengan Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi pada Kasus Diabetes Mellitus di Lingkungan V Kelurahan HarjoSari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 51

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Efusi Pleura dengan Prioritas Masalah Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi di RSUD dr. Pirngadi Medan

7 104 43

Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Kebutuhan Dasar Keselamatan dan Rasa Aman di RSJ Prof. DR. M. Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

3 77 77