46
2. Metode Penyusutan
Penyusutan untuk setiap periode akuntansi diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan. Beban penyusutan adalah biaya perolehan aktiva tetap
yang diakui sudah dikonsumsi selama periode akuntansi. Menurut Suradi 2009:242 ada beberapa faktor yang menentukan beban
penyusutan yaitu: harga perolehan, nilai residu, umur pemakaian. Besarnya penyusutan ini harus ditentukan secara sistematis dan rasional.
Menurut Firdaus 2005:156 metode penyusutan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Metode Garis Lurus
Beban penyusutan dalam metode garis lurus dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu. Oleh karena itu, metode ini menghasilkan jumlah beban
penyusutan periodik yang sama selama masa manfaat dari aktiva tetap tersebut. Beban penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
b. Metode Jumlah Unit Produksi
Dalam metode jumlah unit produksi, manfaat taksiran dari aktiva tetap estimated useful life dinyatakan dalam jumlah unit dari kapasitas produksi
seperti jumlah jam atau km. Metode ini akan menghasilkan beban penyusutan yang berfluktuasi sesuai dengan pemakain aktiva yang sesungguhnya.
Penyusutan dihitung dalam dua tahap. Tahap pertama menentukan tarif
47
penyusutan untuk setiap unit produksi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Adapun tahap yang kedua yaitu, menentukan beban penyusutan untuk suatu periode. Berikut rumus yang digunakan
Beban Penyusutan =Tarif Penyusutan×Jumlah Unit Produksi yang sesungguhnya
c. Metode Saldo Menurun
Dalam metode saldo menurun, penyusutan yang dibebankan pada tahun pertama dan tahun-tahun berikutnya akan semakin menurun. Untuk
menerapkan metode ini, biasanya tarif penyusutan yang digunakan adalah dua kali dari tarif metode garis lurus. Beban penyusutan dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Beban Penyusutan =Tarif Penyusutan×Nilai buku awal tahun
d.
Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini sama dengan metode saldo menurun, dimana beban penyusutan semakin menurun setiap tahun selama masa pemakaiannya. Berikut ini rumus
yang digunakan dalam mencari jumlah angka tahun
Untuk menghitung beban penyusutan dalam metode ini digunakan rumus sebagai berikut:
Beban Penyusutan = Tarif penyusutan Harga Perolehan –Nilai Sisa
48
Pada PT. PLN Persero Area Medan, semua aktiva tetap disusutkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus straight line method. Metode garis
lurus menghasilkan jumlah beban yang sama setiap tahun sepanjang umur ekonomis suatu aktiva tetap. Dengan menggunakan metode ini diasumsikan
besarnya biaya penyusutan tiap periode akan sama sepanjang aktiva tetap masih digunakan dalam operasi perusahaan. Nilai buku aktiva tetap akan semakin
menurun akibat adanya alokasi, akan tetapi apabila dilakukan perbaikan terhadap aktiva tetap, hal ini dapat memperpanjang umur aktiva tetap tersebut, maka
jumlah penyusutannya akan berubah. E. Penggantian Aktiva Tetap
Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait dengan penggunaan aktiva tetap dikarenakan aktiva tetap tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam
kegiatan operasional perusahaan. Aktiva Tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian. Dalam aplikasi ini, penggantian aktiva tetap dapat
dilakukan dengan jika memiliki sebab-sebab sebagai berikut: 1.
Tidak mungkin dioperasikan 2.
Tidak ekonomis 3.
Penggantian 4.
Akan direlokasi
Sehingga menimbulkan pada aktiva tetap tersebut untuk dilakukan sebagai berikut:
1. Direlokasi
49
Relokasi perpindahan dari satu unit ke unit lain. Dimana ini aktiva tersebut masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat diperbaiki jika mengalami
kerusakan. 2.
Dihapus Pengahapusan aktiva tetap dilakukan apabila aktiva tersebut sudah tidak
bermanfaat lagi dan tidak memiliki nilai sisa atau nilai pasar. 3.
Perbaiki Aset dalam perbaikan termasuk asset yang sudah tua, rusak tetapi masih bisa
diperbaiki untuk difungsikan kembali atau dijual. Cara penggantian aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. PLN Persero Area
Medan, yaitu: 1.
Dengan cara diganti Aktiva tetap yang rusak akan digolongkan menjadi ATTB Aktiva Tetap
Tidak Beroperasi. Apabila aktiva tetap tersebut dapat diperbaiki, maka akan tetap dipergunakan dalam aktivitas normal perusahaan.
Namun apabila aktiva tersebut tidak dapat diperbaiki, maka akan dilakukan upaya penggantian aktiva dengan yang baru, dan ATTB yang rusak akan disimpan
didalam gudang. Setelah Tim Peneliti Kelayakan ATTB menyatakan kondisi kerusakan aktiva tersebut adalah 25 dan tidak dapat dipergunakan dalam
aktivitas normal perusahaan, maka akan dilaporkan untuk dihapus ataupun di lelang setelah disetujui.
Berikut adalah prosedur yang harus ditempuh dalam penghapusan aktiva tetap:
50
Gambar 3.1 Prosedur Penghapusan Aktiva Tetap
Sumber: PT. PLN Persero Area Medan 2.
Dengan cara dilelang Apabila prosedur yang ditempuh telah disetujui, maka ATTB Aktiva Tetap
Tidak Beroperasi tersebut akan dilelang oleh kantor wilayah dan kemudian dihapuskan oleh Kantor Cabang dari daftar aktiva tetap yang dimiliki oleh PT.
PLN Persero Area Medan. 3.
Dengan cara direlokasi
Relokasi adalah perpindahan aktiva tetap dari satu unit ke unit lain. Sebagai contoh, mesin genset yang dimiliki oleh PLN Area Medan dipindahkan ke PLN
Cabang Siantar.
Kantor Area
Kantor Wilayah
Kantor Pusat
Kantor Wilayah
Kantor Pusat
Kantor Area
Dewan Komisaris
Melakukan Penghapusan Aktiva Tetap
Melakukan Pelelangan Aktiva Tetap
51
F. Pengawasan Internal Terhadap Aktiva Tetap