Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas V 18
pengaruhnya ke Pidie Pasai dan bagian timur Sumatra. Ia juga menyerang bangsa Portugis di Malaka. Setelah wafat, Sultan Ali Mughayat Syah digantikan oleh Sultan Salahuddin. Namun, pada masa
pemerintahan Sultan Salahuddin, Kerajaan Aceh mengalami kemunduran.
e. Sultan Alauddin Riayat Syah
Sultan Alauddin Riayat Syah merupakan raja Aceh pengganti Sultan Salahudin. Sultan Alauddin Riayat Syah bergelar Al-Qahar. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh kembali mengalami kejayaan.
Bahkan, Kerajaan Aceh menjadi bandar utama di Asia bagi para pedagang muslim mancanegara.
g. Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda menggantikan Sultan Alauddin Riayat Syah menjadi raja Aceh. Dalam kekuasaannya, ia memperkuat Kerajaan Aceh sebagai pusat perdagangan. Bahkan, ia melakukan beberapa perlawanan
berikut. -
Merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat dan timur Sumatra dan pesisir barat Semenanjung Melayu.
- Menyerang kedudukan Portugis di Malaka dan kapal-kapalnya yang melalui Selat Malaka. Aceh sempat
memenangkan perang melawan armada Portugis di sekitar Pulau Bintan pada 1614. -
Bekerja sama dengan EIC Inggris dan VOC Belanda untuk memperlemah pengaruh Portugis. Sultan Iskandar Muda mengizinkan persekutuan dagang dengan Inggris dan Belanda untuk membuka
cabangnya di Aceh. Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, raja Aceh digantikan oleh menantunya yang bernama Sultan Iskandar Thani.
h. Raden Patah
Raden Patah atau Jim-Bun merupakan pendiri Kesultanan Demak pada 1478. Raden Patah merupakan anak Brawijaya, Raja Majapahit. Ibunya yaitu seorang putri keturunan Champa perbatasan Kamboja
dan Vietnam yang beragama Islam. Ibu Raden Patah memiliki ketidakcocokan dengan permaisuri Raja Brawijaya. Karenanya, dengan
berat hati Brawijaya menyingkirkan sang Ibu ke Palembang. Ia menyerahkan ibunya kepada adipati Palembang Arya Sedamar. Raden Patah dilahirkan di Palembang. Pada usia belasan tahun, Raden
Patah berlayar ke Pulau Jawa untuk belajar di Ampel Delta. Raden Patah meninggal pada 1518. Ia meninggalkan dua orang putra, yaitu Pangeran Seda Sekar
Lepen dan Pangeran Trenggono. Ia juga meninggalkan dua orang menantu, yaitu Pati Unus dan Fatahillah. Setelah Raden Patah mangkat, Pangeran Trenggono diangkat menjadi raja menggantikan Raden patah.
i. Sultan Trenggono
Sultan Trenggono merupakan raja Demak yang menggantikan Raden Patah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan. Ia menjadikan Demak sebagai pusat kekuasaan di Jawa
dan salah satu pusat penyebaran agama Islam di nusantara. Selain itu, Sultan Trenggono memperluas kekuasaaan Demak sampai ke sebagian Jawa Barat, Jayakarta, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Penaklukan pesisir utara Jawa Barat dilakukan oleh Fatahillah, yang turut merintis berdirinya Kerajan Banten dan Cirebon.
j. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah. Ia merupakan pendiri kerajaan Cirebon. Dalam kekuasaannya, ia berhasil menjadikan Cirebon sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa Barat.
Bab 1 | Mengenal Peninggalan Sejarah Masa Hindu, Buddha, dan Islam 19
k. Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja Banten. Ia merupakan putra Abu Mufakhir. Ia naik takhta menggantikan Abu’Ma’ali. Di bawah kepimpinannya, Kerajaan Banten mengalami puncak kejayaan.
Ia mempertahankan Banten sebagai pusat perdagangan di nusantara dengan bersikap tegas menolak VOC Belanda. Saat itu, VOC ingin menerapkan monopoli perdagangan.
l. Sultan Hasnuddin
Tuliskan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam. Tulislah pada tabel seperti berikut. Salinlah tabelnya dalam bukumu
Sultan Hasanuddin bernama asli I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Ia
dilahirkan di Makasar. Ia merupakan putra kedua dari Sultan Malikussaid.
Sultan Hasanuddin merupakan raja Gowa ke-16. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah
Indonesia Timur yang menguasai jalur perdagangan. Setelah memeluk agama Islam, Sultan Hasanuddin mendapat gelar
Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Namun, ia lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin. Karena
keberaniannya, Sultan Hasanuddin dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda. Artinya, “ayam jantanjago dari
Benua Timur. Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari takhta kerajaan. Ia wafat pada 12 Juni 1670 dan dimakamkan
di Katangka, Makassar.
Gambar 1.15
Sultan Hasanuddin raja Gowa ke-16
Sumber: www.farm2.static.flickr.com
Pergilah ke perpustakaan. Kemudian, carilah informasi tentang tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu- Budha dan Islam. Kamu dapat mencarinya dari buku, surat kabar, atau majalah. Tulislah Informasi
yang kamu dapatkan dalam bukumu
Tes Ke m a m pua n
Ke giatan 3
Nama Tokoh Nama Kerajaan
No.