1. Pengertian Kualitas Aktiva Produktif
Kasmir  mengemukakan  kualitas  aktiva  produktif  merupakan  alat  yang  bertujuan untuk  menilai  jenis
–  jenis  asset  yang  dimiliki  oleh  bank.  Maksud  dari  penilaian kualitas  asset  ialah  untuk  menilai  kondisi  asset  bank,  termasuk  mengantisipasi  atas
resiko gagal bayar dari pembiayaan.
14
Terdapat unsur – unsur aktiva produktif dimana didalamnya berisi:
a.  Kredit yang diberikan b.  Penempatan dana pada bank lain
c.  Surat berharga d.  Penyertaan modal
Dasar  penilaian  aktiva  produktif  dapat  dibentuk  penyisihan  penghapusan  aktiva produktif  yang  dimiliki  guna  menutup  resiko  kemungkinan  atas  aktiva  produktif
tersebut.
15
Menurut  Lukman  Dendawijaya  mengemukakan  bahwa  salah  satu  komponen dalam  penilaian  faktor  Kualitas  Aktiva  Produktif  KAP  adalah  perbandingan  rasio
antara  Penyisihan  Penghapusan  Aktiva  Produktif  PPAP  dan  jumlah  Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan APYD.
KAP = x 100
14
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
15
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan,  Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h. 61.
Aktiva  produktif  merupakan  asset  yang  dimiliki  oleh  bank  yang penggunaannya dilakukan dengan cara penanaman dana kepada para pelaku ekonomi
dan masyarakat. Aktiva yang produktif sering disebut juga dengan  earning asset atau aktiva yang menghasilkan, karena penanaman dana  tersebut  adalah  untuk  mencapai
tingkat penghasilan laba yang diharapkan. Dalam  menjalankan  kegiatan  penanaman  dana,  aktiva  produktif  dapat
menggambarkan  kinerja  bank,  selain  itu  aktiva  produktif  juga  berdampak  pada tingkat profitabilitas.
16
Terdapat 5 lima komponen dalam perhitungan APYD berdasarkan SE BI no. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 yaitu:
1.  Lancar X 0
= Rp…………….. 2.  Perhatian Khusus
X 25 = Rp…………....
3.  Kurang Lancar X 50
= Rp…………… 4.  Diragukan
X75 = Rp…………….
5.  Macet X 100
= Rp…………..
Jumlah  APYD = Rp…………..
Tingkat kelangsungan usaha bank berkaitan erat dengan aktiva produktif yang dimilikinya,  oleh  karena  itu  manajemen  bank  dituntut  untuk  seanantiasa  dapat
memantau  dan  menganalisis  kualitas  aktiva  yang  dimiliki.  Kualitas  aktiva  produktif
16
Lukman Dendawijaya, Mananajemen Perbankan,  Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, h. 153.
menunjukkan  kualitas  asset  sehubungan  dengan  resiko  pembiayaan  yang  dihadapi bank akibat pemberian pembiayaan dan investasi dana.
E. Resiko Pembiayaan