Pembelajaran Tematik Terpadu Pembelajaran

B. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan carateknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Pengertian Model Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan meyajikan pesan kepada siswa yang harus diketahui, dimengerti, dan dipahami yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-bahan yang dipilih oleh para pendidikguru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi di dalam kelas. Suatu model akan mempunyai ciri-ciri tertentu dilihat dari faktor-faktor yang melengkapinya. Sumber: http:panduanguru.commodel-model-pembelajaran-pengerti- annya Model-Model Pembelajaran | Pengertiannya 22 June,2013 In Kompetensi Guru

2. Model-Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri Inquiry Based Learning, model pembelajaran Discovery Discovery Learning, model pembelajaran berbasis projek Project Based Learning, dan model pembelajaran berbasis permasalahan Problem Based Learning. Sumber: https:ibnufajar75.wordpress.com20140531model-model-pem- belajaran-yang-sesuai-dengan-kurikulum-2013 Model-model Pembe- lajaran Yang Sesuai Dengan Kurikulum 201331052014

3. Model Problem Based Learning PBL

Model PBL adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang siswa untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar,” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. PBL dilakukan dengan memberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa yang diharapkan dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian materi pembelajaran. Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. 1 Permasalahan sebagai kajian. 2 Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman. 3 Permasalahan sebagai contoh. 4 Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses. 5 Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik. Sumber: Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 2014 : 25 Peran guru, siswa dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan berikut ini. Tabel 2.1 peran guru, siswa, dan masalah dalam PBL. Guru sebagai pelatih Siswa sebagai problem solver Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi  Bertanya tentang pemikiran  Memonitor pembelajaran  Menantang siswa untuk berfikir  Menjaga agar siswa terlibat  Mengatur dinamika kelompok  Menjaga berlangsungnya proses  Peserta yang aktif  Terlibat langsung dalam pembelajaran  Membangun pembelajaran  Menarik untuk dipecahkan  Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari Sumber: Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 2014 : 26 Melalui PBL terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Dalam situasi pembelajaran berbasis masalah siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Pembelajaran berbasis masalah juga dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis, menum-buhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. Tabel 2.2 tahapan-tahapan model PBL FASE FASE PERILAKULAKU GURU FASE 1 Orientasi siswa kepada masalah Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. FASE 2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. FASE 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. FASE 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. FASE 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Sumber: Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 2014 : 27 Penilaian dalam pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan cara evaluasi diri self-assessment dan peer assessment. 1 Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai standard oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar. 2 Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas- tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS IV SD NEGERI 4 BUMI JAWA BATANGHARI NUBAN LAMPUNG TIMUR

1 21 160

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71