Tabel 6. Tafsiran persentase skor jawaban angket Persentase
Kriteria 80,1-100
Sangat tinggi 60,1-80
Tinggi 40,1-60
Sedang 20,1-40
Rendah 0,0-20
Sangat rendah
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan penelitian ini adalah dihasilkan produk pengembangan berupa media animasi berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektro-
lit. Selain itu, berdasarkan tujuan penelitian, hasil dan pembahasan dalam peneli- tian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Media animasi berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki karakteristik yaitu 1 menampilkan materi larutan elek-
trolit dan non elektrolit yang dijelaskan melalui representasi kima, 2 memiliki bagian-bagian berupa menu utama, kata pengantar, petunjuk penggunaan, SK,
KD, indikator kognitif produk, indikator kognitif proses, menu materi larutan elektrolit dan non elektrolit, materi senyawa ion dan senyawa kovalen, literatur,
profil pengembang, dan tombol keluar dari program, 3 memiliki tingkat kese- suaian isi yang sangat tinggi yaitu 86,87 menurut guru, 4 memiliki tingkat
kemenarikan dan keterbacaan yang sangat tinggi yaitu 87,74 menurut guru, 5 memiliki tingkat kesesuaian isi yang sangat tinggi yaitu 88,22 menurut
siswa, dan 6 memiliki tingkat kemenarikan dan keterbacaan yang tinggi yaitu 83,43 menurut siswa.
2. Menurut guru, media animasi berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit sangat menarik, membuat siswa lebih memahami
materi larutan elektrolit dan non elektrolit, dan memiliki keunggulan yaitu ma- teri pada level submikroskopis terlihat dengan jelas.
3. Menurut siswa, media animasi berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektolit yang dikembangkan ini cukup menarik, membuat
lebih memahami materi larutan elektrolit dan non elektrolit, dan memiliki ke- unggulan yaitu gambarnya menarik dan dapat bergerak serta kalimat yang di-
gunakan singkat dan jelas. 4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan media animasi berbasis
representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu 1 pada saat membuat tampilan dengan menggunakan software Macromedia flash MX
2004, terkadang program not responding dan akhirnya program tertutup sendi- ri, sehingga jika data belum disimpan maka pekerjaan akan sia-sia, 2 membu-
tuhkan waktu yang lama untuk membuatnya, 3 siswa kurang antusias dalam mengisi angket pada uji coba terbatas, dan 4 kurang cukupnya waktu yang di-
sediakan pihak sekolah untuk uji coba secara terbatas. 5. Faktor pendukung dalam pengembangan media animasi berbasis representasi
kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu 1 antusias dari do- sen pembimbing yaitu Dr. Noor Fadiawati, M.Si dan Lisa Tania, S. Pd, M.Sc,
2 antusias validator yaitu Dr. Dwi Yulianti, M.Pd, 3 antusias guru pada uji coba terbatas terhadap media animasi, dan 4 sikap kooperatif pihak sekolah
pada saat uji coba terbatas.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa :
1. Media animasi berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang dikembangkan ini hanya dilakukan sampai uji secara ter-
batas dan revisi setelah uji coba secara terbatas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji efektifitasnya secara luas.
2. Media animasi yang dikembangkan ini hanya menampilkan materi larutan elek- trolit dan non elektrolit secara representasi kimia sehingga diharapkan peneliti
lain untuk melakukan pengembangan media animasi pada materi kimia yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia. Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI. Bandung Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Aksara.
Jakarta. Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Raja grafindo Persada. Jakarta.
Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Referensi.
Jakarta Bucat, B. Fensham, P. 1995. Selected Papers on Chemical Education
Research. Implications for Teaching of Chemistry. The IUPAC Committe on Teaching of Chemistry. New Delhi.
Burke, K.A., T.J. Greenbowe, dan M.A. Windschitl. 1998. Developing and Using Conceptual computera animations for Chemistry Instruction. Dalam
Journal Of Chemical Education. 75: 1658. Tersedia: http:www.library.uq.edu.au
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMAMA. BSNP. Jakarta.
Chittleborough, G.D. and Treagust D. F. 2002. Constraints to the development of first year
university chemistry students’ mental models of chemical phenomena. Teaching and Learning Focus 2002: Focusing in student.
Chittleborough, G.D. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena.
Thesis. Science and Mathematics Education Centre. Degeng, I.N.S. 2001. Media Pembelajaran Menuju Pribadi Unggulan , Lembaga
Pengembangan Pendidikan L3P. Universitas Negeri Malang. Malang. Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur
Atom dari SMA hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. SPs-UPI. Bandung. Fauzi, M. M. 2012. Pembelajaran Materi Kesetimbangan Kimia melalui
Representasi Makroskopis dan Mikroskopis pada Siswa SMA Kelas XI IPA