Syarikat Islam Budi Utomo

Bab 6 | Persiapan Kemerdekaan Indonesia 95

4. Indische Social Demokratische Vereeniging ISDV

Indische Social Demokratische Vereeniging ISDV didirikan oleh Henk Sneevliet pada 1920 di Semarang. Organisasi ini kurang mendapat sambutan dari masyarakat sehingga tidak dapat berkembang. Beberapa orang tokoh organisasi ini seperti Semaun dan Darsono berhasil menyusup ke organisasi Syarikat Islam. Mereka memecah belah organisasi ini menjadi dua, yaitu SI Putih yang dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto dan SI Merah yang dipimpin oleh Semaun.

5. Perhimpunan Indonesia

Pada awalnya organisasi ini bernama Indische Vereeniging, kemudian berubah menjadi Indonesische Vereeniging. Organisasi ini didirikan oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri Belanda pada 1908. Organisasi ini dipimpin oleh Noto Suroto. Pada 1925, organisasi ini berganti nama dengan menggunakan nama Indonesia, yaitu Perhimpunan Indonesia. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memberi keyakinan kepada rakyat Indonesia bahwa bangsa Indonesia kelak dapat berdiri sendiri dan memiliki pemerintahan sendiri. Salah seorang tokoh yang berperan dalam organisasi ini adalah Drs. Moh. Hatta. Gambar 6.5 Drs. Moh. Hatta, salah seorang tokoh Perhimpunan Indonesia Sumber: www.swaramuslim.net Gambar 6.4 Henk Sneevliet, pendiri ISDV Sumber: www.theamapati.files.wordpress.com Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas V 96

6. Partai Nasional Indonesia PNI

Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung pada 4 Juli 1927 oleh Ir. Sukarno. Tujuan pendirian organisasi ini adalah mencapai Indonesia merdeka dengan memberi semangat kepada rakyat agar percaya pada kemampuan sendiri. Belanda menganggap PNI sebagai organisasi yang berbahaya karena menyebarkan ajaran-ajaran kemerdekaan. Pada 24 Desember 1929, pemerintah Belanda mengeluarkan perintah penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI. Namun, penangkapan baru dilakukan pada 29 Desember 1929 di Yogyakarta. Tokoh-tokoh PNI yang ditangkap antara lain Ir. Sukarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata, dan Maskun Sumadiredja.

7. Partindo dan PNI Baru

Penangkapan terhadap Ir. Sukarno membuat suasana organisasi PNI menjadi tidak menentu. Ada beberapa Gambar 6.6 Ir. Sukarno merupakan pendiri Partai Nasional Indonesia Sumber: www.greatrendyman.files.wordpress.com Gambar 6.7 Muhammad Husni Thamrin Sumber: www.id.wikipedia.org anggotanya yang mengusulkan pembubaran organisasi ini. Anggota PNI yang setuju pembubaran organisasi ini membentuk organisasi lain yang bernama Partai Indonesia Partindo. Partindo diketuai oleh Mr. Sartono. Adapun anggota yang tidak setuju akan pembubaran PNI memberi nama organisasi ini PNI baru. Pembentukan PNI Baru dipelopori oleh Drs. Moh. Hatta dan Sutan Syahrir. PNI Baru diketuai oleh Sukemi.

8. Gabungan Politik Indonesia GAPI

Gabungan Politik Indonesia GAPI didirikan pada 21 Mei 1939 dengan tujuan menyatukan partai-partai dan organisasi-organisasi politik di Indonesia. GAPI dipimpin oleh Muhammad Husni Thamrin, Mr. Amir Syarifudin, dan Abikusno Tjokrosuyoso. Partai-partai yang tergabung dalam GAPI tetap mempunyai kekuasaan penuh terhadap program kerjanya. Jika terjadi perselisihan antar partai, GAPI akan bertindak sebagai penengah sehingga GAPI tidak mencampuri urusan tiap partai yang menjadi anggotanya.

9. Peristiwa Sumpah Pemuda

Organisasi-organisasi pergerakan nasional yang dibentuk oleh para tokoh pejuang Indonesia telah mendorong para pemuda untuk ikut memikirkan nasib bangsa. Para pemuda kemudian membentuk organisasi di lingkungannya sendiri. Namun, organisasi ini masih bersifat kedaerahan. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Jong Java dari Jawa, Jong Sumateranen Bond dari Sumatera, Jong Batak Bond dari Sumatera Utara, Jong Celebes dari Sulawesi, Jong Ambon dari Maluku, Jong Minahasa dari Sulawesi Utara, dan Sekar Rukun dari Jawa Barat. Meskipun organisasi-organisasi tersebut masih bersifat kedaerahan, mereka telah memiliki semangat nasionalisme.