Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Uraian Pekerjaan

3 2. Bagaimana cara pengelolaan yang dilakukan terhadap aktiva tetap yang dimiliki pada PT.PLN Persero Area Medan? 3. Bagaimana memaksimalkan aktiva tetap yang dimiliki untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan PT.PLN Persero Area Medan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai sesuai seperti yang telah direncanakan, tanpa adanya tujuan yang jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan kurang terarah. Sesuai dengan penjelasan diatas yang menjadi tujuan penulis adalah: 1. Untuk mengetahui cara PT.PLN Persero Area Medan dalam memperoleh aktiva tetapnya. 2. Untuk mengetahui mengenai cara yang efektif dalam melakukan pengawasan yang dilakukan PT.PLN Persero Area Medan terhadap aktiva tetapnya. 3. Untuk mengetahui metode penyusutan yang digunakan oleh PT.PLN Persero Area Medan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang akan diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi PT. PLN Pesero Area Medan Sebagai bahan masukan atau pertimbangan, untuk melihat sejauh mana penerapan yang telah dilakukan PT.PLN Persero Area Medan dalam pengelolaan aktiva tetap sehingga dapat memperkecil kesalahan terhadap pengelolaan aktiva tetap. 4 2. Bagi Penulis Dapat memperluas wawasan mengenai sistem pengelolaan aktiva tetap yang diterapkan pada PT.PLN Persero Area Medan. 3. Bagi Pembaca Sebagai informasi dan referensi di dalam penulisan tugas akhir yang akan datang. 5 BAB II PROFIL ORGANISASI

A. Sejarah Ringkas PT. PLN Persero AREA MEDAN

Pada masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan listik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang pada masa itu. Setelah Proklamasi RI pada tanggal 17 Agustus 1945 dikumandangkan Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air, mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih diserahkan kepada Pemerintahan RI, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan penetapan pemerintah No.1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Saat Jepang menyerah kepada Sekutu, hubungan Indonesia – Belanda makin memburuk. Tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai perwujudan Pasal 33 ayat 2 UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, pada tahun 1995 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara Sumatera Timur dan Tapanuli yang dikepalai R. Sukarno merangkap kepala di Aceh. Tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT 5 6 No.16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh dan Riau menjadi PLN Ekploitasi I. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan menteri PUT No. 9PRT64 dan Peraturan Menteri No. 1PRT65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi. Untuk Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.

1. Dari Eksploitasi I menjadi Eksploitasi II

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan Keputusan Direksi PLN No. 009DIRPLN66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dari satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, Cabang P.Siantar berkedudukan di Tebing Tinggi. PP No. 18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara di ubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

2. Eksploitasi II Menjadi Wilayah II

Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013PRT75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. 7

3. Dari PERUM menjadi Persero

Dengan keluarnya PP No. 231994 Tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang melatar belakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 PLN harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berwaspada tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, disentralisasi, profil centre dan cost centre. Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerja sama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga terkait perlu dibina dan ditingkatkan.

4. Pemisahan PT. PLN Persero Wilayah II dan PT. PLN Persero

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara di masa yang akan datang sebagai upaya untuk meningkatakan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Keputusan No. 078.K023DIR1996 tanggal 9 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru dibidang pelayanan kelistrikan yaitu PT.PLN Persero Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. 8 Dengan pembentukan organisasi baru PT.PLN pembangkitan dan penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN Wilayah II berpindah tanggungjawab pengelolaannya ke PLN pembangkitan dan penyaluran Sumatera Bagian Utara. Sementara itu, PLN Wilayah berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Visi PT. PLN Persero “Diakui sebagai perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani” Misi PT. PLN Persero 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Moto Visi PT. PLN Persero “Listrik Untuk kehidupan yang lebih baik Electricity for a Better Life ” 9 Makna Logo PT. PLN Persero 1. Bentuk Lambang Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031DIR76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Gambar 2.1 Logo PLN 2. Element-element Dasar Lambang a. Bidang Persegi Panjang Vertikal Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN Persero merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini. 10 Gambar 2.2 Bidang persegi panjang Vertikal b. Petir atau Kilat Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN Persero dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman. Gambar 2.3 Petir atau Kilat c. Tiga Gelombang Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN Persero guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk 11 menampilkan kesan konstan sesuatu yang tetap seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Gambar 2.4 Tiga Gelombang B. Struktur Organisasi Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubunganketerkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Sturktur Organisasi PT. PLN Persero Area Medan dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut ini : 13 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PT PLN PERSERO AREA MEDAN Gambar 2.5: Struktur Organisasi PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara Sumber : PT. PLN persero Wilayah Sumatera Utara Manager Area Asisten Manajer Jaringan Supervisor Operasi Supervisor Pemeliharaan Supervisor PDKB Asisten Manajer Transaksi Energi Superviser Transaksi Energi Listrik Supervisor pengendalian susut Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi Supervisor Administrasi Umum Supervisor Pelayanan Pelanggan 23

C. Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT. PLN PERSERO Area Medan yang terdiri dari : 1. Manager Area Tugas Pokok Manajar Area sebagai berikut: a. Mengkordinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja untuk mencapai kinerja unit b. Mengoptimalkan PRK Unit sebagai bahan penyusunan RKAP untuk menetapkan arah pencapaian target kinerja. c. Mengkoordinir pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM ecara optimal untuk mencapai kinerja unit d. Mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Keselamatan Ketenagalistrikan K2 dan K3 untuk keselamatan dan keamanan pegawai dalam bekerja. e. Mengevaluasi perkiraan kebutuhan energi listrik dan pendapatan penjualan tenaga listrik bottom-up load forecast untuk merencanakan pengusahaan ketenagalistrikan di Unit yang dipimpinnya . f. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Tata Usaha Langganan TUL g. Mengevaluasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa untuk mendukung operasional perusahaan dalam menunjang pencapaian target kinerja h. Mengkoordinir proses pengelolaan keuangan dan pendapatan. 2. Asisiten Manajer Jaringan Tugas Pokok Asisten Manajer Area sebagai berikut: a. Menyusun Program Rencana Kerja PRK untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi. b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH. c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi. d. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi termasuk PDKB e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan pelayanan teknik f. Melakukan verifikasi dan validasi aset distribusi secara periodik. g. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk setiap jenis pekerjaan Distribusi guna tercapainya zero accident. h. Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan Jaringan Distribusi dengan Rayon instansi terkait termasuk PFK. i. Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien. 3. Supervisor PDKB Tugas Pokok Supervisor PDKB sebagai berikut: a. Merencanakan, Melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB. b. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP. c. Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan SP2B dan Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan SP3B kepada Kepala Operasi. d. Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan PDKB. e. Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat kompetensi brevet personil PDKB. f. Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat laik uji peralatan PDKB. g. Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB. h. Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala Operasi. 4. Supervisor Pemeliharaan Tugas Pokok Supervisor Pemeliharaan sebagai berikut: a. Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja PRK Pemeliharaan. b. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan. c. Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk PFK. d. Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi. e. Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharan jaringan distribusi. 5. Supervisor Operasi Tugas Pokok Supervisor Operasi sebagai berikut: a. Menyusun Program Rencana Kerja PRK Operasi. b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi sesuai SOP c. Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala d. Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi. e. Mengendalikan dan monitoring pelaksanaan operasional pelayanan teknik f. Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka operasi jaringan distribusi g. mengevaluasi kinerja operasi 6. Asisten Manajer Transaksi Energi Tugas Pokok Asisten Manajer Transaksi Energi sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Pelaksanaan manajemen billing b. Mengkoordinasikan dengan AP2T Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat terkait dengan proses billing. c. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP. d. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran SKKISKKO e. Mengkoordinasikan kegiatan operasional di bagian transaksi energi. f. Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi g. Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi h. melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan transfer price energi i. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan AMR. j. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil peneraan metrologi secara berkala. k. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP. l. Mengkoordinasikan kegiatan Wiring dan Setting APP m. Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi berwenang untuk kegiatan P2TL 7. Supervisor pengendalian susut Tugas Pokok Supervisor pengendalian susut sebagai berikut : a. Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian atau rayon terkait b. Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara berkala c. Melakukan updating data PJU secara berkala d. melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan dengan bagian atau Rayon terkait e. Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA. f. Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin g. Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan h. Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan Instansi berwenang untuk pelaksanaan P2TL i. Melakukan analisa dan evaluasi ANEV atas hasil pelaksanaan P2TL 8. Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi Tugas Pokok Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi sebagai berikut : a. Memonitor program pemeliharaan meter transaksi yang disebabkan oleh meter rusak, buram, macet dan tua b. Memonitor pelaksanaan pemasangan dan pemeliharaan AMR. c. Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan d. Memonitor pelaksanaan hasil peneraan metrologi secara berkala. e. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter transaksi f. Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta Meter Elektronik ME dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga g. Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk material baru atau bekas andal h. Memastikan hasil sampling peneraan APP-baru hasil Metrologi dan re- kondisi pihak ke III. i. Memonitor manajemen segel APP. 9. Supervisor Transaksi Energi Listrik Tugas Pokok Supervisor Transaksi Energi Listrik sebagai berikut : a. Melaksanakan pemeliharaan AMR dan aplikasi pendukungnya b. Melaksanakan test dan komisioner setelah selesai perbaikanpenggantian material APP yang terintegrasi dengan AMR Memastikan proses mutasi perubahan data pelangganPDL sudah dilaksanakan sesuai rekomendasi berita acara c. pemeliharaan APP. d. Membuat Berita Acara TUL I-10 Setiap selesai pelaksanaan pemeliharaan APP. 10. Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi Tugas Pokok Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi Sebagai Berikut : a. Mengelola peningkatan Intergritas Layanan Publik ILP b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan Tenaga kerja c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan pelanggan d. Memonitor data pendapatan e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan g. Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi , Anggaran Operasi dan Cash Budget h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ketiga i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan pemeliharaan gedung k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai l. Mengevaluasi fasilitas sarana kerja, permintaan perlengkapan K3 APK, tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD m. Memonitor Realisasi Anggaran 11. Supervisor Pelayanan Pelanggan Tugas Pokok Supervisor Pelayanan Pelanggan Sebagai Berikut : a. Mengelola peningkatan Intergritas Layanan Publik ILP b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan Tenaga kerja c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan pelanggan d. Memonitor data pendapatan e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan g. Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi , Anggaran Operasi dan Cash Budget h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ketiga i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan pemeliharaan gedung k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai l. Mengevaluasi fasilitas sarana kerja, permintaan perlengkapan K3 APK, tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD m. Memonitor Realisasi Anggaran 12. Supervisor Administrasi Umum Tugas Pokok Supervisor Administrasi Umum Sebagai Berikut : a. Melaksanakan pengelolaan Tenaga Kerja b. Melaksanakan pengelolaan K3. c. Melaksanakan investigasi kejadian kecelakaan kerja, kebakaran, kebanjiran dan musibah lain terkait dengan K3. d. Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran; e. Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi; f. Melaksanakan fungsi kehumasan; g. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian Pelayanan dan Administrasi. h. Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan, bank, Hutang-Piutang, Persekot Dinas dan PUMP-KPRBPRP. i. Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dana operasional.

D. Kinerja Terkini