Etika Penelitian Alur Penelitian

56

5. Asupan Protein

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Asupan Protein Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar asupan protein kurang berjumlah 26 orang 65,0 sedangkan asupan cukup berjumlah 14 orang 35,0.

6. Asupan Lemak Tabel 10. Distribusi Frekuensi Asupan Lemak

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar asupan lemak cukup berjumlah 37 orang 92,5 sedangkan asupan lebih berjumlah 3 orang 7,5.

7. Asupan Karbohidrat Tabel 11. Distribusi Frekuensi Asupan Karbohidrat

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar asupan karbohidrat cukup berjumlah 13 orang 32,5 sedangkan asupan lebih berjumlah 27orang 67,5. Karakteristik n Asupan kurang 26 35,0 Asupan cukup 14 65,0 Total 40 100 Karakteristik n Asupan cukup 37 92,5 Asupan lebih 3 7,5 Total 40 100 Karakteristik n Asupan cukup 13 32,5 Asupan kurang 27 67,5 Total 40 100 57

8. Asupan Serat Tabel 12. Distribusi Frekuensi Asupan Serat

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar asupan serat cukup berjumlah 11 orang 27,5 sedangkan asupan lebih berjumlah 29orang 72,5.

4.3 Analisis Bivariat 1. Hubungan kecemasan dengan asupan Energi pada lansia

Tabel 13 Hubungan Kecemasan Dengan Asupan Energi Lansia Kecemasan Asupan Energi p- value OR Asupan lebih Asupan cukup Total N N n Cemas 14 100 14 100 0,263 Tidak cemas 3 11,54 23 88,46 26 100 Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa kecemasan dengan asupan energi tidak memiliki hubungan yang bermakna karena didapatkan nilai p=0,263. Pada penelitian ini lansia yang mengalami asupan energi lebih banyak mengalami kecemasan dibandingkan dengan lansia yang tidak cemas. Karakteristik n Asupan cukup 11 27,5 Asupan kurang 29 72,5 Total 40 100 58 2. Hubungan Kecemasan Dengan Asupan Protein Pada Lansia Tabel 14 Hubungan Kecemasan Dengan Asupan Protein Lansia Kecemasan Asupan Protein p- value OR Asupan kurang Asupan cukup Total N N n Cemas 12 85,71 2 14,29 14 100 0,045 5,142 Tidak Cemas 14 53,85 12 46,15 26 100 Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa kecemasan dengan asupan protein memiliki hubungan yang bermakna secara statistik didapatkan nilai p=0,045. Pada penelitian ini lansia yang mengalami asupan protein kurang cenderung mengalami kecemasan dibandingkan dengan lansia yang tidak cemas. 3. Hubungan Kecemasan Dengan Asupan Karbohidrat Pada Lansia Tabel 15 Hubungan Kecemasan Dengan Asupan Karbohidrat Kecema san Asupan Karbohidrat p-value OR Asupan Kurang Asupan cukup Total N n n Cemas 8 57,14 6 42,86 14 100 0,249 0,491 Tidak Cemas 19 73,08 7 26,92 26 100 Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa kecemasan dengan asupan karbohidrat tidak memiliki hubungan yang bermakna karena didapatkan nilai p=0,249. Lansia dengan asupan karbohidrat kurang

Dokumen yang terkait

PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL DAN LANJUT USIA TRESNA WERDHA' NATAR LAMPUNG SELATAN

3 36 71

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

1 18 81

PERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR (Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)

8 96 69

PERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR (Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)

3 50 79

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP LANSIA DENGAN GANGGUAN INSOMNIA DI PANTI TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

23 117 76

Hubungan Asupan Energi, Protein dan Aktivitas Fisik Terhadap Status Gizi Lanjut Usia di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

9 68 77

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA Hubungan Antara Kecemasan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram.

2 19 17

PEMBINAAN SOSIAL KEAGAMAAN TERHADAP LANSIA ( Studi Di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan) - Raden Intan Repository

0 0 111

DZIKIR SEBAGAI METODE TERAPI KESEHATAN MENTAL PADA LANJUT USIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPTD PSLU) TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB III UNIT PELAKSANA TEKNIK DAERAH PANTI SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN DAN PENERAPAN DZIKIR SEBAGAI METODE TERAPI KESEHATAN MENTAL A. Gambaran Umum UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan 1. Sejarah Singkat UPTD PSLU Tresn

0 0 21