Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SDMI Kelas V 122
Pada 23 Maret 1946, sekutu kembali mengultimatum, kali ini mereka menginginkan agar rakyat dan pejuang mengosongkan Bandung Selatan. Berdasarkan ultimatum tersebut, pemerintah pusat
mengeluarkan maklumat yang berisi perintah pengosongan kota Bandung. Hal tersebut dilakukan untuk keberhasilan perundingan yang dilakukan pemerintah pusat dengan pasukan sekutu. Maklumat tersebut
harus dilaksanakan sampai batas waktu pukul 22.00. Seluruh rakyat harus sudah pergi meninggalkan kota Bandung, minimal sejauh 11 km.
Tokoh-tokoh Pejuang Bandung seperti Aruji Kartawirya, Suryadi Suryadarma, dan Kolonel Abdul Haris Nasution segera melakukan perundingan. Mereka kemudian sepakat untuk mematuhi perintah
pemerintah pusat untuk mengosongkan Bandung Selatan demi keselamatan rakyat. Akan tetapi, para pejuang tidak
mau begitu saja meninggalkan Bandung Selatan. Agar gedung-gedung dan bangunan di Bandung Selatan tidak
dapat dimanfaatkan tentara sekutu, sebelum meninggalkan Bandung Selatan para pejuang membumihanguskan kota
tersebut dengan cara membakar semua bangunan yang dapat dimanfatkan oleh tentara sekutu. Dalam peristiwa itu
tokoh pahlawan dari Bandung, yaitu Mohammad Toha gugur. Peristiwa pembumihangusan kota Bandung pada 23 Maret
1945 dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
2. Perjuangan Secara Diplomasi
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui perjuangan secara fisik, tetapi juga melalui perjuangan secara diplomasi atau melalui perundingan-perundingan.
a. Perundingan Linggajati
Perundingan Linggajati dilaksanakan pada 10 November 1946 di Linggajati yang terletak di sebelah selatan Cirebon. Perundingan ini merupakan perundingan pertama antara pihak Indonesia dengan Belanda.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Prof. Schermerhorn.
Pada 25 Maret 1947 hasil perundingan Linggajati ditandatangani. Isi perundingan ini jelas-jelas sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. Isi perundingan Linggarjati adalah sebagai berikut.
Gambar 8.6
Tentara Sekutu
Sumber: www.swaramuslim.net
Gambar 8.7
Peristiwa Bandung Lautan Api
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1986
Bab 8 | Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia 123
1 Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra. 2
Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas
Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
3 Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni
Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Juliana. Hasil perundingan yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak tersebut ternyata dilanggar oleh Belanda. Pada 21 Juli 1947, Belanda denga tiba-tiba menyerang wilayah
Republik Indonesia. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sehingga wilayah
Indonesia semakin sempit. Tindakan Belanda ini dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I.
Tindakan agresi Militer Belanda I mendapat tentangan dari dunia internasional. Beberapa negara seperti India,
Amerika Serikat, dan Australia mengecam tindakan Belanda ini. Mereka mengusulkan membahasnya di Dewan
Keamanan PBB. Pada 1 Agustus 1947, PBB memerintahkan agar Belanda dan Indonesia menghentikan tembak-
menembak. Akhirnya, pada 4 Agustus 1947 Belanda mengumumkan gencatan senjata.
Gambar 8.8
Sutan Syahrir
Sumber: www.swaramuslim.net
Gambar 8.9
Perundingan Linggajati
Sumber: www.swaramuslim.net
terdiri atas Australia, yang dipilih oleh Indonesia, Belgia, yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat dipilih oleh Australia
dan Belgia. KTN memrakarsai terjadinya perjanjian Renville.
Perjanjian antara Indonesia dan Belanda ini dilaksanakan di atas Kapal Renville milik angkatan laut Amerika Serikat.
Perjanjian Renville dilaksanakan pada 8 Desember 1947 dan hasil perjanjiannya ditandatangani pada 17 Januari 1948.
Dalam perundingan ini delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul
Gambar 8.10
Perwakilan KTN
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1986
Kadir. Hasil perjanjian Renville kembali merugikan Bangsa Indonesia dan wilayah Indonesia menjadi semakin sempit. Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut.
1 Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil
Jawa Barat, dan Sumatera. 2
Tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
b. Perjanjian Renville
Setelah dimulainya gencatan senjata pada 4 Agustus 1945, PBB kemudian membentuk KTN Komisi tiga negara yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan perang antara Belanda dan Indonesi. KTN