Analisis Regresi Logistik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GC NGC Tahun Perolehan Laba Pertumbuhan Perusahaan Perolehan Laba Pertumbuhan Perusahaan 2008 -221,167,105,744 -5.32 -32,208,031,305 2.85 2009 102,858,630,617 -1.18 -6,415,058,731 10.67 2010 4,592,042,753 -0.42 2,373,069,121 -0.74 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.7 di atas menyebutkan bahwa nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan manufaktur tahun 2008, dengan opini audit GC dan NGC adalah negatif, dan rata-rata laba perusahaan opini audit GC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit NGC. Berbeda dengan tahun 2009, nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan manufaktur dengan opini audit GC adalah positif dan perusahaan dengan opini audit NGC adalah negatif, sehingga rata-rata laba perusahaan opini audit NGC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit GC. Tahun 2010 ternyata lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dimana nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan, dengan opini audit GC dan NGC adalah positif, dan rata-rata laba perusahaan opini audit NGC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit GC.

4.3 Analisis Regresi Logistik

Maksuddari analisis regresi logistik dengan menggunakan metode enter adalah suatu prosedur untuk menyeleksi variabel, dimana variabel bebas dimasukkan semua dalam satu tahap.

4.3.1 Uji Serentak

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Uji serentak dapat dilihat pada tabel omnibus test of model coefficients, dimana pada tabel tersebut terdapat uji chi-square. Adapun hipotesis pada uji serentak ini adalah : a. H : β1 = β2 = β3 = 0 variabel X 1 sampai dengan X 3 secara serentak tidak berpengaruh terhadap Y b. H 1 : Minimal ada satu β i ≠ 0 , p = 1, 2, 3 minimal ada 1 variabel bebas X yang berpengaruh terhadap Y Tabel 4.8 : Hasil Uji Serentak Omnibus Tests of Model Coefficients 97.885 3 .000 97.885 3 .000 97.885 3 .000 Step Block Model Step 1 Chi-square df Sig. Sumber : Lampiran 3 Hasil uji chi-square pada tabel omnibus test of model coefficients adalah sebesar 97,885 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 yaitu 0,000. Hal ini berarti H ditolak yang berarti variabel debt default, opini audit sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.

4.3.2 Uji Kesesuaian Model

Untuk menguji kesesuaian model apakah model sesuai dalam artian tidak ada perbedan antara hasil observasi dengan hasil prediksi dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. H : Model sesuai tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi b. H 1 : Model tidak sesuai ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi Tabel 4.9 : Hasil Uji Kesesuaian Model Hosmer and Lemeshow Test 12.585 8 .127 Step 1 Chi-square df Sig. Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel Hosmer and Lemeshow Test terdapat uji Chi-Square yang dihasilkan adalah sebesar 12,585 dengan tingkat signifikan sig lebih dari 5 yaitu sebesar 0,127 maka keputusan yang diambil adalah H diterima artinya model sesuai atau tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model atau model sesuai.

4.3.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 ini merupakan modifikasi dari Cox Snell R square yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1. R 2 milik Nagelkerke inilah yang paling banyak digunakan sebagai dasar interpretasi. Tabel 4.10 : Nilai R 2 Nagelkerke Model Summary 46.062 a .606 .813 Step 1 -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. a. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber : Lampiran 3 Nilai R 2 Nagelkerke yang dihasilkan adalah sebesar 0,813 yang artinya bahwa 81,3 variabel penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern dapat dijelaskan oleh variabel debt default, opini audit sebelumnya dan pertumbuhan perusahaan.

4.3.4 Ketepatan Klasifikasi

Setelah diperoleh model regresi logistik, kemudian dilakukan analisis ketepatan klasifikasi model regresi logistik tersebut. Ketepatan model dalam memprediksi keadaan sesungguhnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Dari hasil analisis diperoleh ketepatan prediksi model sebesar 91,4 dengan cara : 4 , 91 105 41 55 100         Untuk lebih jelasnya disajikan dalam berikut ini : Tabel 4.11 : Ketepatan Klasifikasi Classification Table a 55 4 93.2 5 41 89.1 91.4 Observed 1 opini audit Y Overall Percentage Step 1 1 opini audit Y Percentage Correct Predicted The cut value is .500 a. Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan prediksi model, perusahaan dengan penerimaan opini audit dengan penjelasan non going concernNGC sebanyak 55 perusahaan sedangkan hasil observasi sebanyak 59 perusahaan, jadi ketepatan klasifikasi 93,2. Hasil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. prediksi model, perusahaan dengan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concernGC sebanyak 41 perusahaan sedangkan hasil observasi sebanyak 46 perusahaan, jadi ketepatan klasifikasi 89,1 dan secara keseluruhan ketepatan klasifikasi adalah 66,3.

4.3.5 Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian ini terdiri dari dua hipotesis, dan dapat dilihat pada hasil uji parsial. Uji parsial dapat dilihat pada tabel variables in the equation, dimana pada tabel tersebut terdapat uji wald. Adapun hipotesis pada uji parsial ini adalah : a. H : βi = 0, i = 1, 2, 3 variabel X 1 sampai dengan X 3 secara parsial tidak berpengaruh terhadap Y b. H 1 : βi ≠ 0, i = 1, 2, 3 variabel X 1 sampai dengan X 3 secara parsial berpengaruh terhadap Y Hasil uji wald pada masing-masing variabel yang dapat dilihat tabel variables in the equation adalah sebagai berikut : Tabel 4.12 : Hasil Uji Wald Variables in the Equation -2.977 .863 11.912 1 .001 .051 -4.411 .856 26.545 1 .000 .012 -.010 .032 .097 1 .755 .990 3.507 .808 18.854 1 .000 33.343 X11 X21 X3 Constant Step 1 a B S.E. Wald df Sig. ExpB Variables entered on step 1: X1, X2, X3. a. Sumber : Lampiran 3 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa hanya variabel pertumbuhan perusahaan X 3 yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concernY, dikarenakan tingkat signifikan sig yang dihasilkan lebih dari 5, sedangkan variabel debt defaultX 1 dan opini audit sebelumnya X 2 secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern Y, dikarenakan tingkat signifikan sig yang dihasilkan kurang dari 5. Kedua variabel bebas yaitu debt defaultX 1 dan opini audit sebelumnya X 2 memiliki nilai koefisien yang negatif yaitu -2,977 dan -4,411, sehingga : H 1 : ada pengaruh positif antara debt default dengan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern, tidak teruji kebenarannya. H 2 : ada pengaruh positif antara opini audit dengan penjelasan going concern pada tahun sebelumnya dengan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concerntahun berikutnya, tidak teruji kebenarannya. H 3 : ada pengaruh negatif antara pertumbuhan perusahaan dengan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern, tidak teruji kebenarannya. Model regresi logistik pada penelitian ini adalah model yang memuat variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu : 411 , 4 977 , 2 507 , 3 exp 1 411 , 4 977 , 2 507 , 3 exp 2 1 2 1 x x x x x        Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan menggunakan transformasi logit dari πx , maka model regresi logistik dapat ditulis berikut : Ln x  =                       411 , 4 977 , 2 507 , 3 411 , 4 977 , 2 507 , 3 411 , 4 977 , 2 507 , 3 411 , 4 977 , 2 507 , 3 2 1 2 1 2 1 2 1 e 1 e e 1 e ln x x x x x x x x x  = 2 1 411 , 4 977 , 2 507 , 3 x x   Adapun interpretasi dari model regresi logistik di atas adalah sebagai berikut : 1. Nilai koefisien pada variabel debt default adalah negatif yang berarti debt default menurunkan penerimaan opini audit dengan penjelasan going concernatauperusahaan yang debt defaultberpotensi mendapat opini audit dengan penjelasan non going concern Nilai odd ratio pada variabel debt default sebesar 0,051 yang berarti perusahaan yang debt default berpeluang menerimaopini audit dengan penjelasan non going concern sebesar 0,051 kali dibandingkan perusahaan yang tidak default. 2. Nilai koefisien pada variabel opini audit tahun sebelumnya adalah negatif yang berarti perusahaan yang menerima opini audit dengan penjelasangoing concern di tahun sebelumnya berpotensi menerima opini audit nongoing concern di tahun berikutnya. Nilai odd ratio pada variabel opini audit tahun sebelumnya sebesar 0,012 yang berarti perusahaan yang mendapatopini audit dengan penjelasangoing concern Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tahun sebelumnya berpeluang menerimaopini audit dengan penjelasan non going concern tahun berikutnya sebesar 0,012 kali dibandingkan perusahaanyang mendapatopini audit non going concern tahun sebelumnya.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh debt default, opinion shopping, kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern

1 17 123

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, IPINION SHOPING DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

0 4 67

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 13 73

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Co

0 8 15

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Pe

0 6 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI GOING CONCERN.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINIAUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN SKRIPSI

0 0 18