Contoh SkripsiEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PERENCANAAN PEMBELAJARAN KEMP DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS Xc MAN I MAKASSAR
5:12 PM ichal pratama No comments
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan
hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai bila pelajar dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada
waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu
faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang
memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajarinya, sehingga menghasilkan belajar yang lebih baik. Selain itu juga gaya belajar atau
learning style adalah suatu karakteristik kognitif, afektif dan perilaku psikomotoris.
Peranan pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa dan masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Karena pendidikan termasuk investasi
jangka panjang yang harus selalu ditingkatkan mutunya. Jika mutu pendidikan rendah, akan berdampak pada ketidaktepatan investasi
pendidikan, bahkan dapat pula menimbulkan masalah sosial baru ke depannya.
Berkembangnya Realistic Mathematics Education di Belanda mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan terhadap penggunaan
buku teks matematika. Dengan dimunculkannya Curriculum and Evaluation Standars for School Mathematics oleh NTCM, buku-buku
teks di Amerika ikut memuat gagasan-gagasan tentang pembelajaran matematika sebagaimana yang disarankan dalam standar tersebut. Dalam
dua contoh pembelajaran matematika ini, matematika harus selalu menghadirkan aspek kontekstual bagi siswa dengan mengutamakan
pemecahan masalah sebagai bagian dari pembelajaran untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka
serta mengembangkan potensi mereka. Di Indonesia peningkatan kualitas pembelajaran matematika juga
sangat diharapkan, hal ini mengacu pada standar proses yang ada dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 yang mengemukakan
bahwa: Standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
.
Mata pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah merupakan salah satu bidang studi pokok. Tinggi rendahnya derajat kemampuan
seseorang siswa dalam menguasai matematika, akan sangat berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar di setiap jenjang pendidikan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh anak-anak. Kenyataan di lapangan membuktikan cukup
banyak siswa yang tidak suka bahkan membenci mata pelajaran matematika. Dalam benak mereka matematika merupakan mata pelajaran
yang sangat sulit untuk dimengerti bahkan membosankan .
Hal di atas menjadi dilema bagi para pendidik, karena matematika merupakan salah satu pengetahuan untuk sains dan teknologi yang sangat
perlu bagi kelanjutan pembangunan. Apalagi dalam memasuki abad ke -21 yang ditandai dengan kemajuan dalam perkembangan IPTEK,
pengetahuan siap dan kepiawaian berpikir logis yang dikembangkan dalam Pelajaran Matematika sangat diperlukan. Berangkat dari
keprihatinan tersebut, penulis tertarik untuk membahas perencanaan pengajaran Model Kemp sebagai salah satu dari sekian banyak model
perencanaan pembelajaran yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia. Mengingat perencanaan pengajaran di Indonesia merupakan
suatu proses penyusunan alternatif kebijaksanaan mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
nasional, karena itu penulis menganggap bahwa perencanaan pengajaran
merupakan alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan khususnya guru untuk lebih menjadi berdaya guna dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Perencanaan dapat menolong pencapaian suatu sasaran secara
lebih ekonomis, tepat waktu dan memberi peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Perencanaan dapat
membantu, akan tetapi perencanaan itu sendiri harus dipakai dalam suatu kombinasi yang harmonis dengan alat-alat yang lainnya seperti misalnya
pengawasan dan evaluasi dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut
sebagai bahan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penggunaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp dalam Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas Xc MAN I Makassar”.
B. Rumusan Masalah