B. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Balance Scorecard
1. Persfektif Keuangan Balance Scorecrd memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih
dan ROI, karena tolak ukur tersebut digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui laba.Tolak ukur keuangan saja tidak dapat menggambarkan
penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan perusahaan atau organisasi.
Suatu pengukuran kinerja didalamnya harus memiliki keseimbangan antara keuangan dan non keuangan untuk mngarahkan kinerja perusahaan terhadap
keberhasilan. a. Rasio Likuiditas
1. Current Ratio Rasio Lancar
Tahun Aktiva Lancar
Utang Lancar Current Ratio
1 2
3 2: 3 100 = 4
2010 415,940,600,000
38,077,130,000 1092.36 2011
551,750,840,000 68,129,800,000 809.85
2012 694,526,550,000
76,725,700,000 905.21
Berdasarkan tabel diatas, baik asset lancar maupun utang lancar dari AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah mengalami kenaikan, namun jika dilihat dari
perhitungan current rasio perusahaan sempat mengalami penurunan pada tahun 2011 dari tahun 2010, namun kondisi tersebut dapat distabilkan perusahaan dengan
meningkatnya perhitungan current ratio dari tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa AJB Bumiputera 1912 divisi syariah mampu untuk membiayai kewajiban tiap
tahunnya. Pada periode ini dilihat dari rasio likuiditas, AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah menunjukan kinerja keuangan yang sangat baik atau memiliki tingkat kesehatan keuangan yang sehat sekali karena memiliki bobot nilai diatas 150.
b. Rasio Solvabilitas 1. Debt to Asset Ratio
Tahun Total Kewajiban
Total Aktiva Debt To Asset Ratio
1 2
3 2: 3 100 = 4
2010 48,505,550,000
422,916,650,000 11.47
2011 76,143,610,000
555,379,390,000 13.71
2012 92,846,460,000
703,243,310,000 13.20
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah menghasilkan debt to asset ratio pada tahun 2010 sebesar 11.47 kemudian meningkat pada tahun 2011 sebesar 13,71, lalu
menurun kembali pada than 2012 sebesar 13,20. Jumlah rata-rata debt to asset ratio adalah sebesar 12,79, yang artinya 87,21 berasal dari pemegang saham. Debt to
asset ratio ini digunakan untuk membandingkan total utang dengan total aktiva. Semakin tinggi nilai dari ratio ini, maka semakin tinggi pula pendanaan perusahaan
yang berasal dari utang. 2. Equity to Asset Ratio
Equity to Asset Ratio ini digunakan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.Semakin tinggi nilai rasio ini, maka
semakin tinggi pula modal yang dijadikan jaminan utang. Nilai equity to asset ratio AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah tahun 2010 yaitu 8,40, kemudian tahun
Tahun Modal Sendiri
Laba Ditahan Total Aktiva
Debt To Asset Ratio 1
2 3
4 2+3:4100 = 5
2010 55,000,000,000
19,472,320,000 422,916,650,000 8.40
2011 80,000,000,000
8,669,810,000 555,379,390,000 15.97
2012 80,000,000,000
12,103,140,000 703,243,310,000 13.10
berikutnya sebesar 15,97, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 34,64. Rata-rata dari nilai equity to asset ratio adalah sebesar 12,49. Dengan demikian total debt to
asset ratio 12,79 ditambah dengan total equity to asset ratio 12,49 hasilnya total bobot nilai rasio solvabilitas 25,28, ini berarti tinglkat solvabilitas AJB Bumiputera
Syariaah 1912 divisi syariah termasuk tidak sehat karena memiliki bobot nilai yang kurang dari 68.
c. Rasio Rentabilitas 1. Return On Asset
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 AJB Bumiputera Syariah mengalami kekurangan atau minus sebesar 72 juta, kemudian ditahun
berikutnya yaitu tahun 2011 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu sebesar 28 Tahun
Laba Sebelum Pajak Total Aktiva Debt To Asset Ratio
1 2
3 2:3100 = 4
2010 72,730,880,000
422,916,650,000 -17.20
2011 28,142,130,000
555,379,390,000 5.07
2012 3,433,320,000
703,243,310,000 0.49
juta, namun pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 prusahaan kembali mengalami penurunan yang cukup drastis dari 28 juta pada tahun 2011 menjadi 3 juta pada tahun
2012. Tingkat ROA AJB Bumiputera tahun 2010 yaitu sebesar -17,20, hal ini
dapat dikatakan margin laba perusahaan kurang baik, sehingga pada tahun ini kondisi keuangan yang buruk, hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut mulai
diberlakukannya PSAK 108 tentang pemisahan antara perusahan induk konvensional dengan syariah, dan pada tahun ini pula perusahaan melakukan
pemisahan dana tabarru perusahaan dalam laporan keuangan. PSAK 108 tahun 2010 ini yang mengatur tentang pemisahan laporan
keuangan konvensional dan syariah serta pemisahan dana tabarru. Dengan adanya peratuan baru perusahaan masih mengalami kebingungan dengan alokasi dan
pembagian keuangannya, mana yang harus masuk kedalam pos dana tabarru dan mana yang bukan, yang pada akhirnya berdampak kepada laba yang dihasilkan
perusahaan.
46
2. Return On Equity
46
Wawancara Pribadi dengan Bapak Miftah, Staff Keuangan Divisi Syariah. Jakarta 29 September 2014.
Tahun Laba stlh Pajak
Total Ekuitas Debt To Asset Ratio
1 2
3 2:3100 = 4
2010 72,730,880,000
44,139,380,000 -164.78
2011 28,142,130,000
87,333,980,000 32.22
2012 3,433,320,000
98,123,050,000 3.50
Nilai ROE AJB Bumipuera 1912 divisi Syariah pada tahun 2010 sebesar - 164,78, hal ini menunjukan bahwa pada tahun ini perusahaan mengalami kegagalan
dalam pengembalian investasi seiring dengan menurunnya ROA. Kemudian ditahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 32,22 dan pada tahun berikutnya mengalami
penurunan menjadi 3.50 pada tahun 2012. Dengan melihat rasio rentabilitas, rata-rata ROA dari tahun 2010-2012
sebesar -3.88 kemudian rata-rata ROE dari tahun 2010-2012 sebesar -43,02 yang berarti total bobot pencapaian rasio rentabilitas ini mencapai -46,90, artinya kondisi
keuangan dalam menghasilkan laba termasuk dalam kategori tidak sehat, karena kurang dari 5.
2. Persfektif Pelanggan Pada persfektif ini, responden penelitian adalah peserta atau nasabah asuransi
syariah yang mulai bergabung dari tahun 2010.Persfektif ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepercayaan nasabah terhadap produk dan jasa yang ditawarkan
serta kecepatan layanan yang diberikan dan kualitas hubungan antara perusahaan dan nasabah.
Informasi yang diperoleh dapat mengetahui seberapa baik hubungan yang dimiliki perusahan dengan nasabah, dimana dalam hal ini memberikan gambaran
apakah perusahaan memiliki kinerja menejemen yang baik atau tidak. Hal ini diukur dengan mengisi pertanyaan pada kuesioner yang disediakan.Peserta yang menjadi
responden dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. a. Karakteristik Responden Kepuasan Pelanggan
Gambaran umum berdasarkan usia Gambar 4.1
Sumber : Data Primer Diolah Gambar 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan umur 35 tahun
mendominasi sebanyak 21 orang atau 42, selanjutnya dengan umur 30-34 tahun sebanyak 14 orang atau 28, selanjutnya dengan umur 25-29 tahun sebanyak 9 orang
atau 18, dan terakhir umur 20-24 tahun sebanyak 6 orang atau 12.
12 18
28 42
Usia
20-24 25-29
30-34
Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin Gambar 4.2
Sumber : Data Primer diolah Gambar 4.2 menunjukkan bahwa responden jumlah laki-laki lebih banyak
dibandingkan responden dengan jenis kelamin perempuan.Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 56 dan responden dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 44.Hal ini berarti menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak menjadi nasabah AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah dibandingkan dengan perempuan.
Gambaran umum responden berdasarkan pekerjaan Gambar 4.3
Sumber : Data Primer diolah
Pria 56
Wanita 44
0 0
Jenis Kelamin
laki-laki perempuan
46 14
16 24
Perkerjaan
karyawan swasta wirausaha
PNS IRT
Gambar 4.3 menunjukkan jumlah sampel tersebut diambil secara acak sederhana dengan jumlah yang proporsional untuk mewakili seluruh populasi
penelitian. Untuk responden yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 46,untuk responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 24, untuk responden
yang bekerja sebagai PNS sebanyak 16, dan bekerja sebagai wirausaha sebanyak 14.
Gambaran Umum Responden berdasarkan Produk yang dimiliki Gambar 4.4
Sumber : Data diolah Pada gambar 4.4 menunjukan bahwa responden lebih banyak memlilih produk
mitra iqra yang mana persentase jumlah nasabah yang memiliki produk mitra iqra sebanyak 54, dan untuk produk mitra mabrur sebanyak 16, untuk produk mitra
iqra plus sebanyak 12, untuk mitra mabrur plus sebanyak 12 dan terakhir untuk produk mita amanah sebanyak 4. Hal ini menunjukan bahwa produk mitra iqra
lebih banyak diminati oleh nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah.
54 14
16 12
4
Produk
mitra iqra mitra iqra plus
mitra mabrur mitra mabrur plus
mitra amanah
b. Uji Validitas Kepuasan Pelanggan
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.sedangkan uji reliabilitas ini dilakukan terhadap variabel-variabel yang valid, data valid ini didapat
dari uji validitas. Output SPSS uji validitas dapat dilihat pada tabel Item-Total Statistics.Dengan
sampel sebanyak 50 orang maka nilai Corrected Item-Total Correlation harus lebih besar dari 0,279.
b. Uji Validitas Atibut Produk dan Jasa Tabel 4.1
Hasil Pengujian Validitas Atribut Produk dan Jasa Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
APJ1 0,909
0,000 Valid
APJ2 0,900
0,000 Valid
APJ3 0,748
0,000 Valid
APJ4 0,775
0,000 Valid
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa semua nilai Corrected Item- Total Correlation lebih besar dari 0,279 dan nilai signifikansi kurang dari 0,005sehingga
semua pertanyaan telah valid. c. Uji Validitas Citra Perusahaan
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Citra Perusahaan
Pertanyaan Pearson
Corelation Sig 2-Tailed
Keterangan
CP1 0,853
0,000 Valid
CP2 0,735
0,000 Valid
CP3 0,866
0,000 Valid
CP4 0,755
0,000 Valid
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa semua nilai Corrected Item-Total Correlation Correlation lebih besar dari 0,279, dan nilai signifikansi kurang dar
0,005sehingga semua pertanyaan telah valid.
d. Uji ValiditasHubungan dengan Pelanggan Tabel 4.3
Hasil Pengujuian Validitas Hubungan dengan Pelanggan Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
HP1 0,767
0,000 Valid
HP2 0,917
0,000 Valid
HP3 0,936
0,000 Valid
HP4 0,733
0,000 Valid
Dari tabel 4.7 di atas terlihat bahwa semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,279, sehingga semua pertanyaan telah valid.
e. Uji Realibilitas Kepuasan Pelanggan Realibilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara
konsisten sasaran yang diukur.Uji realibilitas ini menunjukan konsistensi skor-skor yang diberikan skoker satu dengan skoker lainnya. Instrument dikatakan realibel jika
nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel berikut menunjukan hasil uji realibilitas pelanggan dari tiga variable dengan 50 sampel responden nasabah.
Tabel 4.4 Hasil Uji Realibilitas Pelanggan
Variabel Cronbach‟s
Alpha Cronbach
Alpa Based
on Standardized Items
N of Item
APJ 0,825
0,918 5
CP 0,814
0,898 5
HP 0,827
0,920 5
Sumber : data diolah Tabel 4.4 menunjukan nilai cronbach‟s alpha atas variable atribut produk dan
jasa sebesar 0,825, untuk variabel citra perusahaan sebesar 0,814 sedangkan untuk variabel hubungan dengan pelangggan cronbach‟s alpha sebesar 0,827. Dari semua
data tersebut dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini sangat reliabel, karena semua data cronbach‟s alpha melebihi 0,6.
c. Hasil Pengukuran Kinerja Kepuasan Pelanggan Berdasarkan jawaban dari 50 responden dari nasabah AJB Bumiputera 1912
Syariah yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan memberikan gambaran terkait dengan variabel dalam penelitian ini. Variabel yang terkait dalam penelitian
ini yaitu atribut produk dan jasa, citra perusahaan dan hubungan dengan pelanggan. Hasil pengolahan data dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Atribut Produk dan Jasa Nasabah AJB Bumiputera 1912
Syariah Depok Pendapat Responden
Nilai Jumlah
Jawaban Responden
Tabel nilai Bobot Nilai
Sangat Puas 5
69 345
35 Puas
4 89
356 44
Cukup Puas 3
42 126
21 Kurang Puas
2 Sangat Tidak Puas
1 Jumlah
200 827
100 Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.5 menunjukan kepuasan nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah yang dilihat dari 50 responden adalah 33 menyatakan sangat puas, 60
menyatakan puas, 7 menyatakan cukup puas, dan tidak ada yang menyatakan kurang puas dan sangat tidak puas pada atribut produk dan jasa. Hal tersebut
menggambarkan bahwa sejauh ini nasabah merasa puas dengan produk yang ditawarkan dan jasa yang diberikan perusahaan.
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Citra Perusahaan Nasabah AJB Bumiputera 1912
Syariah Depok Pendapat
Responden Nilai
Jumlah Jawaban
Responden Tabel nilai
Bobot Nilai
Sangat Puas 5
56 280
28 Puas
4 139
556 69
Cukup Puas 3
5 15
3 Kurang Puas
2 Sangat Tidak
Puas 1
Jumlah 200
851 100
Sumber: data diolah Hasil pengukuran berdasarkan table 4.6 menunjukan bahwa kepuasan nasabah
terhadap citra perusahaan adalah 28 meyatakan sangat puas, 69 menyatakan puas, 3 menyatakan kurang puas, 0 menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas. Hal
ini menggambarkan bahwa sejauh nasabah menilai citra perusahaan AJB Bumiputera 1912 Syariah adalah baik.
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Hubungan dengan Pelanggan Nasabah AJB Bumiputera
1912 Syariah Depok Pendapat
Responden Nilai
Jumlah Jawaban
Responden Tabel nilai
Bobot Nilai
Sangat Puas 5
61 305
30 Puas
4 102
408 51
Cukup Puas 3
37 111
19 Kurang Puas
2 Sangat Tidak
Puas 1
Jumlah 200
824 100
Sumber: data diolah Dari hasil pengukuran berdasarkan table 4.7 menyatakan bahwa sejauh ini
nabasah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan, hal ini ditunjukan yaitu sebesar 51 nasabah merasa puas dengan pelayanan karyawan AJB
Bumiputera 1912 Syariah Depok.
3. Persfektif Proses Bisnis dan Internal Persfektif bisnis internal merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk atau
jasa bagi pelanggannya. Proses bisnis dan internal dapat diukur melalui indikator inovasi produk, proses operasi dan layanan purna jual.
a. Proses Inovasi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah sebagai salah satu perushaan asuransi jiwa
yang sudah memiliki nama di masyarakat tidak akan berhenti dalam melakukan pengembangan produk baru agar dapat terus bersaing dengan perusahaan lainnya.
Dalam meningkatkan nasabahnya, AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah terus melakukan berbagai inovasi produk demi menarik minat nasabah dengan tidak
menyulitkan nasabah itu sendiri.Inovasi yang sedang dijalankan oleh perusahaan yaitu dengan membuat produk baru yang mana menarik pangsa pasar anak sekolah.
Produk ini berupa asuransi kumpulan yang mana nanti peserta yaitu siswa sekolah dengan membayar premi sebesar Rp.15.000bulannya akan mendapatkan kartu,
seperti kartu pelajar yang juga sebagai kartu perserta asuransi yang berguna untuk jaminan ksehatannya.
b. Proses Operasi Proses operasi AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah yaitu menjalankan
strategi-strategi yang telah ditetapkan secara detail melalui beberapa implementasi seperti melakukan kerjasama dengan perkantoran, kerjasama dengan mitra kerja, dan
dalam kinerjanya AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah juga menitikberatkan kepada pelayanan proses klaim para peserta yang ada secara efisien dan tepat waktu.
c. Layanan Purna Jual Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal ini adalah
dilakukannya pengukuran terhadap pelayanan purna jual kepada pesertanasabah. Pengukuran ini penting dilakukan karena hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat
kepuasan pelanggan. AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah melakukan berbagai layanan purna jual
untuk tetap menjaga hubungan baik dengan para pesertanasabah.Hal ini dapat dilihat dengan perusahaan memberikan akses mudah bagi para peserta yang ingin klaim
kerugian melalui klaim online yang terdapat dalam website perusahaan. Sehingga peserta tidak perlu repot unutk dating langsung keperusahaan. Dan juga memberikan
fasilitas-fasilitas yang terbaik unutk menunjang kepuasan para peserta. 4. Pessfektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Dalam persfektif ini indikator yang diukur adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan, kepuasan karyawan serta kompetensi karyawan.Produktivitas
karyawan merupakan kemampuan karyawan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Retensi karyawan diukur oleh presentase perputaran karyawan.Pengukuran ini bertujuan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki perusahaan.Dan
untuk kepuasan karyawan diukur dengan metode survey dengan menggunakan
kuesioner.Dalam penelitian ini, karyawan yang menjadi responden adalah 40 karyawan AJB bumiputera 1912 Syariah Depok.
1. Karakteristik Responden Kepuasan Karyawan Penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada karyawan bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kuesioner yang dapat diolah untuk menentukan karakteristiknya.
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Penelitian Kepuasan Karyawan
Unsur Demografi
Demografi responden
Jumlah Presentase
Jenis Kelamin Pria Wanita
Total 13
27 40
48 52
100 Umur
20-24 tahun 25-29 tahun
30-34 tahun 35 tahun
total 6
9 12
13 40
15 22
30 33
100 Pendidikan
Terakhir SMASederajat
AkademiSederajat Strata 1
22 7
11 55
17 28
Total 40
100 Lama Bekerja 1-5 tahun
6-10 tahun 11-15 tahun
Total 15
17 8
40 45
51 4
100
Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari jenis kelamin responden ini terdiri dari 27 responden atau 52 berjenis lamin perempuan dan 13 responden atau 48 berjenis
kelamin laki-laki dari keselruhan responden. Jika dilihat dari umur responden maka 15 berumur 20-24 tahun, 22 25-29 tahun, 30 berumur 30-34 tahun dan 33
berumur lebih dari 35 tahun. Jika dilihat dari pedidikan terakhir, 22 responden atau 55 berpendidikan
SMASederajat, 7 responden atau 17 berpendidikan akademiSederajat, 11 responden atau 28 berpendidikan Strata 1. Jikan dilihat dari lama bekerja pada
perusahaan AJB Bumiputera 1912 Syariah, maka 17 responden atau 51 sudah lama berkerja 6-10 tahun, 15 responden atau 45sudah lama bekerja 1-5 tahun dan 8
responden atau 4 sudah lama bekerja 11-15 tahun. 2.Uji Validitas Kepuasan Karyawan
Dalam penentuan layak tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Artinya
suatu dianggap valid jika berkolerasi signifikan terhadap skor total.
Teknik pengujian yang digunakan ini menggunakan uji validitas Bivariate Person dan Corrected Item-Total Correlation. Dengan sampel sebanyak 50 orang maka nilai
Corrected Item-Total Correlation harus lebih besar dari 0,312. Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas Kapabilitas Karyawan Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
KK1 0,870
0,000 Valid
KK2 0,901
0,000 Valid
Sumber : data diolah Tabel diatas menunjukan variabel kapabiltas Sistem Informasi mempunyai
kriteria valid pada setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi kurang dari 0,005. Tabel 4.11
Hasil Pengujian Kapabilitas Sistem Informasi Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
KSI1 0,753
0,000 Valid
KSI2 0,842
0,000 Valid
KSI3 0,772
0,000 Valid
Sumber : Data Diolah
Tabel diatas menunjukan variabel Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan mempunyai kriteria valid pada setiap item pertanyaan dengan nilai signifikansi
kurang dari 0,005. Tabel 4.12
Hasil Pengjian Validitas Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan Pertanyaan
Pearson Corelation
Sig 2-Tailed Keterangan
MPK1 0.427
0,004 Valid
MPK2 0,482
0,002 Valid
MPK3 0,734
0,000 Valid
MPK4 0,732
0,000 Valid
MPK5 0,796
0,000 Valid
MPK6 0,606
0,000 Valid
Sumber : data diolah 3. Uji Realibilitas kepuasan Karyawan
Realibilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.Uji realibilitas ini menunjukan konsistensi skor-skor
yang diberikan skoker satu dengan skoker lainnya. Instrument dikatakan realibel jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel berikut menunjukan hasil uji realibilitas
pelanggan dari tiga variable dengan 40 sampel responden nasabah.
Tabel 4.13 Hasil Uji Realibilitas Karyawan
Sumber : data diolah Tabel diatas menunjukan nilai Cronbach‟s Alpha Kapabilitas Karyawan sebesar
0,886, untuk Kapabilitas Sistem Informasi 0,816 dan nilai Cronbancd‟s Alpha 0,775. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam setiap item kuesioner ini sangat
realibel. 4. Hasil pengukuran kinerja kepuasan karyawan
Berdasarkan jawaban dari 40 responden dari nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah Depok yang digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan memberikan
gambaran terkait dengan variabel dalam penelitian ini. Variabel yang terkait dalam penelitian ini yaitu atribut produk dan jasa, citra perusahaan dan hubungan dengan
pelanggan. Hasil pengolahan data dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
Variabel Cronbach‟s
Alpha Cronbach Alpa Based on
Standardized Items N of Item
KK 0,886
0,914 3
KSI 0,816
0,865 4
MPK 0,755
0,815 7
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Kapabilitas Karyawan AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah Depok Pendapat
Responden Nilai
Jumlah Jawaban
Responden Tabel
nilai Bobot
Nilai
Sangat Puas 5
15 45
17 Puas
4 36
144 55
Cukup Puas 3
14 42
16 Kurang Puas
2 15
30 12
Sangat Tidak Puas 1 Jumlah
80 261
100 Sumber : data diolah
Variabel kapabilitas karyawan terdiri dari 2 pertanyaan dengan skor 1 sampai 5. Hasil pengukuran berdasarkan tabel diatas, dari 40 responden menunjukan bahwa
kepuasan karyawan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah terhadap kapabilitas karyawan adalah 17 menyatakan sangat puas, 55 menyatakan puas, 16
menyatakan cukup puas, 12 meyatakan tidak puas dan 0 menyatakan sangat tidak puas. Hal tersebut menggambarkan dan menjelaskan secara utuh tingkat kepuasan
karyawan.
Tabel 4.15 Hasil Pengukuran Kapabilitas Sistem Informasi AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah Pendapat Responden
Nilai Jumlah
Jawaban Responden
Tabel nilai Bobot Nilai
Sangat Puas 5
5 25
7 Puas
4 46
184 47
Cukup Puas 3
51 153
39 Kurang Puas
2 14
28 7
Sangat Tidak Puas 1
1 1
Jumlah 120
391 100
Sumber : data diolah Pada variabel kapabilitas sistem informasi terdiri dari 3 pertanyaan dengan skor 1
sampai 5 untuk menyatakan tingkat kepuasan terhadap sistem informasi perusahaan, dari tabel diatas dapat dilihat 7 dari karyawan menyatakan sangat puas, 47
menyatakan puas, 39 menyatakan cukup puas, 7 menyatakan kurang puas dan 0 menyatakan sangat tidak puas.
Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan
Pendapat Responden
Nilai Jumlah
Jawaban Responden
Tabel nilai Bobot
Nilai
Sangat Puas 5
26 130
16 Puas
4 57
228 29
Cukup Puas 3
123 369
47 Kurang Puas
2 32
64 8
Sangat Tidak Puas
1 2
2
Jumlah 200
793 100
Sumber : data diolah Pada variabel motivasi, pemberdayaan dan keselarasan karyawan terdiri dari 6
pertanyaan dengan skor 1 sampai 5. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 menyatakan sangat puas, 29 menyatakan puas, 47 menyatakan cukup puas,
dan 8 menyatakan kurang puas.
C. Hasil Keseluruhan Analisis Balance Scorecard