Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Deskripsi Sampel Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008 – 2010. Perusahaan manufaktur yang terdaftar selama 3 periode tersebut sebanyak 144 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, akhirnya didapatkan 107 perusahaan yang dapat dianalisis lebih lanjut. Dari 107 perusahaan, sebanyak 72 perusahaan dikategorikan sehat karena memiliki laba bersih positif selama periode penelitian sehingga dikeluarkan dari sampel. Sisanya sebanyak 35 perusahaan ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian. Dengan periode penelitian 3 tahun maka jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 105. Selanjutnya 105 sampel penelitian tersebut dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu kelompok perusahaan penerima opini audit dengan penjelasan going concern GC dan perusahaan penerima opini audit non going concern NGC. Pada tabel 4.1 disajikan pengelompokan perusahaan GC dan NGC. Sebanyak 46 perusahaan merupakan kelompok GC dan 59 adalah kelompok NGC.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1 Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern

Opini audit dengan penjelasan going concernGC, yaitu opini audit modifikasi yang dalam pertimbangan auditor terdapat ketidakmampuan atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan dalam menjalankan operasinya. Termasuk dalam opini audit dengan penjelasan going concern GC ini adalah opini GC unqualified with explanatory language, qualified opinion atau dislcaimer opinion. Sedangkan opini audit selain GC dikategorikan kedalam opini non - going concern NGC. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Dimana jika mendapat opini GC diberi kode 1 dan jika mendapat opini NGC diberi kode 0. Adapun rekapitulasi opini audit dengan penjelasan going concerntahun 2008 - 2010 pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 : Rekapitulasi Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern GC kode 1 NGC kode 0 Tahun Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 2008 17 48.57 18 51.43 2009 14 40.00 21 60.00 2010 15 42.86 20 57.14 total 46 59 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur tahun 2008 mendapat opiniaudit non - going concernNGC yaitu 18 perusahaan 51,43 sedangkan sisanya yaitu 17 perusahaan 48,57 mendapat opini audit dengan penjelasangoing concernGC. Tahun 2009 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur mendapat opini auditnon - going concernNGC yaitu 21 perusahaan 60 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sedangkan sisanya yaitu 14 perusahaan 40 mendapat opiniaudit dengan penjelasan going concernGC. Tahun 2010 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur mendapat opini auditnon - going concernNGC yaitu 20 perusahaan 57,14 sedangkan sisanya yaitu 15 perusahaan 42,86 mendapat opiniaudit dengan penjelasan going concernGC.

4.2.2 Debt Default

Debt default atau kegagalan membayar hutang didefinisikan sebagai kelalaian atau kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok dan bunganya pada saat jatuh tempo Chen dan Church, 1992 dalam Praptitorini dan Januarti 2007.Sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam keadaaan defaultbila salah satu kondisi dibawah ini terpenuhi Chen dan Church, 1992 dalam Ramadhany 2004, yaitu : 1. Perusahaan tidak dapat atau lalai dalam membayar hutang pokok atau bunga. 2. Persetujuan perjanjian hutang dilanggar, jika pelanggaran tersebut tidak dituntut atau telah dituntut kreditor untuk masa kurang dari satu tahun; atau 3. Perusahaan sedang dalam proses negoisasi restrukturisasi hutang yang jatuh tempo. Variabel dummy digunakan untuk mengukur variabel debt default. Kode 1 jika status default, dan 0 jika tidak default. Untuk menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak sebelum pengeluaran opini audit Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat dilihat dari catatan atas laporan keuangan. Jika perusahaan sedang atau telah menstrukturisasi hutangnya maka perusahaan dikatakan default.Adapun rekapitulasi debt default tahun 2008 - 2010 pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 : Rekapitulasi status Debt Default default kode 1 Tidak default kode 0 Tahun Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 2008 19 54.29 16 45.71 2009 16 45.71 19 54.29 2010 16 45.71 19 54.29 total 51 54 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.2 di atas menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur tahun 2008 dikategorikan sebagai perusahaan yang defaultyaitu 19 perusahaan 54,29 sedangkan sisanya yaitu 16 perusahaan 45,71 dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak default. Tahun 2009 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak default yaitu 19 perusahaan 54,29 sedangkan sisanya yaitu 16 perusahaan 45,71 dikategorikan sebagai perusahaan yang default. Tahun 2010 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak default yaitu 19 perusahaan 54,29 sedangkan sisanya yaitu 16 perusahaan 45,71 dikategorikan sebagai perusahaan yang default. Tabel 4.3 : Tabulasi Silang Default danOpini Audit Dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penjelasan Going Concern Opini Audit Y Debt Default X 1 NGC GC Total Tidak default 48 45,7 6 5,7 54 51,4 Default 11 10,5 40 38,1 51 48,6 Total 59 56,2 46 43,8 105 100 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabulasi silang antara variabel debt default danpenerimaan opini audit dengan penjelasan going concern menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak default cenderung mendapatkan opini audit dengan penjelasan non going concern yaitu sebanyak 45,7 sedangkan perusahaan yang default cenderung mendapatkan opini audit dengan penjelasan going concern yaitu sebanyak 38,1.

4.2.3 Opini Audit Sebelumnya

Opini audit sebelumnya didefinisikan sebagai opini audit yang telah dikeluarkan oleh auditor independen pada tahun sebelumnya. Periode penelitian ini dimulai dari tahun 2008 hingga 2010. Opini audit sebelumnya berarti dimulai dengan opini audit di tahun 2007. Variabel ini merupakan jenis opini audit dengan penjelasangoing concernGC. Variabel dummy digunakan 1 = jika opini audit GC tahun sebelumnya, dan 0 = jika opini NGC. Untuk mengukur apakah perusahaan menerima opini audit dengan penjelasan going concern GC pada tahun berjalan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat dilihat dari laporan auditor indepeden.Adapun rekapitulasi opini audit sebelumnya tahun 2008 - 2010 pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 : Rekapitulasi Opini Audit Sebelumnya GC kode 1 NGC kode 0 Tahun Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 2008 14 40.00 21 60.00 2009 17 48.57 18 51.43 2010 14 40.00 21 60.00 Total 45 60 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.4 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur tahun 2008 mendapat opini auditnongoing concernNGC di tahun sebelumnya yaitu 21 perusahaan 60 sedangkan sisanya yaitu 14 perusahaan 40 mendapat opini audit dengan penjelasangoing concernGC di tahun sebelumnya. Tahun 2009 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur mendapat opini auditnongoing concernNGC di tahun sebelumnya yaitu 18 perusahaan 51,43 sedangkan sisanya yaitu 17 perusahaan 48,57 mendapat opini audit dengan penjelasangoing concernGC di tahun sebelumnya. Tahun 2010 menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur mendapat opini audit dengan penjelasannongoing concernNGC di tahun sebelumnya yaitu 21 perusahaan 60 sedangkan sisanya yaitu 14 perusahaan 40 mendapat opini audit dengan penjelasangoing concernGC di tahun sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.5 : Tabulasi Silang Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern Opini Audit Y Opini Audit Tahun Sebelumnya X 2 NGC GC Total NGC 55 52,4 5 4,8 60 57,1 GC 4 3,8 41 39 45 42,9 Total 59 56,2 46 43,8 105 100 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabulasi silang antara variabel opini audit tahun sebelumnya danpenerimaan opini audit dengan penjelasan going concernGC menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang tahun sebelumnya mendapatkan opini audit non going concern NGCcenderung akan menerima opini audit non going concern NGC pada tahun berikutnya yaitu sebanyak 52,4. Begitu juga dengan perusahaan yang tahun sebelumnya mendapatkan opini audit dengan penjelasangoing concern GC sebagian besar akan menerima opini audit dengan penjelasangoing concern GC pada tahun berikutnya, yaitu sebanyak 39.

4.2.4 Pertumbuhan Perusahaan Growth

Pertumbuhan perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan rasio pertumbuhan laba. Laba yang kecil menunjukkan perusahaan mengalami negative growth dengan kata lain pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih.Rumus rasio pertumbuhan laba : Pertumbuhan Laba = Laba Bersih t – Laba Bersih t-1 Laba Bersih t-1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Adapun rekapitulasi laba perusahaan manufaktur tahun 2008 - 2010 pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.6 : Rekapitulasi Laba Perusahaan Manufaktur Laba Positif Laba Negatif Tahun Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 2008 6 17.14 29 82.86 2009 19 54.29 16 45.71 2010 20 57.14 15 42.86 Total 45 60 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.6 di atas menyebutkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur tahun 2008 baik yang perusahaan GC maupun NGC memiliki laba yang negatif atau perusahaan dalam keadaan merugi yaitu sebesar 82,86 sedangkan sisanya 17,14 perusahaan memiliki laba yang positif atau perusahaan dalam keadaan untung. Tahun 2009 sebagian besar perusahaan manufaktur baik yang perusahaan GC maupun NGC memiliki laba yang yang positif atau perusahaan dalam keadaan untung yaitu sebesar 54,29 sedangkan sisanya 45,71 perusahaan memiliki laba negatif atau perusahaan dalam keadaan merugi. Tahun 2010 sebagian besar perusahaan manufaktur baik yang perusahaan GC maupun NGC memiliki laba yang yang positif atau perusahaan dalam keadaan untung yaitu sebesar 57,14 sedangkan sisanya 42,86 perusahaan memiliki laba negatif atau perusahaan dalam keadaan merugi. Tabel 4.7 : Nilai Rata-Rata Laba dan Pertumbuhan Perusahaan GC dan NGC Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. GC NGC Tahun Perolehan Laba Pertumbuhan Perusahaan Perolehan Laba Pertumbuhan Perusahaan 2008 -221,167,105,744 -5.32 -32,208,031,305 2.85 2009 102,858,630,617 -1.18 -6,415,058,731 10.67 2010 4,592,042,753 -0.42 2,373,069,121 -0.74 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.7 di atas menyebutkan bahwa nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan manufaktur tahun 2008, dengan opini audit GC dan NGC adalah negatif, dan rata-rata laba perusahaan opini audit GC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit NGC. Berbeda dengan tahun 2009, nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan manufaktur dengan opini audit GC adalah positif dan perusahaan dengan opini audit NGC adalah negatif, sehingga rata-rata laba perusahaan opini audit NGC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit GC. Tahun 2010 ternyata lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dimana nilai rata-rata perolehan laba pada perusahaan, dengan opini audit GC dan NGC adalah positif, dan rata-rata laba perusahaan opini audit NGC lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan dengan opini audit GC.

4.3 Analisis Regresi Logistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh debt default, opinion shopping, kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern

1 17 123

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT, DAN OPINI AUDIT GOING CONCERN TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN DI INDONESIA

0 25 54

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 6 25

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, IPINION SHOPING DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

0 4 67

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DEBT DEFAULT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 13 73

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Co

0 8 15

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Pe

0 6 16

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI GOING CONCERN.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT, OPINI AUDIT SEBELUMNYA, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP POTENSI PENERIMAAN OPINIAUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN SKRIPSI

0 0 18