51
F. Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap
Aktiva tetap bernilai tinggi dan berumur ekonomis panjang sangat penting untuk dilakukan pengawasan interal yang efektif. Pengawasan seperti ini harus
dimulai dengan otoritas dan prosedur yang disetujui untuk membeli asset tetap. Pengawasan itu juga harus dilakukan untuk menjamin bahwa aktiva tetap
tersebut dibeli dengan harga serendah mungkin. Salah satu prosedur untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meminta para pemasok untuk mengajukan
tawaran yang kompetitif. Perhitungan fisik secara periodik dalam rangka memeriksa keakuratan
catatan akuntansi. Pemeriksaan semacam ini ditujukan untuk mendeteksi aktiva tetap yang telah hialng, rusak, atau menganggur. Selain itu, aktiva tetap harus
diperiksa secara periodik untuk menentukan kondisinya. Menurut Mulyadi 2001:163 defenisi dari system pengendalian intern
menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk system tersebut.
Menurut Harahap 2002:241 berbagai hal yang perlu ditetapkan oleh manajemen atau pengawasan yang lebih dikenal dengan pengendalian dalam
kaitannya dengan manajemen aktiva tetap adalah: 1.
Menyusun budget aktiva tetap baik jangka panjang, menengah, atau jangka pendek. Hal ini perlu untuk mempersiapkan anggaran yang diperlukan.
2. Menetapkan prosedur administrasi yang rapi dan akurat tentang aktiva tetap.
3. Menetapkan standard dalam mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap.
52
4. Mereview alternatif dalam perolehan aktiva tetap dan memberikan saran.
5. Pemeriksaan yang kritis terhadap setiap permintaan pengeluaran modal.
6. Menentapkan system otorisasi pengeluaran untuk aktiva tetap.
7. Mendesain system pencatatanpembukuan.
G. Jenis-jenis Pengawasan Aktiva Tetap
Ada 3 jenis pengawasan internal aktiva tetap yang dapat dilakukan, yaitu: 1.
Pengawasan Administrasi Pengawasan ini meliputi pengawasan system dan prosedur penyelenggaraan
inventaris dan berhubungan dengan masalah teknik dan materi inventarisasi. 2.
Pengawasan Fisik Pengawasan ini meliputi penyesuaian keadaan fisik aktiva tetap dilapangan
dengan laporan yang terdapat dalam daftar inventaris maupun administrasi inventarisasinya.
3. Pengawasan Penggunaan
Tujuan dari pengawasam ini adalah untuk mengetahui apakah suatu aktiva sudah benar dalam penggunannya. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan
aspek efisiensi penggunaan. Pengawasan ini penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap, seperti keamanan, kebutuhan maupun pendayagunaan
barang-barang yang ada. Dalam melakukan pengawasan internal aktiva tetap PT. PLN Persero Area
Medan menjalankan pengawasan internal yang mencakup pengawasan administratisi, pengawasan fisik, pengawasan penggunaan. Sebagai contoh
53
pengawasan fisik yang dilakukan adalah dengan melakukan inventarisasiopname fisik per triwulan disetiap tahunnya.
H. Unsur Pengawasan Aktiva Tetap