Cara Perolehan Aktiva Tetap

40 40

C. Harga Perolehan Aktiva Tetap

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki aktiva tetap yang nilainya relatif besar bila dibandingkan dengan aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan, karena dalam perolehannya dibutuhkan dana yang besar. Proses perolehan yang dimaksud adalah dimulai sejak pembelian aktiva tetap, pengangkatan aktiva tetap tersebut, pemasangan sampai aktiva tersebut siap untuk dipakai dalam proses produksi. Menurut Hermawan 2008:94 harga perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau kontribusi sampai dengan aktiva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.

1. Cara Perolehan Aktiva Tetap

Menurut Keiso dalam Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik 2006:166 cara perolehan aktiva tetap dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Pembelian Kontan Aset yang dibeli secara kontan dicatat sebesar uang yang dikeluarkan untuk pembelian itu dikurangi potongan harga yang dibeikan, baik untuk pembelian partai besar maupun karena pembayaran dipercepat. 2. Pembelian secara kredit jangka panjang Pada saat ini kebanyakan pembelian asset tetap dilakukan dengan kredit jangka panjang. Sisa utang umumnya dibuktikan melalui notes, surat berharga, bukti utang hipotek, dan lainnya. Utang ini biasanya dibayar dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga. Pembebanan bunga atas kredit ada dua kemungkinan, meliputi secara flat atau berdasarkan sisa utang. 41 41 3. Pembelian dengan surat berharga Jika asset tetap diperoleh dengan mengeluarkan saham atau obligasi maka asset tetep harus dicatat sebesar haga pasar saham atau obligasi pada saat pembelian. 4. Diterima dari sumbangan atau ditemukan sendiri Transaksi seperti ini disebut nonreciprocal transfer atau transfer yang tidak memerlukan umpan balik. Aset ini harus dicatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihakperusahaaan penilai yang independen, dan dikredit modal donasi. 5. Di bangun sendiri Alasan perusahaan membangun sendiri asset tetapnya adalah untuk menekan biaya, memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai, keinginan untuk mendapatkan mutu yang lebih baik. 6. Tukar tambah Permasalahan perolehan dengan tukar-menukar asset ini ada dua macam kasus, yaitu: a. Kasus pertukaran yang bersifat khusus, transaksinya ditandai dengan: 1 Harga pasar asset tetap yang ditukarkan tidak diketahui. 2 Aset tetap yang saling ditukarkan adalah sejenis. 3 Dalam hal asset tetap yang ditransferkan kepada pemiliknya yang disebabkan adanya reorganisasi. b. Kasus pertukaran yang umum 42 42 Diluar transaksi khusus di atas secara otomatis dianggap transaksi general case, misalnya ditandai dengan harga pasar yang tersedia, asset tetap yang ditukarkan tidak sejenis, dan lainnya. Setelah diketahui jenis dan cara perolehan aktiva tetap, maka harga perolehan dari masing-masing aktiva tetap, sebagai berikut: 1. Harga Perolehan Tanah Harga perolehan tanah meliputi semua pengorbanan yang dinyatakan dalam satuan uang, baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsuung dalam hubungannya dengan perolehan dan pemilik tanah. Elemen dari harga perolehan tanah, antara lain: a. Harga beli, yaitu jumlah kas yang diserahkan kepada penjual. b. Biaya komisi dan biaya lain yang sejenis yang terrjadi pada saat pembelian tanah tersebut. c. Biaya balik nama. d. Pajak yang menunggak untuk tahun sebelumnya yang harus ditanggung pembeli. e. Biaya pengukuran f. Biaya pembongkaran bangunan lama, bila ada g. Biaya pembebanan bangunan dan penghuni liar 2. Harga Perolehan Bangunan Harga bangunan meliputi harga beli, biaya perbaikan sebelum gedung tersebut siap pakai, komisi pembelian, biaya balik nama, pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada saat pembelian. Namun apabila gedung tersebut 43 dibangun sendiri maka harga perrolehan gedung tersebut meliputi biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan, biaya pengurusan izin bangunan, pajak selama pembangunan serta asuransi yang dibayarkan selama pembangunan gedung tersebut. 3. Kendaraan Yang termasuk harga perolehan kendaraan yaitu harga faktur, bea balik nama, biaya transport, biaya pemasangan aksesoris, pajak seperti kendaraan bermotor, jasa raharja, dan lain-lain yang dibebankan sesuai biaya periode-periode yang bersangkutan. 4. Peralatan atau mebel Yang termasuk harga perolehan mebel atau peralatan meliputi harga beli bersih, pajak penjualan,biaya transport, biaya asuransi selama pengangkutan, biaya pemasangan dan biaya lain yang terjadi untuk memperoleh mebel atau peralatan. 5. Mesin Yang merupakan harga perolehan mesin meliputi harga beli bersih, biaya transport, biaya bongkar muat, premi asuransi selama pengangkutan, biaya pemasangan, biaya percobaan dan biaya lain-lain hingga mesin tersebut dapat digunakan. Dalam beberapa cara perolehan aktiva tetap yang telah disebutkan diatas, PT. PLN Persero Area Medan pada umumnya memperoleh aktiva tetap dengan cara: 1. PDP Pekerjaan Dalam Pelaksanaan unit yang bersangkutan 44 Pekerjaan Dalam PelaksanaanPDP merupakan suatu aktivitas dari kegiatan suatu proyek atau pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Istilah PDP dalam akuntansi secara umum dapat diartikan sebagai barang dalam proses work in process yang mengacu pada perusahaan industri. PT. PLN Persero menggunakan istilah PDP dikarenakan PT. PLN Persero bergerak dibidang ketenagalistrikan dengan tugas melayani masyarakat demi kesejahteraan masyarakat. Makah hal ini, PT. PLN Persero dapat digolongkan menjadi perusahaan jasa. Fakta-fakta dalam pelaksanaan akuntansi PDP adalah berbagai proyek yang dilaksanakan oleh PT. PLN Persero, misalnya: pemasangan trafo, penggantian trafo, pemasangan kabel bawah tanah, penggantian kabel, pemasangan gardu dan pemasangan jaringan dan apabila pengerjaan proyek tersebut telah selesai maka akan dijadikan aktiva tetap perusahaan, sedangkan jasanya akan dijual kepada konsumen. 2. Pembelian Perolehan aktiva dengan cara pembelian merupakan hal yang umum dilakukan oleh sebuah perusahaan. Namun, PT. PLN Persero Area Medan menetapkan batasan minimum pembelian agar dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap, yaitu sebesar Rp. 15.000.000,- 3. Relokasi Aktiva tetap dapat diperoleh melalui pemindahan aktiva dari satu cabang ke cabang yang lainnya. Misalnya aktiva tetap berupa mesin genset yang dimiliki oleh PLN Cabang Siantar direlokasi ke PLN Cabang Medan. 4. ATTB Aktiva Tetap Tidak Beroperasi yang diperbaiki 45 Apabila terdapat aktiva tetap yang mengalami kerusakan, maka akan dilakukan upaya perbaikan agar dapat menambah umur ekonomisnya. Jika Aktiva Tetap Tidak Beropersasi tersebut dapat berfungsi kembali dalam aktivitas normal perusahaan setelah mengalami perbaikan, maka aktiva tersebut akan tetap dikategorikan sebagai aktiva tetap.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap 1. Pengertian