Mikroorganisme didalam Air TINJAUAN PUSTAKA

Faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri, yaitu: 1. Temperatur Pada umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroorganisma terletak antara 0 o C dan 90 o C, sehingga untuk masing-masing mikroorganisme dikenal nilai temperatur minimum, optimum dan maksimum. Temperatur minimum suatu jenis mikroorganisma ialah nilai paling rendah di mana kegiatan mikroorganisma masih berlangsung. Temperatur optimum adalah nilai yang paling sesuai baik untuk kehidupan mikroorganisma. Temperatur maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas mikroorganisma, tetapi pada tingkatan fisiologi yang paling minimal. 2. Kelembaban Mikroorganisme mempunyai nilai kelembaban optimum. Pada umumnya untuk pertumbuhan ragi dan bakteri diperlukan kelembaban yang tinggi di atas 85, sedang untuk jamur dan aktinomiset diperlukan kelembaban yang rendah di bawah 80. 3. Tekanan Osmosa Pada umumnya larutan hipertonis menghambat pertumbuhan, karena dapat menyebabkan plasmolisa. Bakteri memerlukan nilai pH antara 6,5-7,5, ragi antara 4,0-4,5, sedang jamur dan aktinomiset tertentu mempunyai daerah pH yang luas. 4. Logam Berat Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, Zn, Li dan Pb walaupun pada kadar yang sangat rendah akan bersifat toksis terhadap mikroorganisma, karena ion-ion logam berat dapat bereksi dengan gugusan senyawa sel. 5. Radiasi Cahaya mempunyai daya merusak kepada sel mikroorganisme yang tidak mempunyai daya merusak kepada sel mikroorganisme yang tidak mempunyai pigmen fotosintesa. Cahaya dengan gelombang pendek dapat berpengaruh terhadap jasad hidup. 6. Tegangan Muka Tegangan muka mempengaruhi cairan sehingga permukaanya akan menyerupai membran yang elastis, sehingga dapat mempengaruhi kehidupan mikroorganisme. 7. Tekanan Hidrostatik dan Mekanik Tekanan yang tinggi akan menyebabkan meningkatnya beberap reaksi kimia, pengecilan volume koloid organik anzim, molekul dan juga menaikkan viskositas cairan serta disosiasi elektrolit. Faktor biotik yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri: 1. Bebas Hama Hewan percobaan yang bebas mikroorganisma disebut mengalami kehidupan aksenik atau tanpa benda-benda asing 2. Asosiasi Simbiosa adalah asosiasi di antara dua atau lebih jasad, di mana sedikitnya satu jenis mendapat keuntungn, sedang jenis lainnya mengalai kerugian, atau mungkin keuntungan Suriawiria, 1996. 2.4 Persyaratan Air 2.4.1 Persyaratan Biologis untuk Air Ditentukan baik oleh kehadiran mikroorganisme yang patogen, maupun juga yang nonpatogen. Mikroorganisme nonpathogen secara relatif tidak berbahaya bagi kepentingan kesehatan, namun karena golongan ini sering dalam jumlah berlebihan dapat mempengaruhi rasa , bau dan lain-lain, timbal balik justru dapat berakibat menyulitkan pengelolaan air water treatment Ryadi, 1984. Mikroorganisme koliform yang ada di dalam air sekalipun tidak patogen, pada saat ini masih tetap digunakan sebagai indikator untuk mengetahui sejauh mana air telah terkontaminasi oleh bahan-bahan buangan organik, khususnya bahan-bahan fekal. Dasar penggunan indikator koliform ini adalah bahwa secara karakteristik bakteri ini adalah merupakan penghuni tetap feses dan sebaliknya feses manusia merupakan media penyebaran dari beberapa jenis bakteri patogen, khususnya bila feses ini berasal dari orang-orang yang disebut karier Ryadi, 1984. Persyaratan higenis kadar e-coli yang diperbolehkan tergantung pada media cairan. Jenis koliform ini pada umunya bersifat aerob, dan hanya sedikit secara fakultatif anaerob, merupakan gram negatif, serta tidak membentuk spora, berbentuk rod shape lonjong, dan mengadakan fermentasi dengan laktosa dalam waktu 48 jam pada temperatur 35 o C. 2.4.2 Persyaratan Fisis untuk Air Ditentukan oleh faktor kekeruhan turbidity, warna, bau odor maupun rasa. Dari keempat indikator tersebut, hanya bau saja penilaiannya ditentukan secara subyektif, dengan jalan air diencerkan secara berturut-turut sampai pengeenceran berapakah ia masih tetap bau pada larutan yang paling encer. Jumlah pengenceran itu akan merupakan angka bau odor number dari air yang diperiksa Ryadi, 1984.

2.4.3 Persyratan Kimia untuk Air

Bahan-bahan kimia pada umumnya mudah larut dalam air, maka tercemarnya air oleh bahan-bahan kimia yang terlarut khususnya timbal balik perlu dinilai kadarnya untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan terlarut itu mulai dapat dikatakan membahayakan eksistensi organisme maupun mengganggu bila digunakan untuk suatu keperluan misalnya untuk air industri water processing Ryadi, 1984. Flor sebagai contoh adalah unsur yang penting, hadirnya didalam air minum masih harus memenuhi persyaratan kadar maksimal yang diperbolehkan dan kadar minimal yang di perlukan. Hasil pengamatan dalam epidemilogi suatu penyakit gigi di Amerika yang menggunakan kadar alamiah flour antara 3-8 mgliter ternyata telah menimbulkan kelainan gigi berupa kerusakan email, dan kelainan-kelainan warna Ryadi, 1984.

2.5 Klasifikasi Air

Dalam upaya pengendalian pencemaran air, maka mutu air diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu: a Kelas satu, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.