Partindo dan PNI Baru

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas V 98 Gambar 6.8 Sidang BPUPKI Sumber: www.202.46.4.53 Daerah-daerah di indonesia yang dikuasai oleh Jepang mendapat serangan dari sekutu. Beberapa kota seperti Ambon, Makasar, Manado dan Surabaya mendapat serangan udara. Adapun Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah penghasil minyak mendapat serangan darat. Dalam menghadapi situasi tersebut, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa di bawah pimpinan Jendral Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada 1 Maret 1945. Pembentukan BPUPKI ini sebagai realisasi janji Perdana Menteri Koiso. BPUPKI bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting menyangkut kehidupan politik dan ekonomi dalam upaya pembentukan Negara Indonesia merdeka. Pengurus BPUPKI diangkat pada 29 April 1945. Dr. Radjiman Widyodiningrat dipilih sebagai ketua BPUPKI dan Raden Panji Suroso dipilih sebagai kepala sekretariat BPUPKI. Ir. Sukarno termasuk salah satu anggota badan ini. Upacara peresmian BPUPKI dilaksanakan pada 28 Mei 1945 di gedung Cuo sangi In sekarang merupakan gedung Departemen Luar Negeri. Sidang pertama BPUKPI dilaksanakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945. Sidang ini melakukan pembahasan mengenai dasar negara. Beberapa tokoh yang memberikan usul mengenai dasar negara adalah Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir. sukarno. Berikut ini adalah gagasan yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh tersebut. 1. Mr. Muh. Yamin pada 29 Mei 1945 mengajukan gagasan mengenai dasar negara Indonesia, yaitu: a. Peri Kebangsaan; b. Peri Kemanusiaan; c. Peri Ketuhanan; d. Peri Kerakyatan; dan e. Peri Kesejahteraan rakyat. 2. Prof. Dr. Mr. Supomo pada 31 Mei 1945 mengajukan gagasan mengenai dasar negara Indonesia, yaitu: a. Persatuan; b. Kekeluargaan; c. Keseimbangan lahir dan batin; d. Musyawarah; dan e. Keadilan rakyat. 3. Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 mengajukan gagasan mengenai dasar negara Indonesia seperti berikut. a. Kebangsaan Indonesia. b. Internasionalisme dan perikemanusiaan. c. Mufakat atau demokrasi. d. Kesejahteraan sosial. e. Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain memberikan usul mengenai isi dasar negara, Ir. Sukarno juga memberikan usul mengenai nama dasar negara tersebut. Usul-usul tersebut antara lain Pancasila, Trisila, atau Ekasila. Akhirnya,