Hasil Keseluruhan Analisis Balance Scorecard

Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan Pendapat Responden Nilai Jumlah Jawaban Responden Tabel nilai Bobot Nilai Sangat Puas 5 26 130 16 Puas 4 57 228 29 Cukup Puas 3 123 369 47 Kurang Puas 2 32 64 8 Sangat Tidak Puas 1 2 2 Jumlah 200 793 100 Sumber : data diolah Pada variabel motivasi, pemberdayaan dan keselarasan karyawan terdiri dari 6 pertanyaan dengan skor 1 sampai 5. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 menyatakan sangat puas, 29 menyatakan puas, 47 menyatakan cukup puas, dan 8 menyatakan kurang puas.

C. Hasil Keseluruhan Analisis Balance Scorecard

1. Persfektif Keuangan Dalam pengukuran persfektif keuangan, digunakan 3 rasio yaitu: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Rentabilitas. Ketiga rasio tersebut diuji ke perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Margonda Depok, hasilnya adalah sebagai berikut: 1 Rasio Likuiditas Pengukuran rasio likuiditas disini dengan melihat current ratio rasio lancar, dari hasil yang didapat yaitu pada tahun 2010 sebesar 2011 sebesar dan 2012 sebesar . Hal ini menunjukan perusahaan mampu membiayai kewajibannya dan merupakan keadaan yang sangatbaik karena mempunyai nilai diatas 150. 2 Rasio Solvabilitas Hasil uji rasio solvabilitas yang dilakukan pada AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah menunjukan keadaan kurang sehat, karena jika dilihat dari total rata-rata Debt to Asset Ratio sebesar 12,79 ditambah rata- rata total Equity to Asset Ratio sebesar 12,49 hasilnya adalah 25,28. Hasil tersebut menunjukan keadaan perusahaan kurang sehat karena rasio solvabilitas kurang dari 68. 3 Rasio Rentabilitas Dengan melihat rasio rentabilitas, rata-rata ROA dari tahun 2010-2012 sebesar -3.88 kemudian rata-rata ROE dari tahun 2010-2012 sebesar -43,02 yang berarti total bobot pencapaian rasio rentabilitas ini mencapai -46,90, artinya kondisi keuangan dalam menghasilkan laba termasuk dalam kategori tidak sehat, karena kurang dari 5. 2. Persfektif Pelanggan Kemampuan AJB Bumuputera 1912 divisi Syariah berdasarkan kinerjanya yang tercatat pada persfektif ini dalam memberikan kepuasan bagi para nasabahnya. Hal ini dilihat berdasarkan hasil kuesioner dari para nasabah yang menunjukan nilai positif, baik dalam atribut produk dan jasa, citra perusahaan maupun hubungan dengan pelanggan menyatakan hasil rata- rata puas dengan kinerja perusahaan. 3. Persfektif Bisnis Internal 1 Proses Inovasi Proses inovasi yang dilakukan perusahan terfokus pada pembaruan produk dengan premi bersaing namun juga memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Proses inovasi produk ini yaitu AJB Bumiputera 1912 Syariah membuat produk baru yang membidik pangsa pasar siswa sekolah, dimana dengan melakukan kerjasama dengan sekolah untuk membuat kartu pelajar yang jiga berfungsi sebagai kartu peserta asuransi syariah. Dengan pembayaran kontribusi perbulannya sebesar Rp.15.000siswa. 2 Proses Operasi Proses operasi yang dilakukan AJB Bumiputera yaitu dengan mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan yaitu diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan perkantoran untuk jaminan kesehatan para karyawannya, dan juga tetap bekerjasama dengan para mitra kerja agar tetap menjaga loyalitasnya dengan para peserta guna menjaga kepuasan peserta. 3 Layanan Purna Jual AJB Bumiputera 1912 divisi syariah melakukan berbagai layanan purna jual untuk tetap menjaga hubungan baik dengan para peserta yaitu dengan memberikan kemudahan akses bagi para peserta yang ingin mengajukan klaim melalui website perusahan secara online.Dan hal itu membuat para peserta lebih mudah dan juga menghemat waktu mereka. 4. Persfektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Selain memberikan kepuasan untuk para nasabahnya, AJB Bumiputera 1912 divisi Syariah juga memperhatikan kinerjanya untuk kenyamanan dan kepuasan para karyawannya.Hal ini ditunjukan dengan jawaban dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan staff maupun para mitra kerja yang menunjukan nilai positif bagi perusahaan baik dalam variabel kapabilitas karyawan memberikan hasil puas, untuk kapabilitas sistem informasi menunjukan hasil puas dan untuk variabel motivasi, pemberdayaan dan keselarasan memiliki nilai cukup puas.Jadi rata-rata karyawan merasa puas dengan seluruh aspek penillaian kinerja perusahaan.

D. Pembahasan Hasil Penilaian Kinerja Perusahaan