Efektivitas Model Perencanaan Pembelajaran Kemp terhadap Deskripsi Penggunaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp

yang sesuai dalam proses pembelajaran dengan tingkat intelegensi berbeda-beda yang dimiliki oleh siswanya. c Faktor Bakat dan Minat Potensi bakat yang dibawa sejak lahir umumnya dalam bidang- bidang tertentu sehingga orang yang memang telah mempunyai bakat belajar sesuai dengan bakatnya dan secara tidak lansung proses pembelajaran akan berlangsung dengan lancar. Minat merangsang kemampuan belajar siswa, karena minat belajar merupakan kecenderungan perasaan, maka murid cenderung untuk menekuninya jika daya minatnya terhadap sauatau pelajaran tinggi. Ada tidaknya minat dalam suatu pelajaran, dapat dilihat dalam cara mengikuti pelajaran. Dengan melihat tanda-tanda yang ada pada murid maka guru seharusnya berusaha untuk menfasilitasi minat siswa tersebut. Dengan demikian murid akan menaruh perhatian yang penuh terhadap pelajaran.

C. Efektivitas Model Perencanaan Pembelajaran Kemp terhadap

Pembelajaran Matematika Model Perencanaan pembelajaran Kemp adalah suatu konsep atau kerangka yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Model ini mempunyai delapan langkah dalam proses pelaksanaannya, diawali dengan menentukan tujuan umum, menganalisis karakteristik siswa, menentukan TU, menentukan materi pelajaran, menetapkan penjajagan awal, menentukan strategi belajar mengajar, mengkoordinasi sarana penunjang dan diakhiri dengan mengadakan evaluasi. Mengacu pada kedelapan langkah-langkah pengembangan model perencanaan pembelajaran Kemp, maka dapat disimpulkan bahwa model perencanaan pembelajaran Kemp efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar matematika guna pencapaian ketuntasan dan kecakapan belajar matematika sesuai dengan tujuansasaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu sebagai berikut: a. Variabel bebas, yaitu Model Perencanaan Pembelajaran Kemp b. Variabel terikat, yaitu Pembelajaran Matematika Siswa Kwlas Xc MAN I Makassar

2. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah Pre-test and Post-test Group [1] . Didalam desain ini observasi dilakukan 2 kali yaitu sebelum eksperimen disebut pre-test, dan perlakuan atau treatmen sesudah eksperimen disebut post-test, dengan model sebagai berikut: X Keterangan: : Pre-test X : Perlakuan : Post-test B. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi universe adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti bahan penelitian. [2] Sugiono mengatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. [3] Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan aspek, karakteristik atau fenomena tertentu dari objek yang menjadi pusat perhatian dari peneliti kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN I Makassar Negeri I yang berjumlah 100 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang dianggap mewakili populasi. [4] Setelah memilih populasi peneliti menentukan sampel dengan menggunakan purporsive sampling [5] , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, karena siswa kelas Xc MAN I Makassar merupakan sekelompok siswa yang memiliki kompetensi dalam matematika dengan nilai metematika yang cukup baik, dan atas pertimbangan tersebut siswa MAN I Makassar kelas Xc yang berjumlah 30 orang terpilih sebagai sampel pada penelitian ini. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena variabel alam maupun sosial yang diamati. Suatu instrumen harus teruji validitas dan realibilitasnya agar dapat memperoleh data yang valid dan reliabel. Adapun instrumen yang peneliti gunakan adalah: 1. Tes Hasil Belajar Matematika. Tes hasil belajar matematika merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur kemampuan pembelajaran matematika siswa kelas Xc MAN I Makassar. Tes ini dilaksanakan dua kali berupa Pre-test and Post-test. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara atau interview merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang desain pembelajaran yang dibuat oleh guru matematika kelas Xc MAN I Makassar. 3. Pedoman Observasi. Observasi merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar matematika siswa kelas Xc MAN I Makassar pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 4. Pedoman Dokumentasi. Dokumentasi merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah siswa kelas Xc MAN I Makassar. D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan. Tahap ini penulis terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan di lapangan yaitu: menyusun program pengajaran sesuai dengan kurikulum, menyusun instrument yang disesuaikan dengan materi. 2. Tahap Pelaksanaan. Peneliti mengumpulkan data dengan langkah-langkah sebagai berikut: memberikan tes untuk mengetahui hasil pembelajaran matematika yang terdiri dari: Pre-test dan Post-test, melakukan dokumentasi dan observasi. E. Teknik Analisis Data Data yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan dua macam teknik statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. 1. Analisis Statistik Deskriptif Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis deskriptif, untuk mendeskripsikan pelaksanaan metode drill dalam belajar matematika. Hasil analisis deskriptif tersebut ditampilkan dalam bentuk nilai rata-rata dan persentase nilai rata-rata. a. Rata-rata Mean .……………….. [6] b. Persentase nilai rata-rata, P = Dimana : P : Angka persentase. f : Frekuensi yang dicari persentasenya. N : Banyaknya sample responden. [7] Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh siswa menjadi skor standar nilai untuk mengetahui tingkat daya serap siswa mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Depdikbud 2003 yaitu: Tabel 1 Tingkat Penguasaan Materi Tingkat penguasaan Kategori Hasil Belajar 0 – 34 35– 54 55 – 64 65 – 84 85 – 100 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi [8]

2. Uji-t

Untuk pengujian hipotesis penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t dengan syarat kelompok data harus berdistribusi normal. Untuk keperluan ini dipergunakan teknik statistik t dengan rumus: ………. [9] dengan: Md : Mean dari perbedaan pre-test dan post test : Hasil belajar sebelum perlakuan pre-test : Hasil belajar setelah perlakuan post-test Xd : Deviasi masing-masing subjek : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek pada sampel Selanjutnya menguji hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus: b. Mencari harga “ ”dengan menggunakan rumus: c. Menentukan harga dengan menggunakan rumus: d. Mencari harga pada table kritik Mencari dengan menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan , dan e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis H diterima jika t H ditolak jika t atau t f. Membuat kesimpulan apakah penggunaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp dalam peningkatan hasil belajar matematika?. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penggunaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp

dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Xc MAN I Makassar Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp dalam pembelajaran matematika siswa Kelas Xc MAN I Makassar, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. 1. Deskripsi data hasil wawancara pelaksanaan Model Perencanaan Pembelajaran Kemp pada kelas Xc MAN I Makassar Hasil Wawancara dengan Burhanuddin, S.Pd., guru matematika Kelas Xc MAN I Makassar pada tanggal 19 November 2008: Tahap I: Menentukan General Purposes. Pertanyaan: Apakah sebelum melakukan pembelajaran Bapak terlebih dahulu mempersiapkan rencana pembelajaran? Jawaban : Ya, Karena menurut saya Mempersiapkan RPP sebelum memasuki ruangan kelas adalah suatu keharusan, RPP adalah alat dan pedoman dalam melakukan pembelajaran, dari RPP saya bisa menentukan materi apa yang akan saya ajarkan, strategi ynag harus diterapkan, tujuan yang harus dicapai dan lain-lain. Pertanyaan: Bagaimana perumusan tujuan desain pembelajaran yang bapak buat? Jawaban: Menurut saya, perumusan tujuan umum itu sangat penting karena bisa mengarahkan kita sebagai tenaga pengajar bahwa ada yang harus tercapai dalam proses pembelajaran yang kita lakukan. Bukan saja masuk mengajar setelah itu selesai, tetapai ada target yang harus kita capai. Tapi tujuan umum saat ini telah berubah bentuk menjadi kompetensi dasar tapi intimya tetap sama yaitu tujauan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Jadi, tujuan umum yang dulu sekarang saya gantikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tahap II: Menentukan karakteristik siswa Learner Characteristic. pertanyaan: Apakah dalam mendesain sebuah rencana pembelajaran bapak mempertimbangkan karakteristik siswa? Jawaban: Ya, Karena dalam satu kelas pastinya karakteristik siswa berbeda-beda. Sehingga dalam menghadapi mereka dibutugkan cara yang berbeda-beda pula disesuaikan dengan karakteristik yang mereka miliki. Begitu halnya dalam melakukan pembelajaran, strategi yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik siswa agar terjadi interaksi yang baik antara pendidik dengan siswa. Sehingga pembelajaran yang efektif dapat tercapai. Pertanyaan: Bagaimana cara mengetahui karakteristik siswa? Jawaban: Biasanya saya bertanya langsung kepada siswa, melakukan pengamatan baik dalam dan di luar ruangan, serta memberikan lembaran pertanyaan kepada para siswa. Tahap III: Menentukan inikator Learning objevtives. Pertanyaan: Apakah bapak membuat Indikator pembelajaran? Jawaban: Ya, dalam desaim pembelajaran selalu terdapat indicator pembelajaran karena Imdikator pembelajaran inilah yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Selain itu, dengan adanya indicator saya bias menentukan materi apa yang harus dipelajari atau diajarkan dan bias melakukan evaluasi untuk mengetahui apakah indikator telah tercapai atau tidak. Tahap IV: Menetukan materi pelajaran Subject Content. Pertanyaan VI : Bagaimana cara pengaturan atau materi yang akan diajarkan? Jawaban : Saya memilih dan mengatur materi berdasarkan indikator yang telah ada sebelumnya. Tahap V: Menetapkan penjajagan awal Pre Assesment. Pertanyaan: Apakah Bapak biasa menerapkan pretest? Jawaban: Ya, saya biasa menerapkan pretest kepada siswa untuk menguji tingkat pengetahuan merekas terhadap materi yang akan saya ajarkan. Tahap VI: Menentukan strategi program belajar mengajar Teaching Learning Activities Resources. Pertanyaan: Bagaimana penentuan strategi belajar mengajar? Jawaban: Saya memilih strategi belajar mengajar berdasarkan materi dan kondisi internal dan eksternal siswa, diantaranya mempertimbangkan karakteristik siswa dan kondisi ruangan kelas. Tahap VII: Mengkoordinasi sarana penunjang Support services. Pertanyaan: Apakah Bapak biasa menggunakan sarana penunjang untuk mendukung proses pembelajaran. Jawaban: Ya, tetapi saya sesuaikan dengan materinya. Jika materi ajar membutuhkan sarana penunjang maka saya akan menggunakan tetapi jika materinya bias dituntaskan dengan efektif tanpa adanya sarana penunjang maka saya tidak menggunakannya. Tahap VIII: Mengadakan evaluasi Evaluation. Pertanyaan X : Bagaimana penentuan dan pelaksanaan evaluasi dalam proses pembelajaran? Jawaban : Evaluasi saya lakukan terhadap para siswa jika materi yang telah diajarkan tuntas. Evaluasi saya lakukan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan mereka terhadap materi yang telah diajarkan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru matematika kelas Xc MAN I Makassar maka dapat disimpulkan bahwa Model perencanaan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika. 2. Deskripsi pembelajaran matematika siswa kelas Xc MAN I Makassar dapat dilihat dari hasil observasi pengamatan langsung dan ditampilkan dalam bentuk check list Tabel 2 Check list pembelajaran Matematika siswa kelas Xc MAN I Makassar No Komponen Yang Diamati Pertemuan I II III IV V 1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran berlangsung 30 28 29 30 30 2. Siswa yang memperhatikan materi yang diajarkan P R E T E S T 22 21 24 P O S T T E S T 3. Siswa yang mencatat materi yang diajarkan 30 29 28 4. Siswa yang bertanya pada saat pembelajaran berlangsung 10 5 6 5. Siswa yang mengerjakan contoh soal di papan tulis 3 4 3 6. Siswa yang diminta untuk dibimbing langsung dalam menyelesaikan tugas 7 6 4 7. Siswa yang mengerjakan tugas quiz 4 3 3 8. Siswa yang mampu mengerjakan tugas PR 20 23 22

B. Deskripsi Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Xc Madrasah